Gratis ongkir masih jadi senjata utama Shopee
Gratis ongkir masih jadi senjata utama Shopee. Shopee, pemain e-commerce multinasional mengatakan masih akan terus memberikan gratis ongkos kirim (ongkir) kepada para penggunanya. Menurut Head of Operations Shopee, Handika Jahja, pemberian gratis ongkir ini dilakukan menyesuaikan dengan kebutuhan dari para penggunanya.
Shopee, pemain e-commerce multinasional mengatakan masih akan terus memberikan gratis ongkos kirim (ongkir) kepada para penggunanya. Menurut Head of Operations Shopee, Handika Jahja, pemberian gratis ongkir ini dilakukan menyesuaikan dengan kebutuhan dari para penggunanya.
“Ini dilihat dari kebutuhan pengguna di mana ongkir masih menjadi perhitungan barang online maupun offline,” katanya saat acara ulang tahun Shopee ke-2 di Jakarta, Rabu (27/11).
Lebih jauh Handika mengatakan, gratis ongkir ini juga merupakan strateginya untuk bisa berkompetisi dengan kompetitor lain. Sekaligus, memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin mencoba berbelanja di Shopee.
“Sejauh ini kami bakal masih ada gratis ongkir. Ini juga jadi bagian strategi utama kami. Kami ingin terus memberikan pengguna kesempatan untuk mencoba Shopee,” jelas dia.
Sebelumnya pada kesempatan lain, Handika pernah mengatakan, ada negara di mana Shopee berada yang sudah tidak lagi menerapkan gratis ongkir untuk belanja di platform miliknya.
“Beberapa negara ada yang masih kami berikan gratis ongkir dan ada juga tidak lagi kami kenakan gratis biaya pengiriman. Seperti contohnya, di Taiwan. Di Taiwan kita tidak lagi berikan biaya pengiriman secara gratis,” terangnya.
Di Indonesia sendiri, Shopee telah memiliki 100 juta listings aktif dan lebih dari 1 juta penjual serta brand. Di bulan Oktober 2017 misalnya, telah lebih dari 50 juta barang terjual. Kemudian, sejauh ini sebanyak 25 juta kali aplikasi Shopee telah didownload.
Baca juga:
Bukalapak dan BRI perluas kerja sama
Bos BI minta fintech dan e-commerce uji coba aturan Sandbox
Siap-siap, pemerintah segera pungut pajak bisnis online
Di China, beli pesawat Boeing 747 senilai Rp 652 miliar bisa lewat situs online
Promo akhir tahun, Blibli sebut berhasil cetak kenaikan 5,5 kali
Menkominfo usul Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak jadi agen pajak
Bos baru Indosat sebut tak mau main-main lagi di bisnis e-commerce
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Bagaimana cara kerja e-commerce dalam mengelola sistem pembayaran? Pada marketplace, sistem pembayaran dan pengiriman sudah diatur hingga tuntas tanpa melibatkan penjual ataupun pembeli. Namun, pada e-commerce tentu saja semuanya harus dijalankan secara independen. Mulai dari sistem pembayaran yang dipilih hingga metode pengiriman yang digunakan.
-
Apa saja tanda-tanda yang menunjukkan bahwa sebuah ulasan produk di e-commerce adalah palsu? Ulasan produk palsu biasanya ditulis dalam bentuk singkat, tidak jelas, dan tidak menjelaskan detail kegunaan produk yang dijual. Hal ini terlihat dari kalimat yang biasa dipakai yaitu “saya akan merekomendasikan” dan “produk ini sangatlah hebat.” Pertanda lain dari ulasan palsu adalah adanya antusiasme yang berlebih dan hiperbola dalam menjelaskan suatu produk yang dibeli. Biasanya hal ini terjadi pada peralatan dapur atau barang elektronik. Selain itu, tanda ulasan palsu lainnya adalah biasanya reviewer ini berasal dari orang yang tidak tinggal di negara tersebut.
-
Kapan biasanya review palsu sering muncul di platform e-commerce? Menjelang perayaan tertentu biasanya tersedia penawaran khusus atau bahkan diskon besar-besaran. Namun, dalam hal ini biasanya ada beberapa kecurangan yang terjadi di dalamnya, khususnya pada kolom ulasan pembeli.
-
Mengapa program afiliasi menjadi semakin penting bagi platform e-commerce? Astrid Williadry, Director Snapcart Indonesia mengatakan kehadiran program afiliasi dapat dikatakan sebagai salah satu strategi ampuh para pemain e-commerce, karena secara tidak langsung membantu trafik kunjungan ke platform e-commerce itu sendiri.