7 Hal sehari-hari yang ternyata radioaktif, sudah tahu?
7 Hal sehari-hari yang ternyata radioaktif, sudah tahu? banyak sekali benda di sekitar kita yang mengandung zat radioaktif. Bahkan tanpa kita sadari, semua makanan juga mengandung zat radioaktif semua makanan itu mengandung karbon yang secara alami terdiri dari gabungan isotop.
Jika kita berbicara tentang zat radioaktif, tentu kita langsung mengasosiasikannya dengan nuklir, Hal ini karena berbagai bahan radioaktif yang kita kenal seperti uranium dan plutonium merupakan bahan baku nuklir dan berbahaya bagi manusia. Radiasi dari bahan tersebut bisa berbahaya karena sebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
Namun berbagai barang yang ada di sekitar kita, terutama makanan yang sering kita jumpai di pasar atau supermarket, ternyata juga ada yang bisa memancarkan radiasi. Benar, banyak sekali benda di sekitar kita yang mengandung zat radioaktif.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
Bahkan tanpa kita sadari, semua makanan juga mengandung zat radioaktif semua makanan itu mengandung karbon yang secara alami terdiri dari gabungan isotop. Meski demikian, semua itu dengan kadar yang sama sekali tak berbahaya.
Apa saja? Mari kita simak ulasannya.
Kotoran kucing
Di samping berbagai kelucuan dan rasa menyenangkan yang kita dapat ketika memelihara kucing, ternyata ada aspek radioaktif di dalamnya. Tepatnya, ketika kucing rumahan buang air.
Jika Anda berpikir ini soal kotoran kucing, tunggu dulu. Karena sebenarnya kotoran kucing hanya jorok saja, namun tak mengandung radioaktif. Namun salah satu jenis pasir kucing yang paling umum digunakan karena menyerap kotoran dan urin kucing dengan sempurna, yakni bentonit, ternyata mengandung uranium dan torium alami.
Tak berbahaya memang, namun berkat ribuan ton sampah kucing per tahunnya, kotoran anjing dan juga kucing merupakan salah satu penyumbang emisi gas yang cukup besar ke udara Bumi kita.
Pisang
Pisang adalah salah satu dari beberapa tanaman yang ternyata memproduksi radiasi dengan kuantitas sangat kecil. Salah satu tumbuhan lain yang menghasilkan radiasi serupa adalah Kacang Brazil. Bedanya, jika kacang Brazil adalah hasil dari pohon yang menyerap radiasi tanah, pisang mendapatkan radiasi ini dari gen mereka.
Meski demikian, Anda harus mengonsumsi 5 juta buah pisang agar cukup bagi radiasi pisang dapat berdampak pada Anda.
Rokok
Tak perlu diragukan lagi soal betapa berbahayanya rokok. Namun hal ini diperburuk pula dengan fakta bahwa rokok mengandung bahan radioaktif.
Berbagai materi radioaktif ini muncul di daun tembakau ketika proses produksi rokok, dan dilepaskan ke udara bebas ketika rokok dinyalakan dan asapnya dihirup dan dilepas ke udara.
Berbagai bahan radioaktif ini adalah polonium-210 serta timbal-210. Khusus polonium-210, ini adalah isotop radioaktif yang terkenal karena jadi salah satu bahan racun yan digunakan untuk membunuh agen rahasia Rusia, Alexander Litvinenko.
Meski demikian, kandungan radioaktif ini tak signifikan jika dibandingkan dengan racun rokok lainnya. Namun bahan kimian ini dapat terakumulasi secara signifikan di organ perokok menengah atau berat dan mempermudah perkembangan kanker.
Cover majalah yang mengkilap
Sebagian besar majalah memilih bagian covernya dicetak di kertas mengkilap. Alasan yang masuk akal karena kertas mengkilat jauh lebih menarik ketimbang yang biasa saja.
Namun, senada dengan apa yang terjadi di daftar sebelumnya, kertas tersebut mengandung bahan radioaktif. Hal ini dikarenakan untuk membuat kertas menjadi 'glossy,' sebuah kertas haruslah dilapisi oleh kaolin yang merupakan sejenis tanah liat putih. Bahan ini mengandung unsur radioaktif alami seperti uranium dan torium, sama dengan yang ada di pasir kucing.
Selai kacang
Orang Indonesia memang tak seberapa suka roti dengan selai kacang untuk sarapan. Namun jika Anda adalah salah satu yang memfavoritkannya, tentu Anda tak tahu kalo selai gurih tersebut bahkan bisa memancarkan radiasi.Â
Selai kacang dapat memancarkan radiasi hingga 0.12 pCi/g. Radiasi itu dihasilkan oleh isotop radioaktif potasium-40, radium-226, dan radium-228. Sat radioaktif ini tidak berbahaya bagi tubuh dan biasanya akan berhenti memancarkan radiasi lemahnya kurang dari 10 tahun.
Radium sendiri ditemukan oleh ilmuwan wanita terkenal Marie Curie dan suaminya Pierre Curie di tahun 1898. Berkat penemuan itu, namanya juga dipakai sebagai bagian satuan radiasi 'Curie' (Ci).
Daging merah
Daging merah, bahan utama untuk membuat steak yang nikmat, ternyata mengandung bahan radioaktif. Mengandung potasium-40, daging sapi bisa mengeluarkan radiasi hingga 3000 pCi di tiap kilogramnya.
Isotop ini bahkan mempunyai umur yang sangat lama, mencapai 1,2 miliar tahun lebih.
Meski demikian, bukan berarti radiasi daging merah membuat bahan makanan ini berbahaya. Justru, kandungan lemak adalah yang paling berbahaya dari daging merah. Di samping itu semua, daging merah adalah sumber protein dan zat besi yang baik untuk tubuh.
Garam
Garam yang selalu jadi andalan kita untuk mengangkat rasa masakan, ternyata juga tergolong radioaktif meski tak berbahaya.Â
Garam merupakan isotop radioaktif karena mengandung potasium klorida. Bahkan, garam bisa memancarkan radiasi yang sama dengan daging merah
Uniknya, garam sodium yang dari segi rasa tak terasa terlalu asin, justru lebih banyak bahan radioaktifnya. Garam jenis ini biasanya mengandung lebih banyak potasium klorida, sehingga membuatnya lebih radioaktif.