Dengan implan otak, manusia bisa miliki 'indera ke enam'
Manusia pun bisa menjadi layaknya superhero.
Kemampuan super yang dimiliki manusia, memang hanya ada di buku komik dan film fiksi ilmiah. Namun beberapa di antara kekuatan super, bisa dimiliki manusia dengan sedikit modifikasi ilmiah.
Dilansir dari Daily Mail (17/3), ilmuwan kini sedang mencoba melakukan implan otak kepada tikus, agar tikus percobaan tersebut memiliki 'indera ke enam,' yang membuatnya mampu untuk melihat dalam kegelapan. Penelitian ini membuktikan bahwa memungkinkan bagi otak yang sudah dewasa, untuk beradaptasi pada perubahan dan bentuk baru, serta memberi kemungkinan bagi otak manusia untuk mengembangkan kekuatan super.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Peneliti bahkan menilai bahwa sangat bear kemungkinan untuk 'memasang' sensor di otak agar manusia bisa lebih peka dengan berbagai bentuk sinar, seperti ultraviolet, gelombang mikro ataupun x-ray.
Dalam studi ini, para ilmuwan mengimplan 4 buah elektroda di beberapa bagian otak yang memiliki respon perasa di seekor tikus. Setiap buah elektroda terkoneksi dengan sensor yang dapat menangkap cahaya inframerah.
Dalam pengembangan awalnya yang hanya menggunakan sebuah sensor, butuh sebulan bagi tikus untuk beradaptasi dengan implan baru di otaknya tersebut. Karena dalam satu bulan, tikus tersebut baru bisa mendeteksi inframerah di atas tempat makannya, dan menyadari bahwa dia harus menekan sebuah tombol untuk membuka makanannya.
Namun ketika sudah dipasang 4 sensor, tikus tersebut mampu bereaksi terhadap inframerah hanya dalam waktu kurang dari 4 hari.
Sang kepala peneliti, Dr Miguel Nicolelis, seorang ahli saraf dari Duke University Medical Centre di Durham, North Carolina, Amerika Serikat, percaya bahwa otak mamalia mampu beradaptasi terhadap hal baru. Dalam jurnalnya, sang peneliti menyatakan bahwa neocortex mamalia dewasa bisa menyerap informasi yang benar-benar baru ke sebuah struktur yang baru, dan memakai informasi baru tersebut jadi perilaku yang baru pula.
Hal ini mungkin bisa diaplikasikan ke manusia sebagai sebuah 'kekuatan super,' namun peneliti sebenarnya bertujuan untuk membantu manusia yang kehilangan penglihatannya, untuk dapat melihat lagi, meski hanya dapat mendeteksi dari panasnya saja.
Selain itu, dunia militer juga dapat menggunakan hal ini untuk melacak musuh dari kegelapan dengan inframerah, bahkan bisa melihat musuh dari balik tembok dengan gelombang mikro.
Baca juga:
Terobosan dunia medis, tulang rawan bisa 'diprint' dengan 3D Printer
Anak 11 tahun ini miliki IQ lebih tinggi dari Einstein dan Hawking!
Pecahkan misteri matematika 350 tahun, pria ini dapat Rp 9 miliar
Sering kedutan? Ini penjelasan ilmiahnya
Ngeri! Ini penyebab raibnya kapal dan pesawat di segitiga Bermuda
Ini alasan kita tak pernah luput dari 'typo'