Marko Simic Hanya Sekali Ancam Gawang PSS di Pekan Pertama BRI Liga 1, Efek Persija Kehilangan Marc
Marko Simic Hanya Sekali Ancam Gawang PSS di Pekan Pertama BRI Liga 1, Efek Persija Kehilangan Marc Klok?
Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta memulai BRI Liga 1 2021/2022 dengan bermain imbang 1-1 dengan PSS Sleman di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Minggu (5/9/2021) malam WIB. Persija terlihat lebih baik dalam permainan, tapi hanya satu poin ganjarannya. Bahkan Marko Simic pun tak begitu terlihat.
Persija Jakarta berhasil unggul lebih dulu pada menit ke-17 lewat gol yang dicetak Yann Motta setelah kiper PSS, Ega Rizky Pramana, menahan tandukan Marko Simic. Sayang, bola bergulir ke arah Yann Motta yang langsung menyontek bola masuk ke dalam gawang.
-
Apa itu BRI Liga I? Liga tertinggi sepak bola Indonesia ini akan dimulai pada tanggal 9 Agustus 2024, dengan pertandingan pembuka antara Persib Bandung dan PSBS Biak.
-
Di mana BRI Liga I dimainkan? Liga tertinggi sepak bola Indonesia ini akan dimulai pada tanggal 9 Agustus 2024, dengan pertandingan pembuka antara Persib Bandung dan PSBS Biak.
-
Siapa yang menjadi juara bertahan BRI Liga 1? Persib Bandung, yang merupakan juara bertahan, berhasil mempertahankan gelar terbaiknya di BRI Liga 1 2023/2024.
-
Siapa yang menjadi juara bertahan BRI Liga I? Persib Bandung, yang merupakan juara bertahan, berhasil meraih gelar terbaik di BRI Liga 1 2023/2024.
-
Siapa saja pemain Timnas Indonesia yang berasal dari BRI Liga 1? Saat ini sudah ada 12 pemain yang bergabung dengan Timnas Indonesia. Mereka berasal dari BRI Liga 1,
-
Di mana pertandingan pembuka BRI Liga 1 2024/2025 digelar? Kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia ini resmi dibuka pada 9 Agustus 2024 dengan pertandingan antara Persib Bandung dan PSBS Biak, di mana juara bertahan berhasil meraih kemenangan dengan skor 4-1.
Persija mampu mempertahankan keunggulannya hingga babak pertama berakhir. Namun, setelah unggul lewat gol Yann Motta itu Persija tercatat memiliki tiga peluang emas, dua didapatkan oleh Taufik Hidayat dan satu oleh Riko Simanjuntak. Sayang, peluang tersebut terbuang percuma.
PSS Sleman pun bukan tanpa serangan dalam 45 menit pertama. Tim asuhan Dejan Antonic itu juga mendapatkan beberapa peluang, termasuk Irfan Jaya yang sudah berhadapan dengan Andritany Ardhiyasa tapi kehilangan tenaga untuk melepaskan tembakan keras di depan kapten Persija itu.
Pada babak kedua, justru PSS yang berhasil menyamakan kedudukan lewat gol yang dicetak oleh Irkham Mila. Kedudukan imbang 1-1 pun bertahan hingga pertandingan berakhir. Persija Jakarta pun harus menerima hanya meraih satu poin setelah dua peluang bagus pada babak kedua juga harus terbuang.
Dari semua peluang yang didapatkan oleh Persija Jakarta dalam pertandingan kontra PSS Sleman, Marko Simic sang bomber hanya satu kali mengancam gawang Ega Rizky, yaitu ketika menanduk bola yang akhirnya berbuah menjadi gol Yann Motta. Ada apa dengan Persija?
Kehilangan Kreativitas di Lini Tengah
Seperti halnya tim-tim lain, Persija Jakarta pun tengah beradaptasi untuk menemukan permainan terbaiknya. Terutama karena kini Macan Kemayoran ditangani oleh pelatih asal Italia, Angelo Alessio.
Beberapa kali serangan Persija yang berakhir dengan peluang, baik menjadi shot on target atau pun off target dibangun dari situasi set-piece. Sepak pojok Riko Simanjuntak maupun tendangan bebas Rezaldi Hehanussa yang kemudian disambut Simic dan berbuah gol Yann Motta adalah contohnya.
Selain itu, ada pula peluang yang dibangun oleh Osvaldo Haay dari sisi sayap kiri, maupun umpan silang yang dilepaskan oleh Marco Motta dari sisi kanan saat membantu serangan. Marko Simic yang berduet dengan Taufik Hidayat di lini depan kurang mendapatkan aliran bola dari lini tengah.
Keputusan Alessio memainkan formasi 4-4-2, di mana posisi gelandang tengah diisi oleh Rohit Chand dan Tony Sucipto memang membuat tim berjulukan Macan Kemayoran ini lebih mengandalkan serangan dari sisi sayap. Tak ada pemain yang berperan sebagai playmaker di lini tengah Persija.
Hal ini bisa dimaklumi, Persija tak lagi punya pemain macam Evan Dimas atau Marc Klok. Nama terakhir adalah gelandang serang yang terbukti bisa menjadi pengatur irama tim yang sukses membantu Persija menjuarai Piala Menpora 2021 pada April lalu.
Kalau melihat skuad Persija pada laga tersebut, sebenarnya ada Ramdani Lestaluhu yang bisa diplot untuk mengisi peran tersebut. Namun, Alessio sepertinya punya pemikiran strategi yang berbeda sehingga tak membutuhkan kreativitas di lini tengah dan lebih mengandalkan serangan dari kedua sisi sayap.
Maklum Persija memang punya pemain-pemain cepat di kedua sisi sayap. Ada Osvaldo Haay dan Rezaldi Hehanusssa di sisi kiri, dan Riko Simanjuntak dan Marco Motta di sisi kanan.
PSS Punya Ega Rizky dan Mampu Antisipasi Serangan dari Sayap
Seperti dilansir dari statistik yang dihimpun Lapang Bola, pemain Persija Jakarta sebenarnya punya momentum yang lebih baik dibandingkan tim lawan pada pertandingan. Marco Motta tercatat menjadi pemain dengan jumlah umpan silang sukses paling banyak, tapi hanya dua kali.
Riko Simanjuntak pun menjadi pemain dengan dribel paling banyak, Tapi, tidak seperti biasanya, Riko hanya dua kali melakukan dribel dalam pertandingan ini.
Jumlah umpan silang serta dribel yang dilakukan Marco Motta dan Riko Simanjuntak menjadi faktor yang dipengaruhi oleh permainan PSS yang bertahan cukup baik dan mulai melakukannya dengan mengantisipasi pergerakan pemain dari sisi sayap.
Ketatnya pertahanan PSS Sleman dan kepiawaian Ega Rizky yang sukses membuat lima penyelamatan dalam pertandingan tersebut juga turut membuat Persija kesulitan.
Pertanyaannya, apakah Persija akan terus mengandalkan kecepatan pemain-pemain di sisi sayap untuk menembus pertahanan lawan? Mungkinkah Alessio mengembalikan peran seorang gelandang serang di dalam timnya agar kreativitas pembangunan serangan bisa dilakukan dari berbagai area?