Akibat Duduk Terlalu Lama untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas
Saat ini banyak orang menghabiskan waktunya untuk duduk. Tidak dalam hitungan menit, bahkan bisa berjam-jam. Padahal, hal ini bisa memicu masalah kesehatan.
Rutinitas kita ternyata menyimpan bahaya bagi kesehatan.
Akibat Duduk Terlalu Lama untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas
Sebagian besar dari kita menghabiskan berjam-jam di meja kerja, di depan komputer, di dalam perjalanan, atau bahkan saat bersantai di depan layar televisi.
Tetapi tahukah Anda bahwa kebiasaan duduk terlalu lama dapat berdampak serius pada kesehatan tubuh?
• Penyakit jantung: Duduk terlalu lama dapat menyebabkan lemak menumpuk dalam darah dan menghambat aliran darah ke jantung. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti serangan jantung atau gagal jantung.
• Diabetes tipe 2: Duduk terlalu lama dapat menurunkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin, suatu kondisi yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
• Obesitas: Duduk terlalu lama dapat membuat tubuh membakar lebih sedikit kalori dan lemak, sehingga berat badan dapat naik. Jika dibarengi dengan pola makan yang tidak sehat, hal ini dapat menyebabkan obesitas, yaitu kelebihan berat badan yang berbahaya bagi kesehatan.
-
Apa saja dampak buruk duduk terlalu lama? Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul akibat kelamaan duduk adalah encok pada pinggang. Selain itu, ada beberapa dampak negatif lainnya yang juga dapat ditimbulkan. Mau tahu apa saja itu? 1. Penurunan Sirkulasi Darah Salah satu dampak buruk lainnya dari duduk terlalu lama adalah penurunan sirkulasi darah, terutama di area kaki dan pinggul. Ketika duduk dalam waktu yang lama, aliran darah ke kaki dan bagian tubuh lainnya bisa terhambat. Hal ini bisa menyebabkan pembengkakan, nyeri, bahkan meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah (trombosis vena dalam). Inilah mengapa, orang yang yang kurang bergerak kerap mengalami rasa kebas dan kram. 2. Kenaikan Berat Badan Duduk terlalu lama juga bisa menyebabkan penurunan pembakaran kalori harian. Tubuh yang jarang bergerak cenderung menyimpan lebih banyak lemak, sehingga berpotensi meningkatkan berat badan. Kenaikan berat badan yang berlebihan bisa memperburuk kesehatan, termasuk meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan berbagai kondisi metabolik lainnya. 3. Gangguan Postur Tubuh Duduk dengan postur yang nggak tepat dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan postur tubuh. Kebiasaan seperti membungkuk atau mencondongkan tubuh ke depan saat bekerja di depan komputer dapat menyebabkan pembentukan postur tubuh yang buruk. Hal ini dapat menyebabkan nyeri leher, bahu kaku, dan punggung bungkuk, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari.
-
Bagaimana cara menghindari dampak buruk duduk terlalu lama? Kebiasaan duduk terlalu lama memang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Namun, kamu bisa mencegah kemungkinan-kemungkinan dampak buruk tersebut. Di antaranya dengan melakukan peregangan setiap 1 jam sekali saat bekerja atau belajar, memperhatikan postur tubuh yang benar saat duduk, serta menggunakan peralatan ergonomis untuk mendukung punggung saat duduk. Dengan melakukan semua itu, kamu tentu bisa terhindar dari dampak buruk yang ditimbulkan akibat kelamaan duduk.
-
Kenapa ibu hamil dianjurkan menghindari duduk terlalu lama? Salah satu risiko utama adalah peningkatan risiko bayi lahir prematur. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang terlalu banyak duduk selama kehamilan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Bagaimana duku bisa menyebabkan kenaikan berat badan? Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh, namun jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, energi tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak. Ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan, terutama jika Anda sedang menjalani diet atau memiliki batasan asupan kalori.
-
Apa saja penyebab utama kucing obesitas? Ada beberapa penyebab umum obesitas pada kucing yang perlu diperhatikan, sebagai berikut: 1. Pola Makan yang Tidak Sehat: Memberikan makanan berlebihan atau makanan yang tinggi kalori tanpa kontrol dapat menyebabkan penumpukan berlebihan lemak pada kucing. 2. Kurangnya Aktivitas Fisik: Kucing yang tidak mendapatkan cukup aktivitas fisik cenderung mengalami peningkatan berat badan karena tidak membakar kalori yang cukup. 3. Kebiasaan Makan Berlebihan: Beberapa kucing memiliki kecenderungan untuk makan lebih dari yang mereka butuhkan, terutama jika makanan tersedia secara terus-menerus. 4. Faktor Genetik: Seperti halnya pada manusia, ada faktor genetik yang dapat membuat beberapa kucing lebih rentan terhadap obesitas daripada yang lain. 5. Kondisi Kesehatan: Beberapa kondisi kesehatan tertentu, seperti hipotiroidisme atau diabetes, dapat menyebabkan peningkatan berat badan pada kucing. 6. Kurangnya Pengawasan Pemilik: Pemilik yang tidak memperhatikan porsi makan dan aktivitas fisik kucingnya cenderung membuat kucing lebih rentan terhadap obesitas. 7. Makanan Manusia yang Diberikan: Memberikan makanan manusia berlebihan kepada kucing juga dapat menyebabkan obesitas karena makanan manusia mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi kucing.
• Nyeri kronis: Duduk terlalu lama dapat memengaruhi otot dan sendi, terutama di punggung dan pinggul. Hal ini dapat menyebabkan otot dan sendi menjadi pegal dan nyeri. Jika postur duduk tidak benar, hal ini juga dapat menekan tulang belakang dan menyebabkan nyeri kronis.
