Apa kabar National Payment Gateway Indonesia?
Wacana National Payment Gateway seperti ditelan bumi
Pemerintah beberapa waktu yang lalu pernah memiliki wacana untuk membangun National Payment Gateway (NPG). Namun, hingga kini wacana itu seperti ditelan bumi.
Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Darmadi Sutanto pun mengatakan hal yang serupa. Menurutnya, saat ini belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai hal tersebut dengan Bank Indonesia (BI).
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Dimana internet pertama kali diakses di Indonesia? Perkembangan akses internet di Indonesia dimulai dengan kelahiran protokol IP pertama pada tahun 1988.
-
Bagaimana internet berkembang dan menjadi global? ARPANET pertama kali terhubung hanya empat komputer di empat universitas di Amerika Serikat. Namun, seiring berjalannya waktu, jaringan ini tumbuh pesat. Pada tahun 1983, protokol TCP/IP diperkenalkan, yang memungkinkan jaringan komputer yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain, membuka pintu bagi pertumbuhan internet global.
-
Apa yang mau dilakukan Menkominfo untuk meningkatkan kecepatan internet di Indonesia? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
-
Apa itu yang dimaksud dengan penetrasi internet? Penetrasi internet yang tinggi di negara-negara tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dan aksesibilitas yang semakin meningkat, meskipun ada variasi dalam jumlah pengguna berdasarkan populasi total.
"NPG adalah agenda dari BI, kami dari industri saat ini menunggu arah dan kebijakan BI dalam hal ini. Kami sudah memberikan beberapa masukan dan siap mendukung apa yang menjadi arahan BI," jelasnya kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, (19/2).
Sementara itu, Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI), Umar Juoro mengatakan NPG adalah rencana baik karena dengan sistem itu jadi lebih bisa diakses bagi pelaku usaha dan masyarakat.
Hanya saja, kata dia, yang perlu diperjelas adalah standar sistem yang akan dipergunakannya apakah nasional atau Internasional standar.
Yang tidak kalah penting, dalam regulasi harus diperjelas bagaimana BI bertanggung jawab dengan sistem pembayaran, dan OJK dalam pengawasan lembaga keuangan.
"Jangan sampai terjadi kesenjangan dan perbedaan di antara dua lembaga ini," katanya.
Jika NPG diterapkan, bagaimana dengan perusahaan payment gateway yang sudah berdiri lama? Akankah terancam?
Chief Marketing Officer, PT. Nusa Satu Inti Artha (Doku), Himelda Renuat menuturkan tak masalah jika NPG diterapkan.
"Tidak ada masalah karena perusahaan payment gateway seperti Doku akan tetap berjalan," ungkapnya.
Meski begitu, menurutnya, sebuah NPG harus bisa melakukan kerjasama dengan semua pemain yang sudah ada di pasar.
"Jadi pemerintah juga harus buat regulasi terkait yang saling bisa bersinergi," tutupnya.
Baca juga:
Gawat, tentara cyber bayaran asal Arab serang PC dan gadget Android!
Kemenhub: Pelabuhan RI masih telepon kabel, negara lain multimedia
Telkom rogoh Rp 90 M hadirkan layanan internet di 18 pelabuhan
Diserang hacker, pusat penukaran BitCoin ini 'tebar' Rp 2 miliar
Lakukan 5 hal ini agar sukses cari modal lewat 'crowdfunding'
Geng cyber ini rampok Rp 12,7 triliun dari ratusan bank di 25 negara