Deretan Hoaks Temuan Kemkominfo Bulan April, Dari Soal Dukun KPU Hingga Jin Nyoblos
Deretan Hoaks Temuan Kemkominfo Bulan April, Dari Soal Dukun KPU Hingga Jin Nyoblos
Persebaran informasi yang tidak benar atau hoaks, meningkat tajam sepanjang bulan Pemilu 2019. Bahkan arus hoaks ini tak meredam pasca Pemilu 2019 telah berlangsung.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mencatat, sepanjang Agustus 2018 hingga 25 April 2019 teridentifikasi ada 1.645 konten hoaks.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang dikatakan Menteri AS tentang Kominfo dalam berita hoaks yang beredar? Judul berita itu mencatut situs berita Liputan6.com, berjudul; "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina."
-
Bagaimana cara Kominfo menangani isu hoaks? Tim AIS Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Isu hoaks jenis apa yang paling banyak ditemukan Kominfo di tahun 2023? Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat sepanjang 2023 telah menangani sebanyak 1.615 konten isu hoaks yang beredar di website dan platform digital.
-
Siapa yang melaporkan jumlah situs berita hoaks di Amerika Serikat? Demikian menurut laporan dari kelompok analisis NewsGuard Selasa lalu.
Berikut adalah deretan hoaks yang diidentifikasi Kemkominfo. Hoaks ini sebagian besar terkait dengan Pemilu dan Pilpres 2019.
Seperti dilansir dari laporan hoaks harian Subdit Pengendalian Konten Internet Kemkominfo pada Sabtu 27 April 2019 yang dikutip Tekno Liputan6.com, berikut ulasannya.
Susunan Kabinet Kerja Jilid II Jokowi-Ma'ruf
Sebuah unggahan yang di dalamnya terdapat struktur rancangan susunan kabinet kerja jilid II Jokowi-Ma'ruf 2019-2014 beredar lewat Facebook.
Faktanya, berdasarkan penelusuran, Direktur Komunikasi Politik Tim Kemenangan Nasional (TKN) Usman Kansong, susunan kabinet Indonesia Kerja Jilid II yang beredar lewat medsos tidaklah benar alias hoaks.
Siswa SD Tendang Tangan Kepala Sekolah Sampai Patah
Beredar video di medsos tentang siswa SD di daerah Surabaya menendang tangan kepala sekolah sampai patah. Video yang beredar adalah video pelaku yang sedang diinterogasi usai kejadian.
Setelah ditelusuri, narasi yang menyebut siswa menendang tangan kepala sekolah sampai patah adalah keliru. Guru kelas VI SD Balongsari 1 Munari mengatakan, video yang beredar di medsos itu tidak berkaitan dengan insiden penendangan kepala sekolah.
Dia menegaskan, penendangan benar dilakukan oleh siswa tetapi kasusnya berbeda, masalahnya berbeda, tempat dan waktunya berbeda.
Kaesang Pangarep Komisaris Perusahaan Batu Bara
Beredar informasi lewat medsos yang menyebut putra ketiga Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep merupakan komisaris perusahaan batu bara yang menyamar menjadi penjual pisang dan kopi.
Faktanya, informasi tersebut merupakan hoaks. Kaesang bukanlah komisaris perusahaan batu bara, melainkan merupakan Komisaris PT Rakabu Sejahtera. Perusahaan tersebut bergerak di bidang mebel dan furnitur.
Petugas KPPS Mencoblosi Surat Suara
Beredar sebuah unggahan video di Twitter yang memberi informasi bahwa petugas KPPS mencoblosi sendiri surat suaranya dengan membangun narasi "ampunilah semua Komisioner @KPU_ID ya Allah."
Setelah dilakukan penelusuran, video tersebut adalah video tahun 2017. Diduga Ketua KPPS mencoblos sendiri surat suara di Halmahera Tengah pada Pilkada 2017.
Video tersebut sengaja diunggah untuk menggiring opini publik pada Pilpres 2019, bahwa KPU melakukan kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Beredarnya video ini membuat kegaduhan dan persepsi negatif bagi penontonnya.
Kecelakaan Bus Jemaah Umroh Tewaskan 130 Orang
Telah beredar di medsos sebuah pesan berantai dan video yang menyebut, ada kecelakaan beruntun bus yang mengangkut rombongan jamaah umroh di Arab Saudi dengan 130 orang tewas.
Faktanya, memang telah terjadi kecelakaan pada 26 Mei 2017 di jalan tol Madinah-Qassim yakni satu truk dengan lima bus. Namun jumlah korban yang meninggal bukan 130 orang, melainkan 6 orang tewas dan 81 orang terluka. 16 orang dalam keadaan kritis dan 65 orang lainnya terluka.
Chat WhatsApp Kapolri Tito Karnavian dan Kombespol Argo Yuwono
Di media sosial beredar screen capture chat WhatsApp yang dinarasikan sebagai chat Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dengan Kombespol Argo Yuwono terkait kasus Habib Riziq dan Firza Husein.
Faktanya, screen capture tersebut palsu dan kasusnya kini ditangani oleh kepolisian.
Habib Rizieq Diundang Presiden Erdogan dan Dijemput Pesawat Kepresidenan Turki
Beredar sebuah unggahan yang menginformasikan bahwa Habib Rizieq diundang oleh Presiden Erdogan, dijemput pesawat kepresidenan dan dikawal pesawat tempur Turki dan diminta membuka konferensi oleh presiden Erdogan dengan sambutan parade militer Turki.
