Maling Kotak Infak Ini Nyaris Tewas Dihajar Warga, Ternyata Sudah 3 Kali Beraksi
Seorang maling kotak infak di Tebing Tinggi, Sumatra Utara, nyaris tewas karena dihajar warga lantaran kepergok saat mencoba mencuri di sebuah musala.
Seorang maling kotak infak nyaris tewas karena dihajar warga lantaran kepergok saat mencoba mencuri di sebuah musala. Peristiwa ini diketahui terjadi di Mushola Tahtihal Anhar, di Jalan Gurami, Kelurahan Badak Bejuang, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Tebing Tinggi, Sumatra Utara (Sumut) pada Kamis (17/6) malam.
Aksi pelaku pertama kali diketahui oleh pengurus musala, Hamdan (47), dari rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. Ia pun akhirnya ditangkap dan menjadi bulan-bulanan warga sekitar.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Mengapa Kotak Suara Pemilu Penting? Kotak suara menjadi salah satu perlengkapan pemungutan suara pada Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 142 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
-
Kenapa sinetron Bidadari Surgamu menarik perhatian para penonton? Mengangkat tentang kisah percintaan, sinetron ini sukses mencuri perhatian para penggemar layar kaca.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
Mirisnya, pelaku mengaku sudah ketiga kalinya melakukan pencurian di musala tersebut. Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Kronologi Penangkapan
Malam itu, Hamdan mengaku sedang mengecek rekaman CCTV. Namun Ia terkejut melihat pelaku yang masuk dari pintu depan musala. Sebelum melakukan aksinya, pelaku berpura-pura berjalan menuju kamar mandi.
Karena curiga, Hamdan pun kemudian memberitahu warga sekitar. Pelaku akhirnya ditangkap warga dan dihajar hingga babak belur, bahkan nyaris tewas.
Selanjutnya, pengurus musala menghubungi kepolisian Polsek Rambutan kota Tebing Tinggi, dan menyerahkan pelaku untuk diamankan petugas.
Sudah Tiga Kali Beraksi
Dari hasil interogasi, pelaku mengaku jika aksinya itu sudah yang ketiga kalinya Ia lakukan di musala tersebut.
Di aksinya yang pertama, Ia berhasil mengambil uang kotak infak sebesar Rp750 ribu, diaksi kedua pelaku mengaku tidak ingat berapa uang yang berhasil Ia ambil dan diaksinya yang terakhir Ia belum sempat mengambil uang dari kotak infak karena sudah tertangkap warga.
Pelaku saat ini diamankan di Mapolsek Rambutan kota Tebing Tinggi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Petugas juga menyita barang bukti berupa obeng, tang dan linggis yang diduga akan digunakan untuk melakukan aksinya.