Ditemukan bakteri di luar angkasa, dianggap alien namun bukan
Ditemukan bakteri di luar angkasa, dianggap alien namun bukan. Sebuah benda hidup di luar angkasa ini hampir dianggap alien. Pasalnya, seorang kosmonot Rusia bernama Anton Shkaplerov memberi pernyataan kepada kantor berita negara Rusia, TASS, bahwa ia mengumulkan bakteri dari luar angkasa.
Sebuah benda hidup di luar angkasa ini hampir dianggap alien. Pasalnya, seorang kosmonot Rusia bernama Anton Shkaplerov memberi pernyataan kepada kantor berita negara Rusia, TASS, bahwa ia mengumulkan bakteri dari luar angkasa dan bakteri ini tentu sudah dianggap alien.
Melansir Mashable, badan antariksa Rusia Roscosmos mengiyakan klaim sang kosmonot. Bahkan Rusia sendiri secara gamblang menyebut bahwa eksterior dari Stasiun Luar Angkasa memang berfungsi sebagai "tempat sementara biomaterial alien."
-
Dimana penelitian tentang tektonik lempeng dan peradaban alien dilakukan? Demikian menurut penelitian baru oleh Universitas Texas di Dallas dan Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich.
-
Di mana alien yang dimaksud di penelitian ini diyakini bersembunyi? Mereka mungkin bersembunyi di gunung berapi atau jauh di bawah laut.
-
Warna apa yang diprediksi para ilmuwan akan dimiliki alien? Mengutip Live Science, Selasa (11/6), penelitian menunjukkan bahwa alien mungkin memiliki warna merah, biru, atau hijau untuk melindungi diri dari sinar ultraviolet yang ekstrem. Mereka mungkin memiliki pigmen atau protein yang menyerap sinar UV, sehingga membuat mereka bersinar dalam warna yang aman.
-
Apa yang NASA cari dalam penelitian UFO? Misi NASA adalah untuk menemukan yang tidak diketahui, " kata Nelson, seperti dilansir laman Science Alert, Jumat (15/9). "Saya telah mengatakan beberapa kali dalam komentar saya di sini hari ini bahwa kami di NASA menangani ini secara terbuka dan kami akan transparan dalam hal ini."
-
Apa yang sedang dipelajari para peneliti dari paus bungkuk untuk membantu dalam berkomunikasi dengan alien? Peneliti kini tengah mempelajari sistem komunikasi paus bungkuk untuk mempelajari bagaimana mendeteksi dan mengartikan sinyal pesan dari luar angkasa.
-
Bagaimana ilmuwan mempelajari cara berkomunikasi dengan alien dengan mempelajari paus bungkuk? Mirip dengan cara tim astronot mempraktikkan misi ke Mars atau bulan di Bumi, tim Whale-SETI mempelajari cara paus bungkuk berkomunikasi untuk meningkatkan kemampuan mengenali dan memahami sinyal dari luar angkasa.
Menurut Seth Shostal, seorang astronomer senior di SETI (Search for Extraterrestrial Life) Institute, hal ini bisa dibuktikan dengan mudah kebenarannya jika bakteri-bakteri tersebut sudah diteliti dan ternyata tak memiliki DNA. Shostak menyebut bahwa materi genetik double helix berasal dari Bumi. Jika bakteri tersebut punya DNA, berarti benda itu hanya kehidupan yang berasal dari Bumi.
Meski demikian, klaim sang kosmonot Rusia tak sepenuhnya absurd. Pasalnya menurut Shostak, ada banyak sekali tempat di tata surya kita yang memiliki air, dan tentu air adalah sumber kehidupan. Jika air sudah ada milyaran tahun, kondisi biologis tertentu bisa jadi membawa adanya kehidupan meskipun sekecil mikroba.
Seperti ungkapan sang pakar dalam hal kehidupan yang belum tentu hanya ada di Bumi, "mungkin Bumi hanya beruntung, dan hal tersebut membuat kita istimewa. Mungkin juga sebenarnya kita tak begitu istimewa."
Baca juga:
Ilmuwan kembangkan tiruan 'hormon cinta', apakah efektif?
Makhluk mitos raksasa Yeti ternyata cuma seekor beruang
Kitab Mahabharata sudah mampu melihat bentuk bumi sejak berabad-abad lalu
Studi: mahasiswa tak efektif belajar gunakan laptop
6 Hal ngeri yang dilakukan ilmuwan pada mayat manusia
Rusia luncurkan roket bermuatan satelit pemantau ke lapisan atmosfer
Kata Hillary Clinton soal kesiapan AS hadapi kecerdasan buatan