iPhone 6 dituduh jiplak smartphone China
Smartphone China itu lebih dulu dipatenkan ketimbang iPhone 6
iPhone 6 milik Apple nampaknya tidak ada hentinya diterpa isu miring. Setelah bendgate dan selfiegate, kini iPhone 6 dituduh menjiplak desain dari smartphone China.
Sebuah vendor lokal China, Digione, telah melayangkan surat pada Apple terkait kemiripan desain iPhone 6 dengan smartphone milik mereka yang bernama 100+. Digione mengklaim bahwa mereka berhasil mematenkan desain 100+ pada bulan Januari. Sementara Apple baru mematenkan desain iPhone 6 di bulan Juli.
-
Apa yang dilakukan iPhone dengan foto pengguna? Face-ID dirancang untuk berfungsi mendeteksi pengguna misal sedang menggunakan topi, syal, kacamata, lensa kontak, atau kacamata hitam. “Selain itu, ini dirancang untuk bekerja di dalam ruangan, di luar ruangan, dan bahkan dalam kegelapan total,” ungkap dia.
-
Mengapa Apple disebut-sebut menunda peluncuran iPhone lipat? Analisa itu sejauh ini masih misterius. Yang jelas Apple telah menerima paten baru terkait dengan perangkat elektronik dengan layar lipat yang tahan lama.
-
Siapa saja yang memilih iPhone seri lawas? Pengguna Android yang membeli iPhone, yaitu sebanyak 10—15% dari semua pembeli iPhone dalam suatu kuartal, secara tidak mengherankan, banyak yang membeli iPhone lawas.
-
Apa yang membuat Falcon Supernova iPhone 6 Pink Diamond menjadi ponsel termahal di dunia? Ponsel termahal di dunia ini menghabiskan sekitar 48.5 juta dolar, dan itu tidaklah mengherankan. Perangkat mewah ini dibuat dengan emas 24 karat yang mengkilap dan dihiasi dengan berlian Merah Muda yang besar menghiasi bagian belakangnya.
-
Bagaimana pengguna iPhone lebih sering menggunakan ponselnya? Selain itu, secara keseluruhan, pengguna iPhone diketahui lebih sering menggunakan ponsel mereka daripada pengguna Android. