Mencicipi Gulai Eungkot Paya, Kuliner Kaya Rempah-Rempah dari Aceh
Eungkot paya memiliki arti ikan payau. Meski begitu, ada juga masyarakat yang mengonversi bahan utama pada hidangan ini dengan ikan gabus atau ikan lele.
Eungkot paya memiliki arti ikan payau. Meski begitu, ada juga masyarakat yang mengonversi bahan utama pada hidangan ini dengan ikan gabus atau ikan lele.
Mencicipi Gulai Eungkot Paya, Kuliner Kaya Rempah-Rempah dari Aceh
Cita Rasa Kuat
Makanan Aceh identik dengan cita rasa asam dan pedas. Pasalnya kebanyakan makanan asal Serambi Mekkah mengandung banyak rempah-rempah.
Salah satu hidangan khas Aceh yang populer adalah gulai eungkot paya. Sajian masakan penuh dengan sentuhan rempah-rempah itu telah menjadi makanan legendaris di Aceh.
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Di mana Suku Akit di Provinsi Riau menetap? Salah satunya adalah Suku Akit atau Orang Akik yang mendiami Provinsi Riau tepatnya di Pulau Rupat.(Foto: Diskominfo Bengkalis)
-
Bagaimana Suku Mante bisa tersebar di berbagai wilayah di Aceh? Setelah agama Islam memasuki wilayah ini, beberapa dari mereka ada yang ikut memeluk agama Islam, sementara yang lainnya melarikan diri. Keberadaan Suku Mante diperkirakan tersebar di sejumlah belantara hutan-hutan Aceh, seperti di Kecamatan Tangse dan Geumpang di Kabupaten Pidie. Hingga kelompok ini tersebar ke beberapa wilayah lain yang jauh dari penduduk.
-
Apa yang terjadi di Ganting, Sumatera Barat? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Meski banyak makanan modern bermunculan, eksistensi gulai eungkot paya terus bertahan dan masih menjadi salah satu menu pilihan masyarakat.
Karateristik gulai eungkot paya ini memiliki aroma yang khas serta cita rasa pedas dan asam yang terasa kelat di lidah.
Bahan Dasar Ikan
Dalam penyajian gulai eungkot paya, bahan baku yang digunakan adalah jenis ikan yang hidup di sungai atau rawa-rawa air tawar.
Eungkot paya memiliki arti ikan payau. Meski begitu, ada juga masyarakat yang mengonversi bahan utama pada hidangan ini dengan ikan gabus atau disebut eungkot bache atau menggunakan ikan lele yang disebut seungkoe, sepat, atau kruep.
Kemudian, ikan-ikan tadi diolah menggunakan aneka macam rempah-rempah. Kuncinya ada di kelapa parut atau santan yang ditambahkan sedikit di hidangan tersebut sehingga mampu memberikan rasa segar pada kuahnya.
Kemudian, untuk menghilangkan permukaan licin di kulit ikan, biasanya masyarakat Aceh akan meremas terlebih dahulu badan ikannya menggunakan daun pisang.
Selanjutnya, tambahkan perasan air jeruk nipis atau menggunakan jeruk purut untuk menghilangkan aroma amis pada ikan.
Foto: Youtube: Muhammad Hanif Hasballah
Tambahan Bahan Lain
Tak hanya bahan utamanya yang bisa dibuat variasi, namun bahan pendampingnya pun juga demikian. Lazimnya, masyarakat Aceh akan menambahkan rebung kala, jantung pisang atau pisang kepok dicampur menjadi satu dengan adonan tersebut.
Seluruh bahan tambahan itu dipadukan dengan bumbu rempah-rempah, seperti ketumbar sangrai, kelapa sangrai yang ditumbuk halus, kunyit, asam sunti, cabai merah, cabai kecil, jahe, bawang putih, daun salam, daun temurui, dan juga serai yang sudah diasapi terlebih dahulu. Semua bahan itu dicampur padu menjadi satu yang menambah rasa khas dari gulai eungkot paya ini.