Beberapa langkah lagi, 1058 orang akan pindah ke Mars
Nama ini merupakan hasil seleksi dari 200 ribu nama yang menyatakan siap mati di Planet Mars.
Nama-nama yang akan jadi warga Mars pada 2023 mendatang makin jelas saja. hal ini setelah Mars One mengerucutkan nama pelamar ke Mars dari 200 ribu orang menjadi 1058 saja.
Seperti yang dilansir oleh Mother Nature Network (2/1), kelompok nirlaba asal Belanda tersebut baru saja menyeleksi sekitar 200 ribu nama yang sebelumnya berminat menjadi orang yang pertama kali menjejakkan kakinya di Mars. Karena jumlah itu terlalu banyak, maka Mars One pun mengerucutkannya berdasarkan probabilitas ketahanan para pelamarnya.
-
Apa yang membuat ilmuwan kebingungan tentang Planet Mars? Para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa Mars berputar lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Mars yang mirip dengan Bumi? Lumpur kering ini ketika diamati ternyata mirip dengan lumpur kering yang ada di Bumi.
-
Bagaimana para ilmuwan mendeteksi musim di Mars? Berdasarkan hasil tangkapan gambar tersebut terdapat 143 foto yang menyusun bentuk mozaik dari lumpur yang mengering di Mars.
-
Apa yang ditemukan NASA di Planet Mars? Wahana antariksa NASA Perseverance di Planet Mars menemukan bukti adanya danau purba di lapisan sedimen Kawah Jezero.
-
Apa yang ditemukan di permukaan Mars? NASA mengklaim telah memecahkan misteri salah satu fenomena paling aneh di Mars. Mengutip BBC, Selasa (17/9), para ilmuwan dari badan antariksa AS tersebut berhasil merekonstruksi bentuk seperti laba-laba yang terlihat di permukaan Mars.
-
Apa yang ditemukan di Planet Mars yang membuat para ilmuwan terkejut? Batuan misterius berbentuk aneh ini mengejutkan para ilmuwan. Memaksa mereka untuk mempelajarinya lebih lanjut.
"Sangat menantang untuk menentukan siapa yang siap secara fisik dan mental untuk menjadi perwakilan manusia di Mars dengan siapa yang hanya coba-coba saja mengikuti program ini," kata co-founder Mars One, Bas Lansdorp.
Dari jumlah 1058 nama itu sendiri 297 orang berasal dari Amerika Serikat, 75 dari Kanada, dan sisanya kebanyakan dari India dan Rusia. Tidak diketahui apakah ada orang Indonesia yang ikut dalam program tersebut.
Dari jumlah itu sendiri sebagian besar adalah pekerja, sementara sisanya ada yang masih pelajar. Kebanyakan yang lolos merupakan pria dengan rentangan usia 18-81 tahun.
Nama-nama ini masih harus diseleksi lagi hingga akhirnya terpilih sekumpulan orang yang benar-benar siap hidup selamanya di Planet Merah tersebut. Kesiapan itu setidaknya harus bisa diperlihatkan dalam bentuk tes fisik dan emosi.
"Beberapa fase seleksi di 2014 dan 2015 akan memberikan simulasi yang kebanyakan menuntut kerjasama tim, dengan fokus menguji ketahanan fisik dan kesehatan emosi dari para kandidat tersisa," kata CMO Mars One, Norbert Kraft.
Agar kandidat bisa bertahan hidup di Mars, Mars One pertama-tama akan mengadakan misi awal tanpa awak pada 2018. Misi ini ditugaskan untuk memasang teknologi dan komunikasi sehingga orang bisa tinggal di Mars untuk selama-lamanya.
Misi ini nantinya akan mengirim sebuah robot berlengan dengan kamera yang tugasnya adalah mencari sumber air di permukaan Mars. Air ini penting karena jadi sumber penunjang kehidupan.
"Prioritas utama adalah mencari air di Mars," kata Bas Lansdorp, CEO Mars One.
Nantinya, setelah peserta pertama dikirim pada 2025, Mars One berencana untuk mengirim peserta selanjutnya tiap 2 tahun sekali. Namun begitu, rencana ini tentu akan gagal mengingat dana yang dibutuhkan juga sangat besar.
Untuk mengirim 4 orang pertama ke Mars saja diperlukan biaya USD 6 miliar. Padahal, ada sekitar 200 ribu kepala yang sudah mendaftarkan dirinya untuk menghabiskan sisa hidupnya di sana.
(mdk/nvl)