Jaga Mental, FIFA Lindungi Sosmed Pemain Piala Dunia 2022 dari Ujaran Kebencian
Nantinya, teknologi yang mereka siapkan mampu mengidentifikasi hingga memberantas penyalahgunaan internet maupun ujaran kebencian yang ditujukan kepada pemain.
Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) betul-betul memperhatikan kenyamanan hingga perlindungan pemain dan official selama Piala Dunia 2022 di Qatar.
Khusus untuk pemain, FIFA sudah mempersiapkan teknologi khusus untuk menghindari mereka dari ujaran kebencian di sosial media (sosmed). Tujuannya, agar kesehatan mental pemain tetap terjaga selama kompetisi.
-
Di mana Piala Dunia FIFA 2022 diadakan? Piala Dunia FIFA 2022 adalah turnamen Piala Dunia pertama yang diselenggarakan di negara Arab, tepatnya di Qatar.
-
Apa yang terjadi pada pertandingan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026? Timnas Indonesia tampil dengan performa yang mengesankan saat berhadapan dengan Arab Saudi. Meskipun sering berada di bawah tekanan, Skuad Garuda berhasil melakukan tujuh percobaan tembakan. Pertandingan ini berlangsung pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang diadakan pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB. Di Stadion King Abdullah, Indonesia berhasil menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1.
-
Kapan Timnas Indonesia tiba di Arab Saudi untuk kualifikasi Piala Dunia 2026? Sebagian anggota Timnas Indonesia telah tiba di Arab Saudi menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Senin pagi, 2 September 2024, waktu setempat.
-
Di mana pertandingan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026? Di Stadion King Abdullah, Indonesia berhasil menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1.
-
Di mana pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Arab Saudi akan dihelat? Indonesia menjalani laga tandang ke markas Arab Saudi di Stadion King Abdullah, Jumat 6 September 2024.
-
Di mana Piala Dunia 2026 akan diadakan? Meskipun begitu, Van Dijk yakin bahwa ia masih mampu tampil di level tertinggi bersama tim nasional Belanda di turnamen yang akan diadakan di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat tersebut.
Nantinya, teknologi yang mereka siapkan mampu mengidentifikasi hingga memberantas penyalahgunaan internet maupun ujaran kebencian yang ditujukan kepada pemain.
Jaga Kesehatan Mental Pemain
Teknologi yang mereka kenalkan ialah layanan perlindungan media sosial (SMPS) untuk memerangi diskriminasi dan melindungi kesehatan mental dan kesejahteraan pemain.
Pemain dari 32 tim bakal memiliki akses ke layanan pemantauan, pelaporan, dan moderasi khusus melalui SMPS.
Layanan ini bertujuan untuk mengurangi ujaran kebencian yang ditujukan kepada pemain di media sosial.
“FIFA berkomitmen untuk memberikan kondisi terbaik bagi para pemain untuk menampilkan kemampuan terbaik mereka,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino.
“Di Piala Dunia FIFA Qatar 2022, kami dengan senang hati meluncurkan layanan yang akan membantu melindungi pemain dari efek merusak (mental) yang dapat ditimbulkan oleh postingan media sosial terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan mereka," katanya.
Sementara itu, Presiden FIFPRO (Asosiasi Pemain Profesional Dunia), David Aganzo menyampaikan, lapangan menjadi area kerja pemain sepak bola. Sehingga, mereka harus terjamin terhindar dari ujaran kebencian maupun kekerasan verbal.
Dia menambahkan bahwa pelecehan semacam itu secara signifikan memengaruhi kepribadian, keluarga, kinerja, kesejahteraan umum, dan kesehatan mental, dan sesuatu harus dilakukan untuk melindungi mereka.
“Kami berharap layanan perlindungan media sosial memberikan titik awal untuk membantu membela peserta dari pesan kasar dan perusahaan media sosial bergabung dan mendukung kami dalam menangani masalah di Piala Dunia FIFA,” jelasnya.
Didukung Pemain
Willian, mantan penyerang Brasil, mendukung peluncuran layanan perlindungan untuk pemain melalui media sosial.
Saat bermain untuk Brasil dirinya mengaku pernah mengalami ancaman untuk keluarganya. Sekarang, Willian bermain untuk Fulham FC di Inggris.
“Saya sangat menderita, dan keluarga saya sangat menderita karena orang-orang mulai menyerang kami di media sosial, menyerang keluarga saya, putri saya, dan itulah mengapa saya berdiri sekarang dengan FIFA untuk melihat apakah Anda dapat menghentikan hal semacam ini,” kata Willian.
(mdk/hrs)