5 Fakta Soal Penampakan Pocong Google Maps di Kedungwaru Kidul yang Viral
5 Fakta Soal Penampakan Pocong Google Maps di Kedungwaru Kidul yang Viral
Beberapa waktu yang lalu, viral sebuah penampakan hantu berupa pocong yang muncul di aplikasi Google Maps.
Penampakan ini terdapat jika kita membuka peta digital tersebut di daerah Kedungwaru Kidul, yang merupakan sebuah daerah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
-
Mengapa penemuan "hiu hantu" ini penting? Menurut para ilmuwan, temuan ini sangat penting karena mempelajari lebih banyak soal bagaimana spesies ini hidup dapat membantu para ahli menemukan cara terbaik untuk melindungi ikan ini.
-
Kenapa Kastil Ayanis hancur? Bukti tertulis menunjukkan, kastil tersebut hancur akibat gempa bumi besar dan kebakaran, sekitar 20 hingga 25 tahun setelah pembangunannya.
-
Siapa KH Ahmad Hanafiah? KH Ahmad Hanafiah menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di Kota Lampung yang juga seorang ulama berpengaruh di sana.
-
Dimana "hiu hantu" ini ditemukan? Dr Finucci dan peneliti lain dari Institut Nasional Penelitian Air dan Atmosfer Selandia Baru (NIWA) menemukan ikan ini di area dasar laut yang dikenal dengan Chatham Rise, terletak di sebelah timur Selandia Baru.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Siapa yang memberikan nama ilmiah untuk "hiu hantu"? Dia memberi ikan baru itu nama ilmiah Harriota avia. Avia berarti "nenek" dalam bahasa Latin. Finucci mengatakan nama ini dia dedikasikan untuk neneknya.
Anda sendiri bisa langsung mengaksesnya dengan melakukan pencarian 'Kedungwaru Kidul' di Google Maps.
Nah, mari kita lihat deretan fakta yang bisa kita temui dari adanya penampakan hantu ini. Berikut ulasannya dihimpun merdeka.com dari berbagai sumber.
Ini Adalah Foto Unggahan Pengguna Google
Jika Anda mengira ini adalah foto resmi dari Google, Anda salah. Pasalnya, ini adalah unggahan dari pengguna Google yang memiliki akun bernama @artbiz360.
Google sendiri memperbolehkan pengguna untuk berkontribusi menambahkan foto suatu tempat seperti tempat-tempat menarik, tempat bisnis, dan lainnya.
Foto yang diunggah akun @artbiz360 sendiri merupakan foto panorama 360 yang memang dijepret dengan kamera 360. Kelebihannya, dalam satu jepretan kita bisa mendapatkan pemandangan dari 360 derajat.
Bukan Google Streetview, Namun Dijepret Streetview Trusted Pros
Terdapat miskonsepsi di warganet bahwa ini adalah foto dari Google Streetview, yang seakan memberi legitimasi bahwa Google 'menjepret' penampakan pocong.
Nyatanya, tidak. Seperti yang dijelaskan di atas, ini adalah foto yang di-submit oleh pengguna Google yang merupakan Street View trusted pros.
Hal ini sangat mudah dibedakan. Pertama, foto dari Google Streetview tidak pernah diambil di malam hari. Semua foto dari Streetview selalu siang hari. Bisa kita lihat, foto yang viral ini diambil pada malam hari.
Kedua, ini adalah foto 360 yang statis. Tentu jika kita mengakses Google Streetview, kita bisa menelusuri jalanan di daerah menggunakan navigasi yang disediakan Google, sesuai dengan maps. di Foto tersebut, kita hanya berada di satu titik dan tidak bisa maju ataupun mundur.
Meski demikian, sang penjepret yakni artbiz360, telah diakui oleh Google menjadi fotografer yang berstatus Streetview Trusted Pros. Untuk mencapai hal ini, pengguna diharuskan submit foto dengan kualitas baik di Google dalam jumlah tertentu.
Badge Street View trusted pros ini biasanya dimanfaatkan oleh pemilik bisnis untuk menaikkan eksposur bisnis mereka di Google Maps.
Di Google Streetview, Pocong Tidak Nampak
Kami sudah menyinggung kalau penampakan Google Streetview selalu pada siang hari. Nah, ketika mengakses jalanan yang sama, tidak mengherankan kalau pocongnya tak ada.
Anda bisa langsung mengakses Google Streetview asli dari daerah Kedungwaru Kidul di tautan ini .
Sebagai catatan, tautan di atas adalah tautan di titik yang hampir sama dengan lokasi foto pocong. Ini berdasarkan database Streetview tahun 2015.
Ini adalah Foto tahun 2017
Sang pemilik foto, yakni artbiz360 buka suara di Instagram terkait foto miliknya yang viral. Dirinya menyebut bahwa foto ini diambil pada 2 tahun yang lalu secara tak sengaja.
Sang fotografer sebenarnya hanya berniat untuk mengambil pemandangan Milky Way atau bintang-bintang, karena langit sedang cerah-cerahnya.
Ia juga menyebut, kalau meskipun terlihat terang, foto ini diambil jam 9 hingga 10 malam alih-alih waktu Maghrib.
Sang fotografer juga mengakui kalau dirinya saat itu masih mempelajari teknik memotret long eksposure untuk memotret milky way sesuai yang ia inginkan. Ia hanya mengeditnya sedikit agar nampak lebih 'manis dan agak terang', sesuai yang ia tulis di caption akun IG miliknya yakni @artbiz360.
Ia tidak Tahu Kalau Ada Pocong
Sang fotografer ternyata tak tahu menahu jika ada penampakan pocong di foto jepretannya tersebut. Ia tak mau menyebut bahwa tempat tersebut horor atau angker, dan ketika memotret ia tak merasa merinding atau bulu kuduk berdiri.
Menurut sang fotografer, ia "positif thinking aja kalau itu adalah serangga yang nempel di lensa."
(mdk/idc)