Berantas Match Fixing, Indonesia Diminta Belajar Dari Malaysia
Pemain Arema FC ini menyarankan agar Indonesia menengok ke salah satu negeri jiran, Malaysia, untuk belajar penanggulangan praktik lancung di lapangan hijau.
Bola.net - Sebuah saran dilontarkan pesepak bola senior, Hamka Hamzah, perihal pemberantasan match fixing di Indonesia. Pemain yang sekarang memperkuat Arema FC ini menyarankan agar Indonesia menengok ke salah satu negeri jiran, Malaysia, untuk belajar penanggulangan praktik lancung di lapangan hijau.
"Coba contoh Malaysia, tempat saya pernah bermain. Kendati sampai sekarang masih ada, tapi sudah tak separah di kita," ujar Hamka Hamzah, pada jurnalis, beberapa waktu lalu.
"Ada kabar juga kan bahwa para pelaku match fixing sudah ditangkap oleh Polis Diraja Malaysia," sambungnya.
Hamka menyebut bahwa kerja sama antara pemerintah, federasi, dan kepolisian Malaysia ini yang harus ditiru oleh Indonesia. PSSI, menurut pemain berusia 34 tahun tersebut, harus bekerja sama dengan pemerintah dan kepolisian untuk memberantas praktik lancung match fixing di sepak bola Indonesia.
"Mungkin tidak bisa habis semua, tapi saya yakin perlahan hal ini pasti akan hilang," tuturnya.
Hamka mengaku match fixing sendiri bukanlah sebuah hal yang mudah diberantas. Pasalnya, semua yang terlibat selalu saling bekerja sama dalam menutupi perbuatan culas ini.
"Kita nggak pernah ada bukti detail. Ini kan susah," ucapnya.
Sementara itu, Hamka juga meminta agar publik tak terburu menuding bahwa seorang pemain terlibat match fixing, kala ia bermain buruk. Pasalnya, tak semua pemain bermain buruk karena 'masuk angin'.
"Nggak mungkin seorang pemain bisa terus bermain bagus sepanjang musim. Bahkan, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pun tak bisa terus bermain bagus," tukasnya.
"Jika Barcelona atau Real Madrid menang terus lalu kalah, apa itu karena match fixing?" Hamka menandaskan.
(den/dub)