Faktanya, hal tersebut adalah misinformasi. Sebenarnya Habib Rizieq datang ke Turki dan Maroko membahas bantuan Palestina dan bertemu dengan pejuang Palestina.
Pertemuan yang fotonya diunggah di medsos itu bukan undangan Presiden Erdogan, apalagi sampai ada penjemputan dan pengawalan kepresidenan dari militer Turki.
Kantor KPU Kabupaten Wonogiri Pakai Dukun
Beredar di Facebook, ada sebuah ritual perdukunan di kantor KPU Kabupaten Wonogiri dalam Pilpres 2019.
Dalam unggahan disebutkan, kantor KPU Kabupaten Wonogiri memakai perdukunan dan warga Wonogiri mengutuk hal tersebut.
Faktanya, video tersebut merupakan aksi penyampaian aspirasi pendukung caleg nomor 7 bernama Sariman dengan ritual tolak bala dan membakar kemenyan hingga tabur bunga.
Penyampaian aspirasi tersebut terkait dengan tertukarnya foto Sariman dengan Suharmi pada DCT yang tertempel di TPS.
Foto Suasana Kali Sunter
Beredar unggahan di Twitter sebuah foto kali Sunter yang penuh dengan sampah, ditambah dengan narasi "terus gubernur sebagai pemimpin ngapain? #AniesDimana" diunggah oleh akun @Partukkoan1.
Setelah ditelusuri, foto tersebut merupakan foto lama yang diunggah kembali untuk menggiring opini. Gambar asli yang diunggah oleh media Poskotanews.com, merupakan luapan kali Sunter pada 2012.
Tim TKN Jokowi Akui Kekalahan
Beredar di medsos sebuah unggahan video yang bertuliskan tim TKN Jokowi akui kekalahan Jokowi. Tulisan tersebut membangun premis yang berbeda dan membuat orang menganggap keseluruhan tim TKN telah mengakui kekalahan Jokowi.
Faktanya, video yang diunggah memang benar tim TKN Jokowi mengatakan kekalahan, namun kekalahan yang dimaksud adalah perolehan suara di daerah Riau dan Bangka Belitung.
TNI Siap Ambil Alih Tugas KPU Jika ada Kecurangan Penghitungan Suara
Artikel yang beredar di medsos dari situs turbinsuinfo.blogspot.com menyatakan, TNI sudah bersiap ambil alih tugas KPU jika ada kecurangan dalam penghitungan suara.
Dalam artikel juga terdapat pernyataan KPU yang menepis anggapan negatif mengenai input data Pemilu 2019 pada Situng KPU.
Faktanya, artikel berita ini mengutip berita yang dirilis detik.com berjudul "KPU soal Kesalahan Entri Data: Tidak Ada Niat Curang, Murni Human Error". Dalam berita yang dirilis, tidak ada pernyataan pihak KPU maupun TNI yang menyatakan bahwa TNI siap ambil alih tugas KPU.
Situs turbinsuinfo.blogspot.com sendiri menyadur berita detik.com dan menambahkan informasi palsu bahwa TNI akan mengambil alih tugas KPU.
Jokowi Dipastikan Kalah karena Jin Ikut Coblos Prabowo
Sebuah gambar screen capture situs suara.com di medsos yang menyebut, "Kata Gus Nuril: Jokowi Dipastikan Kalah Karena Jin yang Saya Suruh Malah Ikut Nyoblos Prabowo." Artikel tertulis pada 25 April 2019.
Situs suara.com tidak pernah mengeluarkan artikel berjudul tersebut. Hasil penelusuran, berita dengan gambar Gus Nuril serta penulis artikel yang sama dengan hasil screen capture tersebut adalah berita suara.com yang berjudul "Jokowi-Ma'ruf Amin akan dilindungi pasukan berani mati". Rilisan berita pada 13 Agustus 2018.
Faktanya, hasil tangkapan layar ini disunting sedemikian rupa oleh pihak tak bertanggung jawab yang menyebabkan munculnya misinformasi.
Petugas KPU Bekasi Pindahkan Kotak Suara
Beredar video tentang pemindahan kotak suara tanpa saksi oleh petugas KPU Bekasi.
Faktanya, menurut Ketua KPU Bekasi Nurul Sumaherni, proses pemindahan kotak suara dilakukan sesuai prosedur dan peraturan. Bahkan, berita acara telah diserahkan ke saksi parpol dan pengawas Pemilu.
Dia juga mengatakan, ketika surat suara dipindahkan ke gedung KPU, tidak ada salinan C1 hologram, sehingga proses pemindahan tidak menyalahi aturan.
Surat Suara Disimpan di Hotel, Bukan di Kecamatan
Pada Facebook beredar video kerusuhan di Hotel Mega Lestari Balikpapan dengan narasi yang menyatakan adanya keraguan karena surat suara disimpan di hotel, bukannya di kecamatan.
Faktanya, menurut penjelasan Bawaslu Kota Balikpapan terkait kejadian ini, memang benar kotak suara di TPS 41, 15, dan 29 kelurahan Damai, TPS 25 kelurahan Klanndasan Ilir, TPS 17 keluhanan Klandasan Ulu, dan TPS 54 kelurahan Telaga Sari Balikpapan Kota memang tidak dalam keadaan tersegel. Ini diduga melanggar beberapa pasal.
Namun, terkait dengan penggunaan hotel tersebut sebagai tempat penyimpanan kotak suara, Bawaslu tidak menemukan pelanggaran karena rapat rekapitulasi memang dilakukan di hotel yang dimaksud. Bawaslu Kota Balikpapan juga tidak menemukan adanya pencurian kotak suara seperti yang disebutkan dalam video.