Apple: Buat teknologi 3D Touch susah, mirip coba baca pikiran orang
Teknologi 3D Touch diprediksi merevolusi penggunaan layar sentuh
Salah satu fitur unggulan yang membuat iPhone 6s dan 6s Plus layak disebut smartphone tercanggih di dunia adalah keberadaan teknologi 3D Touch. Namun, bagi pegawai Apple yang menciptakan teknologi ini, 3D Touch tak ubahnya 'neraka'.
Menurut Apple, salah satu hal tersulit dalam mengembangkan teknologi 3D Touch adalah menyesuaikan fungsinya dengan keinginan dan kondisi pengguna. Misi yang sejatinya hampir mustahil untuk dilakukan.
-
Mengapa Apple disebut-sebut menunda peluncuran iPhone lipat? Analisa itu sejauh ini masih misterius. Yang jelas Apple telah menerima paten baru terkait dengan perangkat elektronik dengan layar lipat yang tahan lama.
-
Kenapa Apple menguji ponsel lipat dari kompetitornya? Berdasarkan MacRumor, Senin (26/2), rumor di Weibo tersebut juga menyebutkan bahwa Apple telah menguji ponsel lipat dari pesaingnya, termasuk Samsung, selama Apple sedang mengerjakan produknya sendiri.
-
Apa yang dilakukan iPhone dengan foto pengguna? Face-ID dirancang untuk berfungsi mendeteksi pengguna misal sedang menggunakan topi, syal, kacamata, lensa kontak, atau kacamata hitam. “Selain itu, ini dirancang untuk bekerja di dalam ruangan, di luar ruangan, dan bahkan dalam kegelapan total,” ungkap dia.
-
Siapa saja yang memilih iPhone seri lawas? Pengguna Android yang membeli iPhone, yaitu sebanyak 10—15% dari semua pembeli iPhone dalam suatu kuartal, secara tidak mengherankan, banyak yang membeli iPhone lawas.
-
Kapan cek Apple ditulis? Cek tersebut ditulis tangan langsung oleh sang pendiri Apple, Steve Jobs dengan jumlah transaksi sebesar 4,01 USD pada tanggal 23 Juli 1976.
-
Bagaimana iPhone merekam foto pengguna? iPhone memiliki fitur Face-ID yang secara rutin memang akan menembakan sinar inframerah. Sinar inframerah ini kemudian ditangkap oleh kamera TrueDepth. Kamera TrueDepth ini berfungsi untuk merekam data wajah secara akurat dengan memproyeksikan dan menganalisis ribuan titik tak terlihat untuk membuat peta kedalaman wajah dan juga menangkap gambar inframerah wajah.
"Membuat 3D Touch sangat susah, seperti mencoba membaca pikiran seseorang. Yang tersulit adalah menyesuaikan pemakaian pengguna, sebab mereka bisa saja menggunakannya jempol atau jari telunjuk, saat sedang emosional, berjalan, atau hanya duduk-duduk. Hal-hal seperti itu berdampak pada sensor 3D Touch meskipun pengguna tidak menghendakinya," ujar Craig Federighi, Senior Vice President bidang software engineering Apple pada Bloomberg.
Selain faktor pengguna, tim Apple juga harus bertarung dengan alam demi menyempurnakan 3D Touch. Federighi mengaku bila gaya gravitasi bisa mengacaukan pemindaian sensor 3D Touch.
"Kami harus menggabungkan sensor yang ada dengan accelerometer untuk menghilangkan efek gaya gravitasi. Sementara saat pengguna membalik iPhone, kami harus menambahkan gravitasi. Perbedaan sedikit pun bisa mempengaruhi sensor tekanan," lanjut Federighi.
Perlu diketahui, teknologi 3D Touch memungkinkan layar iPhone 6s membedakan antara sentuhan dan tekanan. Perbedaan itu bisa memberikan banyak fungsi lain, misalnya menekan pelan ikon pesan bisa membuat pengguna 'mengintip' isi pesan itu. Sementara menekan dengan kuat dapat membuka penuh pesan itu di aplikasinya.
Baca juga:
Disebut smartphone tercanggih, berapa harga iPhone 6s dan 6s Plus?
Wajib tahu, ini 4 perbedaan iPhone 6s dan iPhone 6s Plus
Kekuatan sama seperti iPhone 6, berapa harga Apple TV?
Baru dirilis, ini spesifikasi lengkap iPhone 6s!
Apple TV terbaru diumumkan, 'rumah' para gamer!
Apple kenalkan iPhone 6s & 6s Plus, smartphone tercanggih di dunia!