Ada yang coba adu domba hacker Indonesia dan Australia?
Anonymous Australia menolak disebut telah retas situs Indonesia. Lantas siapa pelakunya?
Anonymous Australia melalui akun @OP_Australia terus-terusan membantah bahwa mereka telah menyerang beberapa situs Australia. Melihat fakta yang ada, mungkinkah ada yang ingin adu domba hacker Indonesia dan Australia?
Seperti diketahui, baru saja sebuah lansiran di pastebin menyebutkan bahwa Anonymous Australia berhasil menyadap berbagai data penting dari Angkasa Pura. Selain itu, mereka juga menyatakan bahwa beberapa data penting dari berbagai institusi termasuk kartu kredit Indonesia juga berhasil dicuri.
-
Bagaimana Anonymous melakukan serangan terhadap situs web Gereja Scientology? Anonymous merupakan sebuah grup hacker yang aktivitas peretasannya berpusat untuk tujuan penegakan keadilan sosial. Salah satu operasi peretasan yang dilakukan Anonymous adalah peretasan terhadap berbagai situs web Gereja Scientology, yang diklaim telah melakukan penyensoran terhadap tulisan yang mengkritik Gereja tersebut, dengan melakukan serangan serangan penolakan layanan secara terdistribusi (DDoS).
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa tujuan dari aksi peretasan yang dilakukan oleh Anonymous? Anonymous merupakan sebuah grup hacker yang aktivitas peretasannya berpusat untuk tujuan penegakan keadilan sosial.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Namun, hal ini kemudian dibantah secara tegas oleh @Op_Australia. Dalam sebuah tweet, dijelaskan beberapa bukti bahwa Anonymous Australia bukanlah pelakunya.
"Itu sama sekali bukan dari Anonymous Australia, Apa kalian perhatikan kemampuan Bahasa Inggrisnya yang lemah itu?," tulis @Op_Australia.
Hingga kini sendiri memang belum diketahui apakah ancaman yang ditulis dalam laman pastebin tersebut benar atau tidak. Namun, melihat pernyataan tegas dai @Op_Australia, sepertinya keabsahan laman pastebin tersebut perlu dipertanyakan.
Apalagi, Anonymous merupakan salah satu kelompok hacker yang taat pada Hacker Manifesto. Dalam manifesto tersebut, Anonymous menjunjung tinggi aturan bahwa mereka takkan menyerang situs publik yang bisa merugikan orang.
Mungkin saja ada pihak yang sengaja mengambil keuntungan dari hal ini. Hal ini mengingat belum pecahnya potensi perang antara hacker Indonesia dan Australia.
Mungkin saja ada yang jengkel mengetahui bahwa Anonymous Australia ternyata mendukung serangan hacker Indonesia yang dilancarkan pada situs pemerintah Australia. Sehingga, pihak tak bertanggung jawab ini pun mencoba pecah belah kongsi dan menciptakan perang cyber antara hacker Indonesia dan Australia.
Yang kemudian jadi pertanyaan, siapa yang tega biarkan hacker Indonesia dan Australia saling serang?
(mdk/nvl)