Hacker 17 tahun ditangkap setelah 'jebol' sekolahnya sendiri
Uniknya, setelah mencuri data sekolah, dia memposting hasil curiannya di internet
Adalah Matthew Calicchio, remaja berusia 17 tahun yang berhasil ditangkap polisi atas tuduhan terlibat dalam serangan hacker yang meruntuhkan sistem distrik sekolahnya sendiri, seperti yan dikutip dari Newday (23/11).
Polisi di Suffolk, New York, mengungkapkan bahwa Matthew saat ini masih terdaftar di Sekolah Tinggi Sachem Utara. Dia diduga melakukan pelanggaran kejahatan komputer dengan berhasil mendapakan akses ke semua data.
Uniknya, setelah berhasil membobol sistem distrik sekolahnya, Matthew justru memposting beberapa data penting di internet. Ini seakan melakukan tindakan bunuh diri. Data tersebut kemudian ditemukan oleh pejabat distrik sekolah lantas melaporkannya pada pihak berwajib.
Baca Juga:
Giliran situs Badan Narkotika Nasional terkapar malam ini
Situs Polri lumpuh, hacker Indonesia sasar liberal.org.au
Indonesia seperti telanjang di mata Australia
Serangan hacker, kini giliran situs kemendikbud.go.id tumbang
Beredar nama DPO hacker di situs Pomdam Mulawarman
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Dimana serangan hacker paling sering terjadi? Laporan Microsoft menyatakan ada empat negara yang paling sering menghadapi serangan siber. Dilansir dari The Record, Minggu (3/12), Microsoft melaporkan bahwa dalam periode Juli 2022 hingga Juli 2023, lebih dari 120 negara mengalami lebih dari seratus serangan siber.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.