Bukan kuku orang mati, ini rahasia kunang-kunang bisa bersinar
Kunang-kunang memakai cahaya di ekor untuk kawin
Kunang-kunang adalah salah satu serangga favorit banyak orang, kerena kemunculannya bisa membuat malam lebih indah. Pertanyaannya, dari mana asal cahaya berwarna hijau atau kuning itu? Menurut penelitian, cahaya itu bukan berasal dari dunia gaib.
Ya, ilmuwan Universitas Yale dan Buffalo, serta Institut Hauptman-Woodward mengatakan cahaya itu diciptakan di bagian perut bawah kunang-kunang yang disebut dengan 'lentera'. Di bagian lentera itu, menurut ilmuwan, terjadi ada dua zat kimia unik milik kunang-kunang, yakni luciferin dan adenosine triphosphate (ATP).
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Kenapa hewan liar yang dipelihara bisa menyebabkan luka? Sebagian besar hewan liar seharusnya tidak dijadikan hewan peliharaan. Hewan seperti primata, harimau atau singa, dan beberapa jenis reptil bisa menyebabkan luka bagi orang yang memeliharanya.
-
Mengapa warga Sampangan panik dengan kucing liar? Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
-
Bagaimana cara mengatasi gigitan kucing liar? Jika Anda tiba-tiba digigit kucing liar yang kemudian timbul luka, pertolongan pertama yang perlu dlakukan adalah menghentikan pendarahan. Setelah perdarahan berhenti keluar di area gigitan, selanjutnya bersihkan luka dengan sabun dan air, serta oleskan salep antibiotik dan perban pada gigitan. Setelah melakukan pertolongan pertama, Anda bisa mengecek kondisi ke dokter untuk mengetahui apakah luka tersebut berisiko menimbulkan komplikasi lain.
-
Dimana balap liar ini terjadi? Aksi pembubaran balap liar ini terjadi di Jalan Sudirman, Kudus, Jawa Tengah.
Nah, jika kedua zat kimia itu bersatu dan bertemu dengan oksigen yang dihirup oleh kunang-kunang, maka reaksi kimia yang terjadi bisa menghasilkan cahaya. Proses yang sama juga terjadi pada hewan yang bisa bersinar lain, misalnya cacing 'glow worm'.
Lebih lanjut, cahaya yang muncul di ekor kunang-kunang jantan dan betina itu ternyata adalah alat untuk berkomunikasi ketika masa kawin tiba. Menariknya, kunang-kunang jantan memiliki cara unik untuk menggaet si betina. Pejantan yang jumlahnya bisa mencapai ribuan akan mengedipkan cahaya di ekor dengan serentak beberapa kali sebagai sinyal siap kawin.
Berbeda dengan pejantan yang harus bersusah payah, si betina tidak perlu repot dalam menentukan pilihan. Apabila si betina menemukan pejantan yang cocok, dia hanya perlu mengedipkan cahaya satu kali.
Baca juga:
Mengapa rambut manusia tak selebat gorila?
Di tempat ini orang Yunani kuno simpan semua emas mereka!
Tak disangka, kendaraan tercepat di Bumi kalah dengan benda ini!
Penasaran dari mana bau khas laut dan pantai berasal?
Bukan singa atau buaya, ini hewan paling berbahaya bagi manusia!