Apple Gulirkan iOS 14.4, Tambal Tiga Kerentanan
Apple Gulirkan iOS 14.4, Tambal Tiga Kerentanan
Apple beberapa waktu lalu merilis update iOS 14.4 untuk sebagian pengguna iPhone keluaran baru.
Kehadiran iOS 14.4 ini merupakan perbaikan untuk tiga kerentanan sekaligus. Salah satunya adalah perlindungan terhadap serangan oleh peretas.
-
Apa yang diterima TikToker tersebut dari Apple? Kejutan yang tak terduga terjadi ketika tiga kiriman kotak besar tiba di rumah pria ini. ketiga kotak besar ini berisi total 60 ponsel iPhone 15 Pro Max, dan semuanya berasal dari varian 1TB.
-
Apa yang dilakukan iPhone dengan foto pengguna? Face-ID dirancang untuk berfungsi mendeteksi pengguna misal sedang menggunakan topi, syal, kacamata, lensa kontak, atau kacamata hitam. “Selain itu, ini dirancang untuk bekerja di dalam ruangan, di luar ruangan, dan bahkan dalam kegelapan total,” ungkap dia.
-
Kapan Apple merilis iPod? Melansir Majalah Mixdown, Selasa (18/6), pada bulan Oktober 201, perusahaan teknologi Apple merilis perangkat media portabel iPod.
-
Kapan iOS 18 dirilis? Apple merilis iOS 18 pada acara Worldwide Developer Conference (WWDC) 2024.
-
Mengapa Apple disebut-sebut menunda peluncuran iPhone lipat? Analisa itu sejauh ini masih misterius. Yang jelas Apple telah menerima paten baru terkait dengan perangkat elektronik dengan layar lipat yang tahan lama.
-
Kapan cek Apple ditulis? Cek tersebut ditulis tangan langsung oleh sang pendiri Apple, Steve Jobs dengan jumlah transaksi sebesar 4,01 USD pada tanggal 23 Juli 1976.
Di halaman pembaruan keamanan iOS dan iPadOS 14.4, Apple mengatakan kerentanan tersebut dapat membuat iPhone dan iPad telah dieksploitasi. Namun, detailnya tak disebutkan lebih lanjut.
Selain itu juga tidak disebut siapa yang secara aktif mengeksploitasi kerentanan dan siapa yang mungkin jadi korbannya.
Tak hanya itu, Apple juga tidak mengatakan, apakah serangan ditargetkan terhadap sebagian kecil atau banyak pengguna. Penemu kerentanan pun juga tidak diungkap.
Kerentanan Lainnya
Sementara dua kerentanan lainnya ditemukan pada WebKit, engine pencarian yang dipakai oleh browser Safari. Kerentanan lain terletak pada Kernel, inti dari sistem operasi.
Beberapa eksploitasi yang berhasil memanfaatkan kerentanan tersebut dirangkai menjadi satu.
Tak jarang, penyerang pertama kali menargetkan kerentanan pada browser perangkat sebagai cara untuk mendapatkan akses ke OS yang mendasarinya.
Apple jarang mengakui, jika ada serangan-serangan terhadap perangkat atau sistemnya. Namun dengan pengakuan ini, kemungkinan memang ada serangan yang terjadi secara aktif ke penggunanya.
Serangan Sebelumnya
Sebelumnya di 2019, peneliti keamanan Google menemukan sejumlah situs web berbahaya dipenuhi kode yang diam-diam meretas iPhone korban.
Tech Crunch mengungkap, serangan itu kemungkinan adalah bagian dari sebuah operasi yang kemungkinan besar dilakukan oleh pemerintah Tiongkok untuk memata-matai muslim Uyghur. Apple pun membantah beberapa temuan Google itu.
Selain itu, Desember 2020, pengawas internet Citizen Lab menemukan puluhan jurnalis jadi korban peretasan iPhone mereka. Peretasan ini memanfaatkan kerentanan yang sebelumnya tidak diketahui. Kerentanan itu dipakai untuk membantu instalasi spyware yang dikembangkan oleh NSO Group yang berbasis di Israel.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani