Harimau Masuk ke Perkebunan Warga di Padang Lawas, BBKSDA Sumut Lakukan Ini
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut memasang jebakan harimau di sejumlah desa di Padang Lawas, Sumut, usai dua harimau Sumatra terlihat berkeliaran di desa tersebut.
Konflik antara masyarakat dan harimau Sumatra kembali terjadi di Sumatra Utara (Sumut), tepatnya di Desa Siraisan, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas. Sebelumnya, masyarakat menemukan dua harimau Sumatra berkeliaran di desa tersebut pada akhir Oktober 2021 lalu.
Sejak adanya laporan warga saat itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut hingga saat ini masih terus memburu dua harimau Sumatra tersebut dan belum tertangkap. Terbaru, BBKSDA Sumut memasang jebakan harimau di sejumlah desa di Padang Lawas tersebut.
-
Apa yang terjadi saat serangan harimau di Sukabumi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Apa yang mengancam kelestarian Harimau Sumatera di habitat aslinya? Kerusakan ini karena pembalakan liar serta pembukaan hutan untuk lahan perkebunan, " kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman di Banda Aceh, Senin (27/3).
-
Bagaimana Sumur Barhut terbentuk? Dilansir Muscat Daily, disebutkan jika sumur neraka ini dibentuk oleh pelarutan batuan gamping. Seperti yang ditemukan wilayah Dhofar, Oman, dan di wilayah Mahra dan Hadramaut, Yaman. Lapisan batuan di gua ini terkikis oleh air tanah yang mengandung garam dan asam. Hal ini kemudian membentuk cekungan dan gua yang dalam setelah beberapa juta tahun.
-
Mengapa Harimau Sumatera sangat dihormati di sejumlah daerah di Sumatera? Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
Humas BBKSDA Sumut Andoko Hidayat mengatakan, pemasangan jebakan itu guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan membahayakan warga sekitar.
"Selanjutnya BBKSDA Sumut didukung Yayasan Persamuhan Bodichitta Mandala Medan (YPBMM) lembaga mitra kerja sama BBKSDA serta Pemerintah Kabupaten Padang Lawas memasang dua kandang jebak, masing-masing satu dipasang di Desa Hutabargot, Minggu (28/11) dan satu lagi dipasang di Desa Pagaaranbira Jae, Selasa (30/11)," ucapnya pada Selasa (30/11).
Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Terekam Kamera Pengintai
Dalam pemasangan jebakan harimau tersebut, BBKSDA Sumut dibantu oleh masyarakat setempat dan aparatur pemerintah Desa Huta Bargot. Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI BBKSDA Sumut Darmawan melalui Kepala Resort Barumun III Supandi mengatakan, pemasangan alat perangkap ini diperkuat dari hasil rekaman camera trap (CT) yang dipasang pihaknya beberapa waktu lalu, di sekitar lokasi perkebunan masyarakat Desa Huta Bargot.
"Hasil pengecekan informasi masyarakat semalam (Sabtu, 27/11), kami menemukan bekas injakan kaki harimau Sumatra liar di TPU Desa Pagaranbira Jae. Untuk Hasil CT, semalam juga kami melihat ada terekam harimau Sumatra liar melintas di sekitar lokasi perkebunan masyarakat Desa Hutabargot ini," terang Supandi.
Dari hasil rekaman CT, harimau Sumatra itu diperkirakan sudah tergolong usia dewasa dan sedang dalam kondisi sakit. Dengan panjang sekitar dua meter dan tinggi sekitar satu meter lebih.
"Jalannya juga sempoyongan, makanya perkiraan kami dia sedang sakit. Karena bekas kotorannya juga kami temukan berceceran di jalan menuju perangkap jebakan ini semalam," tambah Supandi.
Masyarakat Diminta Waspada
Karena harimau tersebut hingga kini belum tertangkap, Supandi meminta kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Sosopan, khususnya masyarakat Desa Siraisan, Desa Pagaranbira Jae, Desa Pagaranbira Julu dan Desa Huta Bargot supaya tetap waspada.
Masyarakat diminta untuk mengurangi aktivitas di lokasi lahan perkebunan masing-masing. Jika beraktivitas di sekitar perkebunan, diimbau untuk tidak sendirian, tetapi berkelompok. Masyarakat juga diminta terus memberikan informasi kepada petugas jika menemukan atau melihat keberadaan harimau Sumatra tersebut.
"Warga juga diimbau untuk tidak melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun satwa yang dilindungi itu," kata Supandi.