Update Terbaru Bagi yang Sudah Beli Tiket Timnas Indonesia di Garuda ID
PSSI telah mengumumkan informasi terbaru mengenai sistem keamanan yang diterapkan untuk Timnas Indonesia saat menghadapi Jepang.
PSSI telah memberikan informasi terbaru mengenai sistem keamanan yang akan diterapkan untuk Timnas Indonesia saat melawan Jepang. Sistem ini mencakup penggunaan Garuda ID, face recognition, dan CCTV.
"Hingga saat ini, sudah ada 120 ribu orang yang mendaftar untuk Garuda ID. Dari jumlah tersebut, sekitar 85 ribu sudah terverifikasi," kata anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga.
- PSSI Buka Pendaftaran Garuda ID Secara Offline di 24 Lokasi, Ini Titik dan Waktunya
- Begini Cara Beli Tiket Timnas Indonesia Vs Jepang dan Arab Saudi, Dijual 2 November 2024 Pukul 10.00 WIB
- Beli Tiket Timnas Indonesia Kini Wajib Pakai Garuda ID, Ini Cara Daftar dan Keutungannya
- Heboh Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina Naik, Begini Penjelasan PSSI
"Kami menargetkan 100 ribu orang yang sudah terverifikasi dan memiliki Garuda ID pada 1 November 2024. Selain itu, kami berharap bisa mencapai 150 ribu orang pada saat pelaksanaan nanti."
"Kami juga akan menggunakan face recognition, dan kami berharap dapat melihat bagaimana kondisi di lapangan. Kami sedang berkoordinasi dengan SUGBK untuk memastikan bahwa secara teknis, kami bisa memasang CCTV di stadion," lanjutnya.
Dengan langkah-langkah ini, PSSI berharap dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi para penonton saat pertandingan berlangsung. Implementasi sistem ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat dalam acara tersebut.
Pertandingan melawan Jepang
Tim nasional Indonesia dijadwalkan bertanding melawan Jepang pada tanggal 15 November 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang terletak di Senayan, Jakarta Pusat. Pertandingan ini akan menjadi yang kelima bagi Skuad Garuda dalam Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C.
"CCTV-nya itu milik dan diadakan oleh PSSI. Jadi itu dimiliki oleh kita dan kita kerjasamakan dengan SUGBK. Jadi mudah-mudahan nanti dengan alat tersebut itu bisa membantu soal keamanan," ungkap Arya.
"Jadi isu utama kita keamanan sehingga yang masuk pun sudah terverifikasi dengan baik. Dan kita juga membuat ada sekitar 70 gerbang, gate ya. 70 gate itu nanti kita untuk face recognition-nya kita nggak pakai internet gitu ya."
"Namun, gunakanlah handphone yang memiliki server lokal. Ini akan mempercepat proses dan mengurangi kemungkinan load-load yang terjadi. Diperkirakan waktu yang dibutuhkan setiap orang untuk melewati adalah antara 5 hingga 10 detik," jelas Arya.
"Selanjutnya, akan ada tahapan yang berkaitan dengan tiket dan proses lainnya. Oleh karena itu, kami juga meminta kepada para suporter untuk datang lebih awal. Ini adalah kali pertama kita mengadakan acara semacam ini, bukan? Jika berhasil, kita akan menjadi salah satu negara pertama yang melaksanakan hal ini di Asia."
"Artinya, dari sisi pemain, kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas. Di sisi lain, kami juga akan melakukan perubahan besar-besaran dalam hal infrastruktur dan aspek lainnya untuk melakukan revolusi dalam keamanan stadion," tambah Arya.