Huawei Dapat Dukungan dari Negara Ini Terkait Perseteruan dengan AS
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad menyatakan, penelitian Huawei mengenai teknologi harus diacungi jempol.
Huawei saat ini masih dihantam permasalahan oleh pemerintah Amerika Serikat. Semua produk asal Tiongkok ini di-blacklist. Huawei pun tak terima. Kondisi pun semakin memanas. Namun, Huawei mendapat dukungan dari pemerintah Malaysia.
Dikutip dari Nikkei Asian Review dan AFP, Sabtu (1/6), Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad menyatakan, penelitian Huawei mengenai teknologi harus diacungi jempol.
-
Siapa KH Ahmad Hanafiah? KH Ahmad Hanafiah menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di Kota Lampung yang juga seorang ulama berpengaruh di sana.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Siapa Kaisar Wu? Kaisar Wu adalah seorang penguasa dari dinasti Zhou Utara di Tiongkok kuno.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Apa itu Hari Atap Hijau Sedunia? Hari Atap Hijau Sedunia adalah perayaan tahunan atas desain arsitektur, teknologi, dan inovasi yang memungkinkan kita menggabungkan teknik dan ekologi untuk menciptakan lingkungan hijau meski di tengah kota.
-
Siapa Teuku Muhammad Hasan? Lalu, siapakah Teuku Muhammad Hasan ini? beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pegiat di bidang agama dan pendidikan. Ia juga banyak memberikan masukan untuk generasi muda Aceh saat itu dengan menghimpun dana belajar atau beasiswa untuk mereka.
Maka, dia tidak akan menghiraukan pemerintah Amerika Serikat untuk menggunakan segala produk milik Huawei. Bahkan, Malaysia akan menggunakan teknologi buatan Huawei sebanyak mungkin. Pernyataannya itu terlontar kala dia dalam konferensi Future of Asia di Tokyo, Jepang.
"Kami akan mencoba menggunakan teknologi buatan mereka itu sebanyak-banyaknya," jelasnya.
Pernyataannya itu bertolak belakang dengan sikap sejumlah negara seperti Jepang dan Australia. Kedua negara tersebut justru menghindari sebisa mungkin perangkat teknologi 5G besutan Huawei.
Mahathir pun mengungkapkan bahwa seharusnya Amerika Serikat harus menerima kenyataan ini bahwa penelitian dan pengembangan teknologi yang mumpuni juga bisa dilakukan oleh negara Timur. Maka sebaiknya, kata dia, Amerika Serikat dan Negara Barat tak usah memprovokasi mengancam bisnis rivalnya.