• Atrofi otot: Duduk terlalu lama dapat membuat otot menjadi lemah karena kurang digunakan. Hal ini dapat menyebabkan atrofi otot, yaitu pengecilan dan penurunan massa otot. Otot yang lemah juga lebih mudah cedera.
• Osteoporosis: Duduk terlalu lama dapat menurunkan kepadatan tulang karena kurang mendapatkan tekanan dari aktivitas fisik. Hal ini dapat menyebabkan osteoporosis, yaitu kondisi tulang yang menjadi rapuh dan mudah patah.
• Deep vein thrombosis (DVT): Duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah di dalam pembuluh darah vena bagian dalam, biasanya di kaki. Hal ini disebut sebagai deep vein thrombosis atau DVT. Jika gumpalan darah tersebut lepas dan masuk ke paru-paru, hal ini dapat menyebabkan emboli paru, yaitu penyumbatan pembuluh darah paru-paru yang berpotensi fatal.
• Melemahnya kekuatan otak: Duduk terlalu lama dapat mengurangi aliran darah yang mengandung oksigen ke otak. Hal ini dapat memengaruhi fungsi otak, seperti daya ingat, konsentrasi, dan kreativitas.
Aktivitas Fisik saat Duduk
Ada beberapa aktivitas fisik yang bisa dilakukan sambil duduk, baik di kantor, di rumah, maupun di tempat lain. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
• Peregangan trisep: Angkat lengan ke atas kepala dan tekuk hingga tangan mencapai sisi yang berlawanan. Gunakan tangan yang lain dan tarik siku ke arah kepala. Tahan gerakan ini selama 10–30 detik. Ulangi untuk sisi yang lain.
• Peregangan tubuh bagian atas: Satukan kedua tangan di atas kepala dengan telapak tangan menghadap ke atas. Dorong lengan ke atas dan regangkan. Tahan gerakan ini selama 10–30 detik.
• Squat dengan kursi: Dari posisi duduk, angkat pinggul hingga melayang di atas kursi. Pastikan lengan terentang untuk menjaga keseimbangan. Tahan gerakan ini selama 2–3 detik, lalu berdiri tegak. Ulangi hingga 16 kali.
• Peregangan bahu: Satukan kedua tangan dan posisikan di belakang tubuh, lalu tarik ke belakang sambil membusungkan dada ke depan dan naikkan dagu. Tahan gerakan ini selama 10–30 detik.
• Tummy twist: Duduk di kursi. Angkat kedua tangan dan lipat ke arah dada. Putar badan ke kiri dan kanan. Rasakan adanya tekanan pada perut. Lakukan sebanyak 3 set (1 set = 20 kali) setiap hari.
• Seated arm circle: Duduk tegak lurus di kursi dengan kedua kaki menyentuh lantai. Angkat kedua tangan ke samping hingga sejajar dengan bahu. Putar kedua tangan secara bersamaan ke depan atau belakang sebanyak 20 kali. Ulangi dengan arah yang berlawanan.
- Bahaya Sering Minum Manis bagi Kesehatan, Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
- Cara Menjaga Kesehatan Anak di Musim Hujan, Jaga Kebersihan hingga Asupan Makanan
- Tidur Siang Bisa Jadi Cara Turunkan Risiko Kanker, Begini Caranya Menurut Pakar Kesehatan Tidur
- Dampak Makan Berlebihan pada Tubuh, Tak Hanya Sebabkan Kegemukan
• Dips: Pastikan kursi dalam kondisi stabil atau tidak bergerak. Letakkan tangan di bagian depan tepi kursi dan sejajar dengan pinggul. Gerakkan pinggul ke depan kursi dan tekuk siku. Turunkan tubuh hingga siku berada pada sudut 90 derajat. Dorong tubuh ke atas dan ulangi gerakan sebanyak 16 kali.
Beberapa jenis aktivitas fisik lain yang bisa dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan akibat duduk terlalu lama adalah:
• Berjalan kaki: Berjalan kaki adalah aktivitas fisik yang mudah dan murah. Anda bisa berjalan kaki ke tempat kerja, ke toko, atau ke taman. Berjalan kaki dapat meningkatkan sirkulasi darah, membakar kalori, dan menguatkan otot kaki dan jantung.
• Bersepeda: Tak hanya menyenangkan, bersepeda juga menjadi aktivitas fisik yang bermanfaat. Anda bisa bersepeda di sekitar lingkungan, di jalur khusus, atau di alam terbuka. Bersepeda dapat meningkatkan stamina, membakar lemak, dan menguatkan otot kaki dan punggung.
• Senam: Senam adalah aktivitas fisik yang melibatkan gerakan tubuh secara ritmis. Anda bisa senam di rumah, di gym, atau di tempat umum. Senam dapat meningkatkan fleksibilitas, menurunkan stres, dan menguatkan otot perut dan pinggul.
• Yoga: Yoga adalah aktivitas fisik yang menggabungkan postur tubuh, pernapasan, dan meditasi. Anda bisa yoga di rumah, di studio, atau di alam terbuka. Yoga dapat meningkatkan keseimbangan, menenangkan pikiran, dan menguatkan otot punggung dan leher.
• Berenang: Berenang adalah aktivitas fisik yang dilakukan di dalam air. Anda bisa berenang di kolam renang, di sungai, atau di laut. Berenang dapat meningkatkan kapasitas paru-paru, membakar banyak kalori, dan menguatkan otot lengan dan dada.