Aktif bermain Minecraft, siswa cepat belajar bahasa Inggris?
Game diklaim lebih baik dari buku paket
Apakah Anda penggemar game Minecraft? Jika ya, mungkin Anda harus menularkan kebiasaan tersebut pada saudara atau anak Anda, sebab penelitian terbaru menunjukkan bila rajin bermain game, termasuk Minecraft, dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris anak-anak.
Minecraft, game yang berfokus pada kegiatan membangun konstruksi dari kubus bertekstur di dunia 3D ini terbukti tidak hanya mampu meningkatkan kreativitas seorang siswa, namun mengalahkan kemampuan PR (pekerjaan rumah) untuk membuat siswa dapat belajar bahasa Inggris dengan cepat. Kesimpulan ini didapat setelah penelitian terkait 'kasus' unik ini dilakukan di negeri asal Minecraft, Swedia.
-
Apa yang membuat para ilmuwan "bermain petak umpet" dengan benda luar angkasa ini? Menemukan bulan di luar tata surya yang disebut exomoon, selalu menjadi tugas yang menantang bagi ilmuwan.
-
Apa saja game yang mereka mainkan? Mereka dikenal sebagai gamers profesional yang ahli di berbagai macam game seperti PUBG Mobile, GTA V, DOTA 2, dan game lainnya.
-
Apa nama ilmiah dari badan pegal setelah berolahraga? Fenomena ini bahkan memiliki nama resmi, yakni Delayed Onset of Muscle Soreness (DOMS) atau nyeri otot yang tertunda.
-
Bagaimana permainan petak umpet membantu anak dalam mengembangkan kemampuan analisis? Pasalnya, permainan petak umpet membuat anak harus menebak tempat persembunyian teman-temannya.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
Penelitian tersebut dilakukan oleh ahli pendidikan Swedia, Pia Sundqvist dan Liss Kesrtin Sylven pada sekumpulan anak sekolah dasar kelas 4, Slate (02/09). Mereka mengamati proses belajar bahasa Inggris siswa-siswa tersebut selama 11,5 jam dalam satu minggu. Durasi tersebut adalah waktu yang dihabiskan rata-rata oleh siswa kelas 4 SD di Swedia untuk belajar bahasa Inggris di luar kelas.
Dalam jangka waktu tersebut, siswa-siswa yang 'mengabdikan' dirinya untuk belajar bahasa Inggris melalui game komputer selama 3,5 jam per minggu terlihat jauh lebih percaya diri dan aktif menggunakan bahasa Inggris.
Saat bermain game-game online seperti Minecraft, World of Warcraft, dan Counter-Strike, siswa-siswa tersebut dituntut untuk terus menggunakan bahasa Inggris yang notabene adalah bahasa utama untuk berkomunikasi dengan gamer lain. Alhasil, seorang siswa harus paham bahasa Inggris agar dapat sukses di game tersebut.
Peneliti lain, James Paul Gee, juga mengamini penemuan dari Sundqvist dan Sylven. Lewat penelitiannya sendiri, dia berhasil menyimpulkan bila sebuah game sangat berguna untuk mempelajari bahasa Inggris. Sebab, kebanyakan game tersebut memberikan contoh percakapan atau kalimat-kalimat yang dilengkapi dengan konteks serta gambar.
Pengalaman belajar dan berkomunikasi bahasa Inggris dengan konteks serta dukungan visualisasi gambar itulah yang tidak bisa didapat dari buku paket bahasa Inggris sendiri. Tetapi, penggunaan game sebagai sarana membantu pembelajaran bahasa Inggris lebih disarankan untuk negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, seperti Swedia atau bahkan Indonesia (bahasa Inggris sebagai bahasa asing).
Sebab, hasilnya akan jauh lebih baik ketimbang dilakukan di negara-negara yang memakai bahasa Inggris sebagai bahasa utama, seperti Amerika dan Inggris.
(mdk/bbo)