Hacker Indonesia kembali tebar mimpi buruk untuk Australia
Sasaran terbaru hacker Indonesia adalah nationalsecurity.gov.au.
Meski laman Facebook yang jadi pusat komando diruntuhkan, semangat hacker Indonesia untuk menghajar situs pemerintahan Australia tak padam juga. Kali ini, giliran situs http://nationalsecurity.gov.au/ yang jadi sasarannya.
Pantauan merdeka.com (25/11), tepat pukul 19:00 WIB, tim Indonesia Security Down Team melancarkan sekali lagi serangan DDoS ke situs milik Australia. Hal ini terpantau dari laman Twitter mereka yang kini jadi pusat komando.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Dimana serangan hacker paling sering terjadi? Laporan Microsoft menyatakan ada empat negara yang paling sering menghadapi serangan siber. Dilansir dari The Record, Minggu (3/12), Microsoft melaporkan bahwa dalam periode Juli 2022 hingga Juli 2023, lebih dari 120 negara mengalami lebih dari seratus serangan siber.
"Target Keamanan Nasional Australia! URL : http://nationalsecurity.gov.au/
IP : 152.91.15.115 PORT : 80 tool http://bit.ly/Id5QJL @AnonNewsIndo," tulis mereka di Twitter sambil mention Anonymous Indonesia.
Akibat serangan yang baru saja dilakukan inipun situs milik Departemen Keamananan Nasional Australia tersebut pun kini bermasalah. Meski belum sampai Error not found 404, situs ini sudah tak sedap lagi diakses dan waktu aksesnya jadi lambat.
Sebelumnya, laman fanspage Facebook dengan nama Indonesia Security Down Team tiba-tiba saja tidak buka atau ditemukan mulai hari ini. Ketika dicari lewat seach bar Facebook pun, hasilnya tetap nihil.
"Grup dan FP ISD kena report .. dan sekarang dihapus pihak FB .. komando kita alihkan disini . Retweet ini apabila kalian siap !!," tulis mereka.
Namun begitu, hal ini tak mengendurkan semangat para hacker Indonesia yang menunjukkan jiwa nasionalismenya dengan cara mereka sendiri tersebut. Meski pusat komando hilang, hari ini para hacker Indonesia disebut siap merontokkan satu lagi situs milik Pemerintahan Australia.
Baca juga:
Pusat komando hacker Indonesia tiba-tiba hilang
Indonesia akan hubungi Edward Snowden soal penyadapan Australia
Hacker 17 tahun ditangkap setelah 'jebol' sekolahnya sendiri
Kondisi dunia hacker di Indonesia saat ini dipertanyakan
Hacker Indonesia diminta tak serang situs publik Australia
Tumbang semalaman, kini situs AU Australia kembali aktif