Google gelontorkan USD 2 juta untuk nafkahi hacker?
Selain Google, banyak juga yang melakukan hal serupa seperti Facebook, Mozilla, dan Microsoft. Untuk apa?
Meskipun memiliki sumber daya yang sangat besar, tak serta merta membuat berbagai layanan Google luput dari kesalahan. Oleh karenanya, Google pun giat mengajak publik untuk menemukan kesalahan ini lewat berbagai sayembara.
Bahkan, seperti yang dilansir oleh The Next Web (12/8), Google pun tak main-main dalam mengadakan sayembara ini. Dalam tiga tahun terakhir saja, Google sudah menggelontorkan dana sebesar USD 2 juta.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang dilakukan agen Mossad di Jakarta? Berkedok misi dagang, berbagai operasi intelijen dijalankan Israel dari Jakarta. Sejumlah hubungan kerja sama pernah dilakukan oleh militer dan intelijen Indonesia dengan Dinas Rahasia israel, Mossad. Bahkan Mossad pernah memiliki sebuah kantor di Jakarta yang disamarkan dengan 'misi perdagangan' agar orang-orang tidak curiga.
Semua dana ini diberikan kepada 2 ribu pelapor masalah keamanan dalam layanan Google. Dana ini diberikan sebagai bentuk terima kasih Google kepada publik yang telah membantu mereka menemukan celah dalam layanannya.
Dari angka USd 2 juta ini, sekitar USd 1 juta diberikan dalam sayembara Chromium VRP dan Pwnium. Sementara, USd 1 juta lainnya disebarkan dalam program Google Web VRP.
Melihat adanya jumlah ini, Google sendiri menganggapnya sebagai sebuah kesuksesan. Oleh karenanya, raksasa internet ini pun menaikkan hadiah yang semula USD 1000 per temuan celah menjadi USD 5 ribu per temuan.
"Kami akan mengumumkan kenaikan hadiah untuk lubang yang bisa membahayakan pengguna, dan ketika peneliti mampu memberikan analisis akurat mengenai sisi eksploitasi dan bahayanya," jelas Google.
Selain Google sendiri sebenarnya banyak raksasa internet yang juga melakukan hal serupa. Tercatat, Facebook, Microsoft, hingga Mozilla pun menawarkan hadiah sejumlah uang bagi mereka yang mampu menemukan celah dalam layanan mereka.
Apa yang mereka lakukan ini sebenarnya bisa dibilang merupakan upaya untuk memberdayakan hacker. Dengan begitu, hacker yang selama ini dicap negatif bisa dimanfaatkan ilmunya ke arah yang lebih baik.
(mdk/nvl)