Sembuh dari COVID-19, Dokter di Sumut Jadikan Pengalaman Sebagai Bekal Tangani Pasien
Seorang dokter di Sumut membagikan kisahnya dalam melawan COVID-19 dan bagaimana pengalaman yang Ia alami tersebut kini menjadi bekal untuknya dan rekan tim medisnya dalam menangani pasien COVID-19.
Kasus COVID-19 di Indonesia hingga kini masih terus berkembang. Setiap harinya masih ditemukan adanya penambahan kasus positif di beberapa daerah di Tanah Air. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah pasien COVID-19, penambahan jumlah juga terlihat pada pasien yang sembuh.
Hingga Sabtu (2/5), jumlah pasien COVID-19 yang sembuh sudah mencapai angka 1.665 orang, salah satunya adalah dr. Maliana yang merupakan seorang dokter di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Dokter yang kerap disapa dr. Ana ini merupakan satu dari 41 orang yang telah dinyatakan sembuh dari virus COVID-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Ia membagikan kisahnya dalam melawan COVID-19 dan bagaimana pengalaman yang Ia alami tersebut kini menjadi bekal untuknya dan rekan tim medisnya dalam menangani pasien COVID-19.
Riwayat Perjalanan ke Jakarta
Dokter Ana merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 04 Sumut. Ana positif COVID-19 usai dua kali melakukan perjalanan ke Jakarta, di mana kedua perjalannya tersebut bertujuan memperdalam pengetahuan penanganan COVID-19.
Diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Medis Rawat Inap RSUP H Adam Malik itu, perjalanan pertama bertugas ke Jakarta pada 4-7 Maret untuk mengikuti workshop Kemenkes terkait COVID-19. Kemudian 11-13 Maret untuk studi banding ke Kemenkes terkait ruang isolasi di RSUP Haji Adam Malik.
"Saya baru merasakan gejalanya pada tanggal 15 Maret setelah berada di Medan. Gejalanya saat itu hanya batuk dan flu, tanpa demam dan sesak," kata Ana, Jumat (1/5), dilansir dari liputan6.com.
Positif dari Hasil Tes Swab
Menurut Ana, pada tanggal tersebut dirinya masih sempat bekerja ke RSUP Haji Adam Malik dan kontak dengan beberapa orang. Namun pada saat itu Ia sudah menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.
"Besoknya saya baru merasakan lemas dan memutuskan mengisolasi mandiri di rumah," ujarnya.
Kemudian pada tanggal 17 Maret, Ana mengaku badannya terasa lemas. Tapi keesokan harinya, 18 Maret gejalanya berkurang, hanya tinggal batuk saja. Ana kemudian di tes swab oleh tim medis RSUP Haji Adam Malik.
"Tanggal 24 Maret hasilnya keluar, saya positif," terangnya.
Kaget dan Sedih
Saat itu, Ana mengakui dirinya sangat terkejut saat dinyatakan positif COVID-19. Ia juga merasa sedih dan cemas karena belum tahu seperti apa efek virus baru ini ke tubuhnya.
"Kaget, sedih, dan cemas memikirkan bagaimana dengan keluarga-keluarga saya yang sudah kontak dengan saya," sebutnya.
Semangat untuk Sembuh Tinggi
Meski sempat terkejut dan sedih, namun Ana saat itu meyakinkan dirinya pasti sembuh.
Semangatnya juga didukung dengan adanya orang-orang terdekat yang ada disampingnya. Berkat dukungan teman-teman, keluarga, dan mendekatkan diri kepada Allah, dirinya semakin yakin virus yang menginfeksinya akan sembuh, dan akhirnya benar-benar terjadi.
Pasien Sembuh Pertama di Sumut
Berkat semangatnya, setelah isolasi selama 20 hari (24 Maret-4 April) di RSUP Haji Adam Malik, Ana dinyatakan sembuh oleh tim dokter. Pada 31 April menjadi orang pertama yang sembuh di Sumut.
Memberi Masukan dalam Penanganan COVID-19
Ana dan timnya merupakan orang-orang yang mempersiapkan fasilitas-fasilitas untuk penanganan COVID-19 di RSUP Haji Adam Malik.
Atas pengalamannya bergelut dengan COVID-19 hingga akhirnya sembuh, Ia sering menjadi penyemangat rekan-rekannya untuk penanganan COVID-19 dan memberi masukan kepada Direksi Rumah Sakit. Saat Ia sudah bekerja kembali, pengalamannya tersebut juga membantunya memperkuat penanganan.
"Saya terus mencatat apa-apa yang perlu diperbaiki dan saya beri tahu Direksi. Alhamdulillah Direksi menerimanya," ungkapnya.
Tidak Ada Diskriminasi
Meski sempat menjadi pasien COVID-19, namun Ana juga tidak mendapatkan didiskriminasi dari tetangga, rekan kerja, dan teman-temannya.
"Memang mungkin mereka ada rasa takut dan saya rasa itu wajar karena adanya informasi pasien yang sudah sembuh terinfeksi kembali," tuturnya.
Jangan Stres dan Bantu Tim Medis
Ana berpesan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Ia juga memiliki pesan khusus yang diberikan kepada pasien yang sedang dirawat agar tidak stres, terpuruk, dan sedih berlebihan. Karena menurutnya itu hanya menurunkan imun tubuh.
"Kepada masyarakat Sumut, mari bantu tim medis," tandasnya.