Google Indonesia diserang hacker
Sampai sekarang, sulit untuk mengakses Google.co.id dengan cepat.
Mungkin hal ini tidak didapati oleh semua pengguna internet di Indonesia, namun ada klaim bahwa Google Indonesia atau yang memiliki alamat URL Google.co.id sedang dalam serangan hacker.
Menurut sebuah fanspage Indonesian Cyber Army di Facebook, ada satu tampilan bahwa Google.co.id diserang oleh kelompok hacker bernama TeaM MaDLeeTs.
Bahkan dengan serangan ini, sampai-sampai browser Mozilla yaitu Firefox pun memberikan notifikasi kepada pengguna internet bahwa laman Google.co.id tidak aman atau unsecured.
Tidak hanya itu saja, apabila mengakses Google.com sangat mudah, namun icon jam pasir atau loading time akan terlihat ketika membuka Google.co.id.
Belum diketahui apa motif dari serangan ini. Namun kelompok hacker tersebut sedikit membersitkan masalah keamanan websitenya, padahal seperti banyak yang diketahui orang, sistem keamanan Google tergolong kuat.
TeaM MaDLeeTs juga pernah melakukan hal yang sama dengan 'meninabobokkan' Google Malaysia dan Google Pakistan, sebelum ini.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa itu Pencarian Aman di Google? Pencarian aman atau SafeSearch adalah fitur yang disediakan oleh Google untuk membantu mengontrol dan membatasi konten yang muncul dalam hasil pencarian, terutama untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau tidak sesuai.
-
Apa yang dilakukan hacker setelah berhasil meretas perusahaan? Perusahaan yang berbasis di Chicago membayar para peretas sekitar dua minggu setelah sejumlah data perusahaan dicuri, dan pejabat CNA dikunci dari jaringan mereka.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
Baca juga:
5 Sampai 10 tahun lagi, hacker juga serang alat rumah tangga
Jangan remehkan hacker-hacker China!
Ada 11 ribu lebih situs perjudian dan penipuan di Indonesia
Ingin reservasi hotel mendadak? Tenang ada HotelQuickly