Huawei Siapkan Smartphone Lipat Pesaing Motorola Razr, Seperti Apa?
?Huawei Siapkan Smartphone Lipat Pesaing Motorola Razr, Seperti Apa?
Motorola Razr saat ini adalah satu-satunya smartphone lipat yang konsep pelipatannya vertikal atau di industri desain disebut clamshell. Namun, Razr akan segera mendapatkan pesaing.
Melansir Phone Arena, setelah Samsung mengonfirmasi bahwa raksasa teknologi Korea Selatan tersebut sedang menggarap smartphone lipat vertikal, Huawei pun kini juga menggarap konsep serupa.
-
Kenapa sebagian ponsel dalam daftar menggunakan Qualcomm dan sebagian lainnya MediaTek? Hal ini menunjukkan bahwa pasar chip smartphone semakin kompetitif, dan ini merupakan kabar baik. Mengapa ada perbedaan prosesor? ROG Phone 8 Pro, sebagai ponsel gaming, mungkin memprioritaskan daya mentah, yang mungkin menjelaskan pilihan Qualcomm-nya. Oppo Find X7 dan iQOO Neo S9 Pro, yang ditujukan untuk audiens yang lebih luas, mungkin fokus pada keseimbangan kinerja dengan harga yang terjangkau, dan berpotensi condong ke prosesor MediaTek.
-
Mobil apa saja yang bisa dibeli dengan anggaran sekitar Rp70 jutaan? Berikut deretan mobil dengan harga Rp70 jutaan. Yuk simak! Bagi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan roda empat namun memiliki anggaran terbatas, membeli mobil bekas bisa menjadi pilihan yang tepat.
-
Mobil seperti apa yang dikendarai Cinta? Dalam sebuah unggahan Instagram, Cinta terlihat memukau saat mengendarai mobil atap terbuka berwarna merah, memancarkan aura berani dan kuat yang mengingatkan pada karakter Letty dari film FAST AND FURIOUS.
-
Mengapa Kemnaker mengapresiasi Huawei? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, memberikan apresiasi atas kepatuhan Huawei pada regulasi yang berlaku selama 24 tahun berusaha di Indonesia.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Bagaimana Huawei menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat? Ida Fauziyah menjelaskan bentuk kepedulian terlihat dari salah satu Corporate Social Responsibility (CSR) Huawei. Yakni mempekerjakan lebih dari 90 persen pekerja lokal Indonesia yang merupakan lulusan terbaik dari perguruan tinggi di Indonesia. "Huawei juga berperan aktif dalam menyediakan peningkatan keterampilan dan kompetensi sesuai dengan standar kebutuhan industri, " ujar Ida Fauziyah.
Dari paten yang diajukan Huawei, smartphone lipat besutannya akan membawa nuansa yang jauh lebih modern ketimbang Razr yang memang berkonsep nostalgia. Hal ini terlihat dari layar yang tinggi kala ponsel terbuka, dipadu dengan bezel tipis di bagian depannya.
Selain itu, smartphone ini tak memiliki lubang layar ataupun notch, yang mengindikasikan adanya teknologi kamera bawah layar yang mungkin akan disematkan oleh Huawei di smartphone ini.
Soal kamera belakang, Huawei mungkin akan meminjam dari salah satu flagshipnya, yakni seri P30 Pro. Terlihat dari adanya modul vertikal yang diposisikan di sudut kiri atas yang mengakomodir tiga buah sensor yang masih belum diketahui apa saja.
Meski terlihat menarik, tentu saja belum ada jaminan bahwa teknologi yang sudah dipatenkan bakal berakhir menjadi sebuah perangkat. Kita tunggu saja.
Baca juga:
Spesifikasi Vivo S1 Pro, Smartphone yang Rilis 25 November Mendatang!
Samsung Dilaporkan Produksi Smartphone Lewat Perusahaan Tiongkok di 2020
Smartphone Lipat Masih Dianggap Rentan, Motorola Yakinkan RAZR Tak Bermasalah
Ini Deretan Smartphone Sony Xperia yang Kecipratan Android 10
Sony Xperia Siapkan 4 Flagship Untuk Tahun 2020
Rilis 27 November di Indonesia, Ini Spesifikasi Flagship Realme X2 Pro!
Tak Lama Lagi iPhone 11 Masuk Indonesia