Bakal Jadi Menteri, Perlukah Nadiem Lepas Saham di Gojek?
Nadiem Makarim, pendiri Gojek menerima tawaran dari Presiden Jokowi untuk menjadi salah satu menteri di kabinet keduanya. Posisi Nadiem sebagai CEO di Gojek pun resmi telah ia lepaskan pasca menerima tugas baru dari Presiden Jokowi.
Nadiem Makarim, pendiri Gojek menerima tawaran dari Presiden Jokowi untuk menjadi salah satu menteri di kabinet keduanya. Posisi Nadiem sebagai CEO di Gojek pun resmi telah ia lepaskan pasca menerima tugas baru dari Presiden Jokowi.
"Per hari ini, posisi saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali di Gojek," ujarnya kepada awak media di Istana Negara, Senin (21/10).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kenapa Jokowi memanggil Menaker Ida dan Kakak Cak Imin? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
Lantas, perlukah Nadiem melepas seluruh sahamnya di Gojek? Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) turut berpendapat terkait dengan hal ini. Ignatius Untung mengatakan, menjadi seorang menteri tidak harus rasanya untuk melepas kesempatan lain.
"Kalau saham rasanya gak sampai seperti itu ya. Gak fair juga. Masa kalau jadi menteri gak punya kesempatan lain. Tapi sebetulnya kami menghargai Nadiem melepas jabatannya sebagai CEO di Gojek. Yang terpenting adalah sama-sama mengontrol kinerjanya nanti supaya tidak ada conflict of interest," kata dia.
Terlebih, lanjut Untung, posisi Nadiem belum jelas akan menjabat menteri di bagian apa. Sejauh ini masih simpang siur informasi mengenai posisi Nadiem di jajaran kabinet kedua Presiden Jokowi.
"Posisi Nadiem pun belum jelas. Ada yang bilang Kementerian Ekonomi Digital, ada juga yang bilang di Kementerian Pendidikan. Kalau di Kementerian Pendidikan mungkin konfliknya lebih dikit, kalau di Kementerian Ekonomi Digital relatif ada potensi itu. Tetapi Kementerian Ekonomi Digital perlu orang yang tahu dari sisi industri ini," tuturnya.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Digital, Daniel Tumiwa, mengatakan persoalan itu lebih baik menyesuaikan dengan aturan negara saja. Dia pun mengakui belum mengetahui ikhwal dari proses itu.
"Ikut aturan negara saja. Saya belum pernah tahu aturannya gimana," katanya.
Terlepas dari soal saham, kata politisi dari PSI ini, Nadiem merupakan pilihan terbaik dan pantas. Sebab, keseharian Nadiem sudah di lingkungan pendiri Google, Amazon, JD, dan Alibaba.
"Kelasnya sudah mendunia. Pola pikirnya adalah Indonesia Digital, yaitu percaya bahwa teknologi memiliki solusi yang baik dan berkepanjangan dan inklusif. Indonesia maju deh," Daniel.
(mdk/faz)