100 Tahun lagi sebagian daratan bumi akan tenggelam
Akibat tingginya jumlah es yang meleleh di kedua kutub, bumi terancam tenggelam.
Pemanasan global merupakan salah satu masalah yang mengancam kehidupan di bumi dari waktu ke waktu. Tidak hanya iklim saja yang berubah, namun luas daratan bumi juga terancam berkurang akibat pemanasan global ini.
Seperti yang dilansir oleh NBC (6/1), para peneliti memperkirakan bahwa luar daratan di bumi akan semakin menyusut dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini dikarenakan tingginya jumlah lapisan es yang mencair di Antartika dan Greenland saat ini.
-
Kenapa planet Bumi diberi nama 'Bumi'? Bumi dalam pemahaman bahasa Anglo-Saxon merujuk pada tanah tempat kita hidup, tempat kita menanam tanaman, dan tempat kehidupan muncul.
-
Bagaimana proses penamaan planet Bumi yang akhirnya menjadi 'Bumi'? Jadi, dari bahasa Anglo-Saxon hingga tradisi Romawi dan Yunani kuno, nama "Bumi" yang digunakan hari ini telah melewati perjalanan panjang melalui sejarah dan budaya yang beragam.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Dari mana asal bahasa yang digunakan untuk menamai planet Bumi? Mengutip Live Science & BBC, Sabtu (30/3), kata "Bumi" juga berasal dari bahasa Anglo-Saxon yang merupakan nenek moyang bahasa Inggris modern.
-
Apa yang sering terjadi di planet lain selain Bumi? Kini, terungkap bahwa hujan berlian jauh lebih sering terjadi di planet lain daripada yang dibayangkan.
-
Apa yang ditemukan di Situs Bumiayu? Berbagai macam fosil ditemukan di sini.
Diyakini, jika pencairan es ini terus berlanjut, maka pada tahun 2100 mendatang tinggi permukaan lautan akan meningkat sebesar satu meter. hal inilah yang nantinya akan menenggelamkan dataran bumi yang ketinggiannya berada di bawah permukaan laut tersebut.
Diperkirakan beberapa negara seperti Bangladesh, Belanda, Amerika Serikat, dan Jepang akan menerima dampak terbesar dari peningkatan jumlah air laut ini. Hal ini dikarenakan negara-negara ini memiliki tinggi daratan yang tidak ideal.
Selama ini, penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan dan penggunaan bahan bakar fosil diyakini menjadi penyebab dari pemanasan global. Oleh karena itu, sebuah langkah perubahan harus segera dilakukan agar masyarakat dunia tidak menyesal nantinya.
(mdk/nvl)