Apa itu Metaverse? Penjelasan dan Cara Memahaminya
Metaverse kini menjadi perbincangan banyak orang. Setelah Mark Zuckerber pendiri Facebook mengumumkan arah baru perusahaannya yang akan mengoptimalkan metaverse, Bill Gates – pendiri Microsoft – pun turut memprediksi teknologi baru ini di masa mendatang.
Metaverse kini menjadi perbincangan banyak orang. Setelah Mark Zuckerber pendiri Facebook mengumumkan arah baru perusahaannya yang akan mengoptimalkan metaverse, Bill Gates – pendiri Microsoft – pun turut memprediksi teknologi baru ini di masa mendatang.
Gates meramalkan dalam tiga tahun mendatang, metaverse akan diminati banyak orang. Aktivitas manusia berpindah ke dunia fiksi. Menurut Gates, akselerasi inovasi baru saja dimulai. Pengalaman virtual yang dirasakan akan begitu berbeda. Lebih canggih dan begitu mudah dirasakan.
-
Di mana lokasi yang ditampilkan dalam video tentang Jakarta di masa depan? Dalam video yang dipostingnya pada Jumat pekan lalu memperlihatkan wilayah Sarinah, Jakarta dipenuhi oleh gedung-gedung pencakar langit dengan gaya modern juga berbagai teknologi tingkat tinggi lainnya.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana acara pitching Jagoan Digital 2023 berlangsung? Dalam sesi pitching yang berlangsung di Pendopo Sabha Swagata, Jumat (25/8), 76 peserta yang tergabung dalam 26 tim memaparkan ide-ide bisnis start up yang menarik.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
Presiden Jokowi pun sempat menyinggung hadirnya metaverse dalam pidatonya. Ia mengungkapkan dirinya tak begitu kaget kala Mark Zuckerberg mengumumkan dunia ‘ilusi’ itu. Jauh sebelumnya, ia pernah mendapatkan bisikan dari pendiri Facebook itu tentang teknologi di masa mendatang kala dirinya berkunjung ke markas raksasa teknologi di Amerika Serikat pada 2016.
"Dia beri tahu saya, nanti 10-15 tahun lagi akan muncul seperti kita main pingpong ini. Setiap orang nanti bisa beli lahan virtual, bisa bangun bisnis virtualnya sendiri dan juga akan ada mall virtual, gym virtual, kantor virtual, wisata virtual," katanya.
Lalu, apa itu metaverse?
Metaverse adalah game changerteknologi. Media ternama Fortune menyebut metaverse akan secara radikal mengubah cara berinteraksi secara online, bagaimana merek beriklan, seberapa cepat kripto diadopsi, dan sejumlah aspek kehidupan lainnya.
Metaverse akan menjadi nyata dan umum seperti halnya dengan internet. Ketika pendiri Epic Games, Tim Sweeney ditanya oleh CNN apa pendapatnya tentang masa depan metaverse, dia berkata, "Saya pikir itu akan memakan waktu satu dekade atau lebih untuk benar-benar mencapai titik akhir, tetapi saya pikir itu terjadi."
Pada saat yang sama, Sweeney berkata, "Metaverse tidak akan dibuat oleh satu perusahaan. Itu akan dibuat oleh jutaan pengembang yang masing-masing membangun bagian mereka."
Jadi, dengan kata lain, metaverse masih dibangun perlahan-lahan dan setiap orang akan memiliki andil dalam penciptaannya.
Bagaimana cara kerjanya?
Kehadiran headset Virtual Reality (VR), seperti Oculus, telah memberikan dorongan besar pada gagasan metaverse. Cara klasik untuk memahami ini adalah dengan meninjau kembali film Marvel Cinematic Universe (MCU), yang menampilkan Iron Man.
Tony Stark dari Robert Downey Jr. berulang kali menampilkan teknologi yang di luar imajinasi. Ada beberapa adegan dia mengenakan setelan Iron Man dan mendapatkan informasi dan beberapa visualisasi di head up display (HUD) dari hal-hal yang dia lihat secara real time. Untuk sebagian besar, itu adalah teknologi yang disebut Artificial Reality (AR). Film Iron Man berhasil memberikan gambaran sedikit bagaimana teknologi-teknologi yang akan menjadi ekosistem metaverse.
Di dunia nyata, game yang disesuaikan untuk headset VR sudah menghasilkan banyak uang. Menurut Fortune Business Insights, pasar game virtual reality global diproyeksikan tumbuh menjadi USD 53,44 miliar pada 2028 dari USD 7,92 miliar pada 2021.
Adakah Dampak Negatifnya?
Pencipta Pokémon Go, John Hanke, dalam blognya menyebut metaverse adalah mimpi buruk dystopian.
"Banyak orang akhir-akhir ini tampaknya sangat tertarik untuk mewujudkan visi masa depan dunia maya ini, termasuk beberapa nama besar di dunia maya. Teknologi dan permainan. Namun kenyataannya, fiksi-fiksi itu adalah eringatan tentang masa depan teknologi dystopian yang salah," kata Hanke.
Sementara itu, penemu AR, Louis Rosenberg juga mengatakan hal serupa dalam sebuah tulisannya.
"Bagaimanapun, pengalaman bersama yang kita sebut 'masyarakat beradab' dengan cepat terkikis, sebagian besar karena kita masing-masing hidup dalam gelembung data kita sendiri, setiap orang diberi makan berita dan informasi khusus (dan bahkan kebohongan) yang disesuaikan dengan keyakinan pribadi mereka. Ini memperkuat bias kita dan memperkuat opini kita. Tapi hari ini, kita setidaknya bisa memasuki ruang publik dan memiliki beberapa tingkat pengalaman bersama dalam realitas bersama. Dengan AR, itu juga akan hilang," tulis Rosenberg.
(mdk/faz)