Ilmuwan dan para pakar ini pilih negara lain daripada Indonesia
Mereka memilih berkarir di negara lain karena tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah Indonesia.
Bukan menjadi rahasia lagi apabila sekarang ini sudah banyak sekali orang-orang Indonesia yang pergi ke luar negeri untuk mengabdikan pengetahuan dan ilmunya di negeri orang daripada di negara sendiri.
Tentunya akan muncul beragam alasan kenapa mereka melakukannya atau lebih memilih negara lain sebagai tempat mulai dari riset sampai pengaplikasian ilmu yang di dapatnya. Dari banyaknya para orang-orang cerdas dari Indonesia ini, ternyata beberapa di antaranya lebih memilih untuk menjadikan negara luar sebagai 'kantor' mereka daripada harus berkutat di Indonesia.
Berikut ini ada beberapa ilmuwan, pakar dan orang-orang cerdas yang memilih jalur sains dan teknologi yang lebih memilih luar negeri sebagai 'tempat kerjanya.'
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Apa yang menjadi ciri khas negara maju dalam hal teknologi? Negara maju adalah negara yang memiliki standar hidup tinggi dengan perekonomian merata, penggunaan teknologi tinggi, dan telah berhasil dalam berbagai bidang.
-
Apa saja contoh teknologi yang termasuk dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi? Contoh dari TIK termasuk komputer, telepon genggam, internet, media sosial, dan perangkat penyimpanan data.
-
Bagaimana teknologi membantu meningkatkan penghasilan? Teknologi meningkatkan penghasilan dengan bisnis online yang beragam dan menarik. Kita dapat menjual produk atau jasa kita secara online dengan mudah dan murah, serta mempromosikan bisnis kita melalui media sosial atau platform digital lainnya.
-
Apa yang menjadi kekhawatiran Jokowi tentang penggunaan perangkat teknologi di Indonesia? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5). "Ini sayangnya perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar US Dollar lebih dari 30 triliun Rupiah," ujarnya.
-
Kapan teknologi dianggap sebagai perpanjangan tangan manusia? Dapat dikatakan bahwa teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal.
Ricky Elson
Ricky Elson adalah seseorang teknokrat dari Indonesia yang menempuh pendidikan tinggi teknologinya sekaligus bekerja di Jepang. Dikutip dari tulisan di Wikipedia, dalam kurun waktu 14 tahun di Jepang, Ricky telah menemukan belasan teknologi motor penggerak listrik dan teknologi-teknologi tersebut telah dipatenkan oleh pemerintah Jepang.
Beberapa waktu lalu, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan meminta Ricky pulang ke Indonesia untuk membuat mobil listrik.
Setelah mobil listrik yang dinamakan Selo dan Gendhis tersebut jadi, ternyata pria yang dilahirkan di Padang, Sumatera Barat pada tahun 1980 ini harus gigit jari. Izin mobil listrik yang dibuatnya dengan Dahlan Iskan ternyata seperti digantung dan tidak ada kejelasan dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).
Akhirnya, Ricky memutuskan untuk kembali ke Jepang yang lebih menghargai jerih payah usahanya.
Nelson Tansu
Prof Nelson Tansu, PhD ini adalah seorang pakar teknologi nano yang dilahirkan di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 20 Oktober 1977. Menurut tulisan di Wikipedia, selain menjadi peneliti teknologi nano, Nelson juga menggeluti optoelektronika.
Sampai sekarang, sudah lebih dari 220 jurnal publikasi dan konferensi ilmiah tingkat internasional tentang semikonduktor,optoelektronika, fotonika, dan nanoteknologi, menjadi karyanya.
Selain itu, tidak sedikit dari penemuan-penemuannya yang kini digunakan oleh banyak orang di Amerika Serikat pada khususnya.
Khoirul Anwar
Pria asal Kediri ini adalah ilmuwan Indonesia yang sedang mengembangkan teknologi 4G berbasis OFDM. Khoirul Anwar merupakan alumni Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) yang meneruskan pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar magister pada tahun 2005 serta doktor pada tahun 2008.
Dikutip dari tulisan di Wikipedia, temuan Dr Khoirul Anwar ini akan teknologi 4G berbasis OFDM ini mendapatkan penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010, di Taiwan.
Kini teknologi temuannya tersebut telah dipatenkan oleh sebuah perusahaan elektronik raksasa asal Jepang.
Johny Setiawan
Johny Setiawan merupakan seorang peneliti di? Institut Max Planck untuk Astronomi di Heidelberg, Jerman. Pria asal Indonesia yang lahir pada tanggal1 6 Agustus 1974 ini berhasil memimpin sebuah kelompok astronom gabungan dari Eropa dan Brazil.
Dari arahan dan pimpinannya, maka ada penemuan yang menjadikan namanya melambung dalam ranah internasional yaitu ditemukannya planet luar tata surya yang diberi nama HD 11977 b.
Selain itu, ada pula beberapa planet lain yang berhasil dia dan kelompoknya ungkap seperti TW Hydrae, HIP 13044 b, HD 47536 c, HD 110014 b, HD 110014 c, HD 11977 b dan HD 70573 b.
Jim Geovedi
Pria asal Indonesia yang lahir pada tahun 1979 ini merupakan pakar IT terkenal baik di Indonesia atau juga di kancah internasional. Aksinya membelokkan satelit beberapa tahun silam itulah yang berhasil melambungkan pamornya.
Dia sekarang bertempat tinggal di Inggris dan memulai bisnis yang berkaitan dengan teknologi dan keamanan.
Berita terkait tentang Jim Geovedi.
Jim Geovedi, hacker Indonesia yang terkenal di dunia
Jim Geovedi angkat bicara soal penggunaan kata "Cyberwar"
Jim Geovedi: Penyadapan itu bukan hal baru
Saran Jim Geovedi terkait serangan hacker Indonesia ke Australia