Kisah Abah Umar Penjual Ketan Bakar Keliling, Berjualan dari Pagi hingga Tengah Malam
Namanya Abah Umar yang usianya 73 tahun. Abah Umar merupakan seorang penjual ketan bakar keliling yang sudah berusia lanjut. Abah Umar harus berjalan berkilo-kilo meter untuk berkeliling menjajakan dagangannya.
Bagi sebagian orang menghasilkan pundi-pundi rupiah adalah hal yang membutuhkan pengorbanan besar. Terkadang ada hal-hal yang harus mereka relakan seperti waktu tidur, waktu santai, berkumpul dengan keluarga, dan lainnya. Mereka merelakan semuanya demi menyambung hidup. Hal serupa juga dilakukan oleh Abah Umar.
Abah Umar merupakan seorang penjual ketan bakar keliling yang sudah berusia lanjut. Abah Umar harus berjalan berkilo-kilo meter untuk berkeliling menjajakan dagangannya. Abah Umar harus rela berpisah dengan keluarganya dan tinggal sendirian. Lelahnyaberjalan dihiraukan agar dapat menyambung hidup di kota orang.
-
Apa yang di bangun oleh Staatsspoorwegen (SS) di Yogyakarta untuk menghubungkan jalur kereta api Batavia-Surabaya? Di wilayah Yogyakarta, mereka perlu membangun beberapa jembatan untuk jaringan jalur kereta api itu. Salah satu jembatan kereta api terbilang unik. Selain membentang di atas sebuah sungai, jembatan ini juga membentang di atas jalur kereta api milik perusahaan kereta api Belanda lainnya bernama Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang menghubungkan Semarang-Solo-Yogyakarta.
-
Kapan trem di Jakarta digantikan oleh bus Robur sebagai alat transportasi utama? Saat itu, bus ini perlahan-lahan ditambah armadanya sebelum akhirnya dijadikan transportasi umum utama, setelah trem dimatikan dengan alasan merusak wajah Jakarta.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.
-
Kenapa trem di Jakarta dihentikan? Pada 1962, trem benar-benar dipensiunkan di Jakarta. Gerbong-gerbongnya dibiarkan terbengkalai. Demi menghemat anggaran, dan mengalokasikannya untuk bus impor dari Autralia, rel-rel baja dibiarkan dan hanya diuruk menggunakan tanah lalu diaspal. 100 unit awal bus didatangkan pada tahun itu, dan terus ditambah unit-unitnya.
-
Kapan Duta pindah ke Yogyakarta? Cerita Masa Kecil Fakta Menarik: Duta, Berusia 3,5 Tahun, Pindah ke Yogyakarta dan Mampu Berbicara Bahasa Jawa dan Indonesia Secara Bersamaan.
Berikut kisah lengkap Abah Umar.
Penjual Ketan Bakar
Kisah ini dibagikan oleh akun Twitter @aja_agii. Melalui thread yang dibuatnya, ia menceritakan pertemuannya dengan seorang kakek yang masih berdagang di jam setengah 11 malam. Kakek tersebut berjualan ketan bakar di pinggir jalan sekitaran Bandung. Namanya Abah Umar yang usianya 73 tahun.
©2023 Merdeka.com/Twitter aja_agii
Abah Umar berjualan mulai jam 6 pagi hingga tengah malam. Di usianya yang sudah tua renta, Abah memilih untuk tetap berjualan untuk menyambung hidupnya. Jika tidak berjualan, Abah tidak bisa makan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Abah Umar menjual ketan bakar dengan harga Rp5 ribu per biji dan jualannya ini merupakan dagangan orang lain.
Berkeliling Jauh
Untuk menjajakan dagangannya, Abah Umar harus berkeliling jauh hingga tengah malam. Abah Umar harus berkeliling berkilo-kilo meter sambil memikul dagangannya untuk mencari pelanggan. Hal ini dilakukan karena dagangannya belum laku. Keuntungan yang Abah Umar dapat dari berjualan ini hanya mencapai Rp30 ribu saja.
©2023 Merdeka.com/Twitter aja_agii
Abah Umar biasanya berkeliling dari Pasir Koja ke Paskal, Padjajaran, hingga Ciroyom. Jarak puluhan kilometer ditempuh oleh Abah Umar. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan. Ia melakukannya untuk menyambung hidupnya di Bandung.
Tinggal Sendirian
Melalui thread yang juga diunggah di kanal kitabisa.com ini, Abah Umar juga bercerita bahwa dirinya tinggal sendirian di Bandung. Ia menempati rumah kecil milik orang lain di Pasir Koja. Sedangkan Abah merupakan warga asli Garut. Tinggal sendirian di Bandung membuat Abah Umar harus mengurus dirinya sendiri.
©2023 Merdeka.com/Twitter aja_agii
Diketahui, kini Abah sering sakit-sakitan akibat berkeliling jauh untuk menjajakan ketan bakar. Jika sudah sakit, Abah terpaksa tidak berdagang. Kondisi itu membuat uangnya habis untuk membeli obat-obatan.
Ingin Pulang Kampung
Abah bercerita ke pemilik akun bahwa dirinya ingin pulang kampung ke Garut untuk bertemu keluarganya. Kerinduannya akan kampung halaman sudah tidak bisa terbendung lagi. Namun, sampai sekarang keinginannya itu belum tercapai karena uang hasil jualannya hanya cukup untuk kebutuhannya saja. Ongkos untuk pulang belum bisa Abah kumpulkan.
Respons Warganet
Kisah Abah Umar ini mengundang rasa simpati dan haru netizen. Banyak dari mereka yang mendoakan Abah Umar agar selalu sehat dan dilancarkan rezekinya. Dengan adanya cerita haru dari Abah Umar ini, pemilik akun pun membuka donasi untuk Abah Umar. Uluran bantuan pun terus mengalir untuk Abah Umar.
“Salah satu alasan masih suka jajan itu bukan karena mau boros dan bukan karena banyak uang, tapi kadang suka ga tega ngeliat orang dagangannya masih banyak,” tulis @DimasTheMutant
“Klo d Surabaya pasti aku mampir buat beli…semoga rezeki, kesehatan, amal nya berbuah di dunia dan akhirat…,” kata @Gembul50398300
“Sayangnya udah ga dibandung lagi. Kalo masih disana kakek nya bakal saya cari dan bantu. Semoga kakek nya tetep sehat terus dan diberi rezeki yang lancar. Aminn,” ungkap @Gembulssssssss
Kisah Abah Umar ini menjadi pengingat untuk selalu bersyukur atas apa yang Tuhan berikan pada kita. Masih banyak kisah seperti Abah Umar yang menyambung hidup dalam usia yang sudah tidak muda. Menghiraukan segala kemungkinan buruk yang dapat menimpanya saat mencari rezeki.