GandengTangan hadir dan siap bantu carikan modal usaha sosial
GandenTangan merupakan situs berbasis crowdlending yang menjembatani para pencari modal dan donatur di Indonesia.
GandengTangan, situs crowdlending terbaru karya anak bangsa, hadir dengan tujuan siap membantu pemilik usaha sosial yang sedang membutuhkan modal.
GandengTangan sendiri merupakan wadah kolaborasi bagi pemilik usaha sosial yang membutuhkan modal dengan publik yang tulus ingin membantu dengan memberikan pinjaman. GandengTangan hadir untuk menjembatani keduanya agar dapat bergandengan tangan untuk menciptakan dampak baik bagi Indonesia.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pendanaan startup nasional ini? PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui entitas Corporate Venture Capital (CVC) MDI Ventures, dan juga Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), berpartisipasi dalam penandatanganan Perjanjian Partisipasi Merah Putih Fund di Jakarta, Senin (4/9).
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
Maraknya gerakan crowfunding di Indonesia seperti Kickstarter dan Indiegogo serta beberapa startup lokal di bidang serupa seperti KitaBisa, Wujudkan, dan Crowdtivate membuat GandengTangan memilih jalur yang sedikit berbeda dengan mengambil platform crowdlending atau menggalang dana dari publik.
Jezzie Setiawan dan Nur Roni Dinnurohman sebagai pendiri menyebutkan jika GandengTangan hadir dengan tujuan peminjaman dana yang berkelanjutan dan tak habis dalam sekali pakai seperti sistem crowdfunding yang sudah ada.
Nantinya para donatur di GandengTangan akan memiliki posisi sebagai pemberi dana yang bisa mengembangkan dana pinjaman mereka secara berkelanjutan tak berhenti di satu pemilik usaha sosial saja. Dengan cara ini, para donor dapat melihat persis bagaimana dana mereka dibelanjakan, bagaimana perusahaan menggunakan uang tersebut, dan bahkan mengatasi keragu-raguan awal untuk memberikan uang, dengan jaminan dana investasi mereka akan kembali.
Keuntungan lain yang didapat donatur adalah dana mereka akan lebih memberdayakan iklim usaha, karena bersifat modal bergulir, bukan donasi habis pakai. Nantinya, pinjaman modal yang sudah dikembalikan bisa ditarik atau diputar untuk memodali proyek lain.
Selain itu, para pencari modal di GandengTangan juga mendapatkan keuntungan berupa bantuan dana dengan bunga 0 persen dan juga angsuran yang fleksibel.
Para pemilik usaha sosial yang ingin menggunakan layanan GandengTangan terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan termasuk mengajukan proposal terlebih dahulu. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain usaha harus berlandaskan sosial, memiliki model bisnis atau alur pemasukan yang jelas, minimal sudah berjalan selama enam bulan, dan tidak dalam posisi bangkrut.
Apabila proposal diterima, peminjam bisa meluncurkan proyeknya dan melakukan kampanye penggalangan dana dengan durasi maksimal hingga 45 hari. Nantinya pihak GandengTangan akan mengambil potongan sebesar lima persen dari total pinjaman.
Di samping itu, para peminjam wajib menyetujui permohonan auto-debit untuk pembayaran angsuran pinjaman. Untuk memastikan proyek benar-benar berjalan dan pemilik usaha sosial sanggup mengembalikan dana yang telah didapat, Jezzie menjelaskan bahwa proposal usaha harus melalui persetujuan pertanggungjawaban dari pihak-pihak tertentu seperti dari pemerintahan atau dari lembaga LSM tertentu.
Peminjam yang merasa keberatan untuk membayar angsuran, bisa melakukan rekonstruksi pinjaman dengan menambah jangka waktu pinjaman dan menurunkan nilai angsuran. Dan apabila tidak sanggup membayar angsuran, jalan terakhir yang akan ditempuh adalah melikuidasi semua aset yang dibeli dengan pinjaman tersebut.
Beralih ke donatur, bagi mereka yang berminat memberikan donasi perlu mendaftar terlebih dahulu. Setelah itu, mereka harus melakukan sejumlah deposit dengan angka minimal Rp 50.000. Dana yang telah didonasikan akan dikembalikan secara otomatis ke deposit donatur untuk nantinya bisa disumbangkan ke inisiatif sosial lain atau bisa juga dicairkan.
GandengTangan sendiri menargetkan jika situs crowdlending miliknya bisa menggaet hingga 17 ribu donatur dan 120 hingga 160 pencari dana dalam dua tahun mendatang.
Artikel ini pertama kali muncul di TechinAsia.com
(mdk/dzm)