Hanya ada di Pluto, langit biru saat air dan es berwarna merah
Pluto miliki langit berwarna biru seperti Bumi
Pesawat luar angkasa yang dikirim NASA untuk meneliti Pluto, New Horizons, baru saja mengirimkan gambar-gambar mengejutkan dari planet kerdil itu. Bagaimana tidak, permukaan Pluto ternyata tidak berwarna biru seperti yang digambarkan dalam buku-buku sekolah.
Seperti yang dilansir oleh Daily Mail (09/10), NASA menemukan bila memiliki dataran berlapis es berwarna merah darah, sementara langit di planet kerdil itu berwarna biru. Cukup kontras bukan?
-
Bagaimana Pluto ditemukan? Pada tahun 1930, seorang astronom muda dari Kansas, yang bekerja sebagai pengamat di Observatorium Lowell di Arizona, menemukan Pluto.
-
Bagaimana Pluto kehilangan status planetnya? Proses pemutusan Pluto dari jajaran planet dalam Tata Surya melibatkan konferensi 10 hari yang diadakan di Praha oleh IAU.
-
Siapa yang memutuskan status Pluto? Dalam pemungutan suara yang kontroversial, para astronom – bukan ilmuwan planet – “menurunkan” status Pluto menjadi diklasifikasikan sebagai planet kerdil, menghilangkan satu planet besar dan mengurangi jumlah planet di tata surya menjadi delapan.
-
Di mana konferensi IAU untuk memutuskan status Pluto diadakan? Dilaporkan IFLScience, Selasa, (29/8), melaporkan bahwa untuk sampai menyatakan bahwa suatu planet dikeluarkan dalam sistem tata surya, IAU menggelar konferensi selama 10 hari di Praha untuk berdiskusi dan meminta persetujuan agar dihapusnya Pluto dari daftar tata surya.
-
Kapan Pluto kehilangan statusnya sebagai planet? Meskipun alasan ketiga ini sempat menjadi subjek perdebatan, keputusan untuk mengeluarkan Pluto tetap berlaku.
-
Apa saja alasan Pluto tidak lagi dianggap sebagai planet? Pertama, Pluto tidak mengorbit pada Matahari; Kedua, Pluto tidak mencapai keseimbangan hidrostatik atau dalam artian tidak berbentuk bola; Ketiga Pluto tidak memiliki gaya gravitasi untuk planet nya sendiri.
Warna biru dari langit Pluto disebut NASA berasal dari partikel bernama tholin. Tholin adalah molekul hasil gabungan dari gas metan atau etana yang terkena radiasi ultraviolet, dan tidak ada secara alami di Bumi.
Tholin bisa membiaskan sinar matahari sehingga langit akan nampak berwarna biru di mata manusia. Ilmuwan yakin tholin banyak terbentuk di atmosfer Pluto. Uniknya, tholin tidak berwarna biru, melainkan oranye kemerahan.
"Langit biru sering terjadi akibat pembiasan sinar matahari oleh partikel-partikel kecil. Di Pluto, partikel yang menyebabkan hal itu adalah tholin," kata Alan Stern, ilmuwan pengelola New Horizons, pesawat luar angkasa yang kini dipakai NASA untuk mengamati Pluto.
Di sisi lain, ilmuwan masih terus melakukan penelitian untuk mengungkap mengapa ada lapisan es di Pluto berwarna merah. Namun, ada perkiraan bila waran merah itu juga berhubungan dengan tholin yang memiliki warna mirip.
"Aku terkejut melihat es (yang berasal dari air) sangat merah. Kami belum mengerti apakah ada hubungan antara warna merah es dengan tholin yang ada di atmosfer Pluto," ujar Silvia Protopapa, ilmuwan proyek New Horizons dari Universitas Maryland.
Baca juga:
Seperti inilah permukaan Planet Pluto yang dirilis NASA
Melihat lebih dekat pegunungan es di Planet Pluto
Pluto ternyata punya 'hati', foto ini buktinya!
Ukuran Pluto yang sebenarnya akhirnya terungkap!
Hari bersejarah! Google rayakan kedatangan 'New Horizon' ke Pluto
5 Fakta menarik nan mendebarkan dari ekspedisi NASA ke Pluto