Ilmuwan temukan asteroid antar bintang baru, berbentuk seperti cerutu!
Ilmuwan temukan asteroid antar bintang baru, berbentuk seperti cerutu! Bulan Oktober lalu, para astronom yang menggunakan teleskop canggih di Hawaii, melihat seuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya: sebuah asteroid dari ruang antar bintang, meluncur melalui tata surya kita.
Bulan Oktober lalu, para astronom yang menggunakan teleskop canggih di Hawaii, melihat seuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya: sebuah asteroid dari ruang antar bintang, meluncur melalui tata surya kita.
Akhirnya di bulan November ini, kita sudah diberi gambaran soal byek asteroid tersebut, dan bentuknya cukup unik. Bentuk semacam ini tak pernah kita lihat di tata surya kita.
-
Apa yang sedang direncanakan oleh para ilmuwan tentang asteroid? Rencana ini pada dasarnya sudah dicanangkan lama. Namun tak kunjung terealisasi karena beragam faktor. Ide dasar untuk mengubah asteroid yang berotasi menjadi ‘habitat baru’ di luar angkasa sudah ada sejak lama. Maksud dari habitat baru ini adalah untuk dijadikan stasiun luar angkasa.
-
Asteroid apa yang baru ditemukan oleh para ilmuwan? Para ilmuwan dari Asteroid Institute (Institut Asteroid) dan Universitas Washington telah menemukan 27.500 benda langit yang baru diidentifikasi menggunakan teknologi canggih.
-
Kapan para ilmuwan menemukan asteroid yang dekat dengan Bumi? Dari 27.500 asteroid yang baru ditemukan, 100 di antaranya merupakan asteroid dekat Bumi, yaitu batuan luar angkasa yang melintas di orbit Bumi.
-
Mengapa para ilmuwan ingin mengubah asteroid menjadi stasiun luar angkasa? Maksud dari habitat baru ini adalah untuk dijadikan stasiun luar angkasa.
-
Bagaimana cara ilmuwan mendeteksi asteroid yang mengancam Mars? Meskipun menarik, mendeteksi PHA di Mars memiliki tantangan tersendiri. Objek-objek ini sering kali kecil dan gelap, sehingga sulit ditemukan. Namun, lebih dari 26.000 asteroid yang melintasi Mars telah diidentifikasi dari Bumi.
-
Siapa yang terlibat dalam mempelajari dan membahas asteroid berbahaya? Melansir laporan ScienceAlert, Rabu (29/11), para ilmuwan dan politisi yang mempelajari asteroid telah mengadakan Planetary Defence Conference (PDC) atau Konferensi Pertahanan Planet pada tahun ini, untuk mengkaji semua masalah yang berhubungan dengan asteroid.
Menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan di Nature dan dikutip Mashable, asteroid yang diberi nama 'Omuamua ini adalah asteorid yang 10 kali lebih panjang dari asteroid biasa, serta memiliki bentuk kompleks dan berbelit-belit.
'Omuamua adalah 'pengunjung' antar bintang pertama tata surya kita, yang bisa dilihat oleh Bumi. Dia berasal dari arah yang menurut ilmuwan adalah sistem bintang Vega. Para ilmuwan awalnya mengira 'Omuamua adalah sebuah komet, namun setelah diamati lebih lanjut akhirnya dikonfirmasi bahwa beda tersebut adalah asteroid.
'Omuamua sendiri adalah nama dari kebudayaan Hawaii yang merefleksikan "utusan dari masa lalu untuk menjangkau masa depan." Nama ini diberikan oleh tim astronom dari Pan-STARRS.
Soal penampakan fisik, sang astronom juga memiliki penjelasan lebih lanjut.
"Kami juga menemukan bahwa asteroid ini memiliki warna merah gelap, serupa dengan berbagai benda di luar tata surya kita," ungkapp Karen Meech, salah satu astronom penulis jurnal ini dari Institute for Astronomy Hawaii.
Meech juga menyebut bahwa asteroid ini memiliki panjang 400 meter, atau hampir setinggi gedung Empire State di New York City. Meski demikian, dari prediksi penampakannya, dia tak akan sebesar gedung jika dilihat lebarnya. Justru 'Omuamua lebih ramping sehingga terlihat seperti cerutu raksasa.
Baca juga:
Deretan sifat unik yang ternyata turunan
Pemilik anjing hidup lebih lama
Ilmuwan teliti otak lalat buah untuk pelajari algoritma canggih di dalamnya
Tanda misterius yang dibawa oleh hewan di sekitar kita
Ilmuwan temukan planet dekat yang mirip Bumi, mungkin bisa dihuni
7 Fauna menakjubkan yang berasal dari hutan dan perairan Amazon!
4 Kegilaan perkembangan teknologi di muka bumi ini, siapkah kita?