Anggota Anonymous di Inggris dipidanakan
Hal ini dikarenakan mereka diduga melakukan serangan DDoS ke beberapa situs pemerintah.
Britania Raya benar-benar mengambil langkah tegas bagi para peretas di negerinya. Baru saja, beberapa orang yang dianggap merupakan bagian dari Lulzsec diancam hukuman pidana lantaran perbuatannya.
Seperti yang dilansir oleh BBC (9/4), hukuman ini dikeluarkan lantaran Lulzsec terbukti menyerang NSH dan Serious Organised Crime Agency (Soca) lewat serangan cyber. Lulzsec dianggap mencoba melakukan tindakan Distributed Denial of Service (DDoS) terhadap dua badan tersebut.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa tujuan dari aksi peretasan yang dilakukan oleh Anonymous? Anonymous merupakan sebuah grup hacker yang aktivitas peretasannya berpusat untuk tujuan penegakan keadilan sosial.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
Akibatnya, organisasi yang diisi oleh empat orang termasuk pentolannya, Ryan Ackroyd, pun diancam hukuman pidana. Adapun berkas mereka kini masih ditangani pihak berwajib sebelum menjalani persidangan pada bulan depan.
Bersama dengan Ryan Ackroyd, ada beberapa nama pemuda seperti Mustafa Al-Bassam, Jake Davis, dan Ryan Cleary. Khusus untuk nama terakhir, merupakan muka lama di dunia hacking karena pernah dinyatakan bertanggung jawab atas aksi peretasan di komputer US air force agency Pentagon, AS.
Lulzsec sendiri adalah sebuah organisasi anggota dari Anonymous, hacktivist paling populer di dunia yang bergabung pada 2011. Dalam aksinya, Lulzsec melancarkan serangan DDoS kepada sasaran sehingga situsnya menjadi ramai trafik dan tidak bisa diakses siapa saja.
(mdk/nvl)