Asteroid raksasa ini semburkan air ke ruang angkasa
Bumi ternyata bukan satu-satunya benda angkasa yang mengandung air di dalamnya
Sekelompok peneliti dari ESA European Space Astronomy Center, di Spanyol, telah mendeteksi sebuah asteroid raksasa yang mengorbit dengan menyemburkan uap air ke ruang angkasa.
Temuan ini sangat penting untuk penelitian lebih lanjut tentang berbagai kondisi di mana air dapat muncul dan bertahan dalam berbagai bentuk di seluruh alam semesta.
-
Apa yang sedang direncanakan oleh para ilmuwan tentang asteroid? Rencana ini pada dasarnya sudah dicanangkan lama. Namun tak kunjung terealisasi karena beragam faktor. Ide dasar untuk mengubah asteroid yang berotasi menjadi ‘habitat baru’ di luar angkasa sudah ada sejak lama. Maksud dari habitat baru ini adalah untuk dijadikan stasiun luar angkasa.
-
Kapan para ilmuwan menemukan asteroid yang dekat dengan Bumi? Dari 27.500 asteroid yang baru ditemukan, 100 di antaranya merupakan asteroid dekat Bumi, yaitu batuan luar angkasa yang melintas di orbit Bumi.
-
Asteroid apa yang baru ditemukan oleh para ilmuwan? Para ilmuwan dari Asteroid Institute (Institut Asteroid) dan Universitas Washington telah menemukan 27.500 benda langit yang baru diidentifikasi menggunakan teknologi canggih.
-
Siapa yang terlibat dalam mempelajari dan membahas asteroid berbahaya? Melansir laporan ScienceAlert, Rabu (29/11), para ilmuwan dan politisi yang mempelajari asteroid telah mengadakan Planetary Defence Conference (PDC) atau Konferensi Pertahanan Planet pada tahun ini, untuk mengkaji semua masalah yang berhubungan dengan asteroid.
-
Bagaimana cara ilmuwan memutar asteroid agar dapat meniru gravitasi di Bumi? Hanya saja untuk mendapatkan gaya sentripetal, stasiun luar angkasa harus berotasi. Atira sudah memiliki sedikit rotasi, tetapi bagian dari menciptakan habitat luar angkasa akan mencakup memutar asteroid itu sendiri hingga kecepatan rotasi yang masuk akal yang dapat secara akurat meniru gravitasi di Bumi masih menjadi pekerjaan rumah.
-
Bagaimana cara para ilmuwan mendeteksi asteroid menggunakan AI? Alih-alih menggunakan teleskop untuk memindai langit dalam mencari asteroid, para ilmuwan tersebut menulis algoritma yang bisa memilah-milah foto-foto langit malam yang dahulu telah diambil.
Asteroid bernama Ceres ini sendiri memiliki ukuran yang besar. Berdasarkan lansiran Softpedia (25/1), diperkirakan asteroid ini memiliki diameter sekitar 950 kilometer. Selain itu, Ceres miliki bentuk bulat seperti planet-planet yang ada di tata surya. Jika dibandingkan, maka bentuk asteorid ini hampir menyerupai Planet Pluto.
Menurut perkiraan beberapa peneliti, Ceres mungkin memiliki interior berlapis yang terdiri dari lapisan inti, mantel, dan kerak. Kemungkinan air ini berasal dari lapisan mantel luar yang dapat mengganti lapisan kerak yang terdiri dari lapisan es.
"Ini adalah pertama kalinya air berhasil terdeteksi di sebuah sabuk asteroid, hal ini juga menjadi bukti bahwa Ceres memiliki permukaan es," kata salah satu peneliti, Michael ESAC Kuppers.
Berdasarkan lansiran tersebut, tim peneliti yang dibantu dengan teknologi dari European Space Agency's Herschel Space Observatory untuk proses pengamatan Ceres ini juga mampu menemukan jika Ceres mengorbit dengan menyemburkan uap air ke ruang angkasa.
"Kami memperkirakan ada sekitar 6 kg uap air yang diproduksi per detik, jumlah tersebut hanya membutuhkan sebagian kecil dari kandungan es yang menutupi permukaan Ceres," tambah peneliti utama dari Herschel asteroid dan komet Program observasi MACH - 11, Laurence O'Rourke.
(mdk/dzm)