Tren Kasus Covid-19 Naik Lagi, Gubernur Sumut Minta Rumah Sakit Lakukan Ini
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta seluruh rumah sakit yang ada di daerah ini untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus kematian karena Covid-19.
Tren kasus positif Covid-19 di Sumatra Utara (Sumut) kembali mengalami peningkatan. Oleh karena itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengonsolidasikan seluruh rumah sakit yang ada di daerah ini untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus kematian karena Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi pada rapat koordinasi terkait penanganan Covid-19 dengan Rumah Sakit se-Sumut di Rumah Dinas Gubernur pada Selasa (4/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Mengapa TPU Cikadut dianggap berjasa selama pandemi Covid-19? Kehadiran TPU Cikadut juga amat berjasa kala pandemi Covid-19 sedang ganas-ganasnya tiga tahun lalu. Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Selain itu, ketersediaan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) di rumah sakit juga menjadi perhatian khusus Gubernur. Pasalnya, saat ini angka kematian berada di angka 3,3%, sementara BOR sudah melampaui 60%.
Melansir dari unggahan Instagram @pemprovsumut pada Rabu (5/5), berikut informasi selengkapnya.
Angka Kematian Harus Diturunkan
Instagram/@infosumutku ©2021 Merdeka.com
Gubernur Edy mengatakan, angka kematian pasien Covid-19 harus diturunkan. Hal ini tentu perlu upaya sinergi antar-rumah sakit dan pihak terkait lainnya.
Ia juga berharap penanganan pasien tidak tertumpuk di satu tempat, melainkan tersebar di sejumlah rumah sakit yang tersedia.
“Angka kematian harus diturunkan. Untuk itu, sinergi antar-rumah sakit dan pihak terkait sangat diperlukan. Makanya saya kumpulin bapak-bapak sekalian, untuk bertukar pikiran, untuk mengatasi ini kita juga harus bergandengan tangan," ujarnya.
Sementara untuk ketersediaan ruang isolasi, Gubernur Edy mengatakan pihaknya siap menyediakan cadangan tempat isolasi jika nantinya diperlukan.
Akibat Kendornya Protokol Kesehatan
Instagram/@infosumutku ©2021 Merdeka.com
Ketua Tim Penanganan Penyakit Infeksi Emerging Satgas Covid-19 Sumut, Restuti Hidayani Saragih mengatakan, faktor yang menyebabkan peningkatan angka kematian dan ketersediaan kamar isolasi antara lain adalah kondornya penerapan protokol kesehatan masyarakat.
“Penerapan protokol kesehatan adalah faktor dari eksternal rumah sakit," ujarnya.
Belum lagi, saat ini semakin banyak varian virus Covid-19, di mana diperlukan keseriusan dalam membatasi mobilitas dan kegiatan warga.
Peningkatan Kasus Covid-19
Melansir dari ANTARA, berdasarkan data dari Satgas Covid-19 Sumut, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 kembali meningkat, dengan tambahan positif Covid-19 sebanyak 71 orang.
"Pada tanggal 4 Mei, pasien terkonfirmasi masih bertambah 63 orang dengan nihil kasus meninggal. Sementara 5 Mei, ada penambahan 71 orang dengan kasus meninggal dua orang," ujar Jubir Satgas Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah pada Rabu (5/5).
Sehingga total kasus terkonfirmasi di Sumut mencapai 29.724 orang dari satu hari sebelumnya 29.653 orang.