Kemenpora sidak, lokasi Stadion BMW masih bermasalah
Target penyelesaian pembangunan Stadion BMW pada 2015 nampaknya akan sulit terwujud.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kerap menyebut-nyebut bahwa pembangunan Stadion Bersih, Manusiawi dan Wibawa (BMW) dapat dirampungkan pada tahun 2015. Namun nampaknya hal itu akan sulit terwujud. Pasalnya, tidak ada aktivitas pekerjaan di lokasi tersebut.
Stadion BMW diproyeksikan sebagai ganti Stadion Lebak Bulus yang bakal dibongkar untuk keperluan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT).
"Saya datang untuk memastikan lahan ini. Ternyata, masalah pembebasan lahannya saja masih bermasalah. Ada sekitar 11,5 hektar yang belum diselesaikan. Karena itu, pemerintah dalam hal ini Kemenpora tidak akan mengeluarkan izin pembongkaran Stadion Lebak Bulus jika lokasi penggantinya belum selesai dan memenuhi persyaratan," ungkap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo ketika melakukan inspeksi mendadak (Sidak) bersama jajaran pejabat Eselon I Kemenpora, Jumat (27/6).
"Karena itu, Pemprov DKI benar-benar harus memahami aturan dan masalahnya dengan baik. Apalagi, sebelumnya juga mengatakan sudah ada tiang pancang dan lain sebagainya. Tapi, faktanya bohong belaka," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, rombongan Kemenpora disambut Tigor Napitupulu, selaku Ketua Paguyuban Masyarakat Taman BMW sekaligus Pengacara PT Buana Permata Hijau dan beberapa masyarakat sekitar Stadion BMW yang masih memiliki hak tanah di lahan tersebut.
Menpora mendapat penjelasan dari Tigor bahwa masalah pembebasan tanah BMW belum sepenuhnya selesai. Selain itu, ada beberapa hektar tanah yang belum dituntaskan Pemprov DKI Jakarta.
"Dari total 26,5 hektar tanah, masih ada yang belum selesai yakni sekitar 11,5 hektar. Salah satu pihak yang memiliki tanah tersebut adalah PT Buana Permata Hijau," kata Tigor.
"Ketika Gubernur Joko Widodo mencanangkan pembangunan Stadion BMW pada tanggal 28 Mei 2014 lalu, hanya dilakukan secara simbolis dengan hadirnya alat berat. Saat itu masalah pembebasan lahan juga belum semuanya beres," sambung Tigor. (esa/hsw)