Analis: Bunuh Windows XP, Microsoft ambil langkah salah
"Masih banyak orang yang gunakan Windows XP di seluruh dunia, Microsoft ambil langkah yang keliru."
Umur Windows XP hanya tersisa sekitar 2 mingguan lagi. Namun ada analis yang mengatakan bahwa, mematikan operating system itu sama saja dengan Microsoft mengambil langkah yang salah.
Dikatakan mengambil langkah yang salah karena sampai sekarang dari semua operating system untuk PC milik Microsoft, Windows XP bertengger di posisi ke dua di bawah Windows 7.
Diperkirakan sampai sekarang masih ada sekitar 500 juta pengguna Windows XP tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, masih banyak juga perusahaan serta perangkat seperti ATM yang menggunakan operating system tersebut.
Dikarenakan sistemnya yang relatif stabil dan tidak memakan banyak memori, ada perkiraan bahwa walaupun Microsoft sudah mengabarkan Windows XP akan berakhir serta menyarankan untuk upgrade ke operating system level di atasnya, namun kemungkinan tidak banyak orang yang mau beralih dan melakukan upgrade.
Dikutip dari PC Mag (12/03), diibaratkan saja apabila Microsoft menarik ongkos penggunaan produknya minimal USD 1 per pengguna, maka dalam satu tahun saja diperkirakan akan terkumpul sekitar dana segar sekitar USD 6 miliar.
Apalagi hal itu ditambah dengan tim pengembang Windows XP melakukan pembenahan serta memperbaiki setiap celah keamanan dari operating system tersebut, maka dapat dibayangkan berapa banyak lagi orang yang akan tetap betah menggunakannya juga mungkin akan bertambah banyak.
Sayangnya, Microsoft lebih melakukan langkah frontal dengan rencana mengakhiri hidup Windows XP karena perusahaan ini ingin semua penggunanya beralih menggunakan minimal Windows 8 atau produk terbaru mereka yang sampai sekarang masih terseok di papan bawah karena popularitasnya tidak begitu melejit.
Bahkan, ada rumor yang katakan, Microsoft juga berencana untuk membunuh secara perlahan Windows 7 ketika operating system di atas Windows 8 sudah mulai bermunculan.