Bukalapak Terus Lakukan Pengembangan Drone
Bukalapak Terus Lakukan Pengembangan Drone
Bukalapak menyebut akan terus melakukan inovasi dari sisi teknologi. Sebagaimana perusahaan besutan Achmad Zaky ini telah membuka kantor Research & Development Centre (R&D Centre) di Bandung pada akhir tahun 2018.
Banyak hal yang akan menjadi ujicoba di kantor R&D Centre, salah satunya pengembangan drone. Ke depan, drone yang dikembangkan itu dapat mengirimkan barang ke konsumen.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Bagaimana Tally membangun brand lokalnya dan memasuki pasar e-commerce? Sejak ia berdiri, pada tahun 1997 barulah Tally fokus untuk membangun brand lokalnya dengan nama “Tally Underwear” dan mulai melakukan strategi ekspor ke seluruh Indonesia dan mancanegara dari Middle East, Singapore, Malaysia, dan Brunei. Hingga akhirnya di tahun 2019, seiring dengan kemajuan teknologi dan permintaan pasar, Tally semakin menyadari perlunya mengevaluasi dan menciptakan strategi baru untuk ke kemajuan bisnis ke depan, serta mengikuti tren dan perkembangan zaman dengan memasuki pasar e-commerce, salah satunya menggandeng platform e-commerce terbesar Indonesia, yakni Shopee.
-
Bagaimana Shopee membantu produsen batik lokal untuk naik kelas dan berdaya saing global? Inisiatif ini adalah bagian dari komitmen berkelanjutan kami untuk UMKM, khususnya para produsen dan pengrajin batik di tanah air agar bisa naik kelas dan berdaya saing global melalui berbagai fitur dan program di Shopee, salah satunya adalah Program Ekspor Shopee," kata Monica.
-
Siapa yang membangun bisnis melalui marketplace? Selain itu, penjual bisa secara independen membangun bisnisnya melalui fasilitas yang ada di platform ini.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana Lazada membantu pelaku UMKM untuk lebih mudah beradaptasi dengan fitur digital? Selain itu, Lazada juga memberikan pendampingan sekaligus pelatihan kepada para penjual baru selama 90 hari pertama sejak bergabung di Lazada. Program khusus ini dapat membantu para penjual baru, termasuk para pelaku UMKM, agar lebih mudah beradaptasi dengan beragam fitur digital, sehingga lebih siap menjalankan bisnisnya di Lazada.
Lantas, bagaimana pengembangannya saat ini?
Menurut Founder & CEO Bukalapak Achmad Zaky pengembangan drone masih terus dikembangkan. Hanya saja, skalanya kecil. Ini karena ternyata tidak mudah mengembangkan drone untuk yang diharapkan.
"Drone masih kita lakukan eksperimen tapi memang skala kecil. Skala kecil ini tidak mudah," ungkapnya saat acara konferensi pers 9 tahun Bukalapak di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (10/1).
Dia pun masih berharap agar kelak drone yang dikembangkan Bukalapak bisa lebih canggih dari yang ada sekarang ini.
"Kita ingin drone yang lebih canggih lagi. Jadi kalau dilempar ketapel bisa menghindar," ucapnya.
Baca juga:
Bukalapak Kucurkan Dana Rp 1 Triliun Berdayakan Warung Kecil
Dedi Masih Tunggu Orang yang Mau Beli Mini Cooper dari Harbolnas
Manipulasi Voucher Cashback, 3 Pelapak & Pembeli di Bukalapak Ditangkap
Maju-Mundur Cantik Saat Dedi Jajal Mini Cooper di Bukalapak
Dedi Lelang Mini Cooper Merah, Harga Ditentukan Bukalapak
Bukalapak Resmi Buka Kantor Riset dan Pengembangan di Bandung
Beli Mini Cooper Rp 12.000 di Bukalapak, Dedi Tak Sanggup Bayar Pajak Rp 216 Juta