Facebook sebut Sepanjang Awal Tahun 2019, 753,7 Juta Akun Palsu Diberangus
Director Global, Politic and Government Outreach Facebook, Katie Harbath, mengatakan sepanjang awal tahun 2019, Facebook telah menghapus 753,7 juta akun palsu secara global.
Director Global, Politic and Government Outreach Facebook, Katie Harbath, mengatakan sepanjang awal tahun 2019, Facebook telah menghapus 753,7 juta akun palsu secara global.
Cara ini dianggap jitu sebagai upaya menekan hoaks yang beredar di Facebook. Apalagi tahun 2019 ini, di Indonesia akan menggelar pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres).
-
Mengapa netizen heboh dengan kabar tersebut? Postingan tersebut langsung membuat heboh netizen, terutama para penggemar dan pengikutnya di Instagram.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Siapa yang terlibat dalam cerita lucu tentang update status di media sosial? Cerita Lucu Singkat 10: Update Status Dulu
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
"Facebok dan Instagram percaya, media sosial bisa menjadi kekuatan positif untuk demokrasi di dunia, tetapi hoaks dan ujaran kebencian adalah tantangan yang dihadapi jelang pemilu," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk menghapus akun tersebut, Facebook menerapkannya dengan kecerdasan buatan. Memanfaatkan teknologi mutakhir ini untuk menyisir perilaku-perilaku penggunanya secara abnormal.
Perilaku abnormal misalnya, ketika seseorang baru membuat akun, dia menambahkan siapapun ke daftar pertemanan, membuat banyak grup, serta mengunggah banyak unggahan di berbagai grup yang dibuatnya.
"Ketika diidentifikasi, perilaku abnormal dari akun itu menjadi sinyal tersendiri (bagi suatu akun untuk menyebarkan hoaks atau ujaran kebencian)," tuturnya.
Dalam mengenali akun palsu dan menghapusnya, Facebook mengaku sudah menambah jumlah personil yang bekerja di bidang keamanan platform. Mulanya, jumlah orang yang bekerja mengatasi akun palsu 'hanya' 10 ribu orang. Namun, demi komitmen memerangi hoaks dan ujaran kebencian, jumlah ini dilipatgandakan menjadi 30 ribu orang.
"Menghapus akun-akun palsu yang mencoba mengatur narasi publik bisa menurunkan peredaran jumlah hoaks. Kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengidentifikasi berita palsu," kata Harbath.
Dia bahkan menjelaskan, sangat mungkin ada pihak-pihak tak bertanggung jawab yang membuat 10-15 akun palsu demi menyebarkan konten hoaks dan ujaran kebencian.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/faz)