Akankah teknologi jam tangan digital kembali gagal?
Beberapa tahun lalu, teknologi jam tangan digital pernah gagal, apakah teknologi tersebut akan kembali gagal?
Baru-baru ini, banyak perusahaan yang mencoba mengembangkan teknologi jam tangan digital. Uniknya, teknologi tersebut pernah muncul dan akhirnya gagal berkembang beberapa tahun lalu. Apakah di tahun ini, teknologi itu akan kembali gagal?
Setelah Apple dirumorkan akan menciptakan jam tangan digital yang kabarnya dinamakan iWatch, Samsung dan Google juga diberitakan ikut tren untuk menciptakan teknologi serupa.
Dikutip dari CNN (08/04), ternyata teknologi jam digital ini sudah pernah muncul sebelumnya walaupun akhirnya gagal untuk berkembang beberapa tahun lalu.
Seperti contohnya Microsoft dengan SPOT-nya, Sony dengan jam tangan Android-nya atau bahkan Apple juga pernah membuatnya di tahun 2010 namun perusahaan Cupertino tersebut 'membunuh' produk itu sebelum berkembang lebih lama.
Dengan fenomena banyaknya produk jam tangan digital yang sudah mulai diciptakan beberapa tahun lalu namun akhirnya harus kembali dikubur karena gagal menarik minat pasar, memunculkan satu pertanyaan, apakah teknologi jam tangan digital akan kembali lumpuh di era teknologi tinggi sekarang ini?
Jawabannya bisa iya juga bisa tidak. Namun, menurut analisis Steve Kovach, penulis dari Business Insider, kemungkinan gagalnya teknologi ini kecil persentasenya.
Dia menuliskan bahwa di tahun-tahun lalu, teknologi tersebut gagal berkembang dikarenakan salah satunya adalah belum maraknya penggunaan smartphone dan perangkat sejenis dan teknologi pada tahun tersebut belum semaju sekarang ini.
Dikarenakan sekarang ini penggunaan smartphone, phablet, tablet dan perangkat sejenis sudah menjadi salah satu bagian dari kebutuhan hidup bagi sebagian besar orang, maka tidak menutup kemungkinan teknologi jam digital juga akan ikut dan terbantu dalam perkembangannya.
Bahkan, seperti yang dirumorkan sebelumnya, Apple dengan iWatch-nya atau Samsung dengan SmartWatch-nya akan mengintegrasikan produknya tersebut dengan smartphone atau gadget lainnya agar lebih memudahkan pengguna perangkat mobile dalam beraktivitas.
Contoh keberhasilan teknologi jam digital tersebut adalah seperti yang ditunjukkan oleh pengembang dari Pebble. Jam tangan pebble ini berhasil menarik minat para pengguna smartphone dan gadget sejenis serta mendapatkan dana bantuan untuk pengembangan sebesar USD 10,2 juta.
Selain sebagai jam tangan seperti pada umumnya, produk Pebble ini juga dapat terkoneksi dengan iPhone dan perangkat berbasis Android melalui Bluetooth.
Oleh karena ide pembuatan yang dirasa sebagai representasi pengembangan teknologi sekarang ini, maka pengembang dari jam tangan pebble tersebut mendapatkan banyak dukungan serta bantuan dana.
So, dari cerita kegagalan sebelumnya dikontradiksikan dengan keberhasilan Pebble serta perkembangan teknologi sekarang ini, diprediksikan memang ada kemungkinan teknologi jam tangan digital dapat berkembang pesat dan menjadi salah satu gadget populer untuk tahun ini atau tahun-tahun berikutnya.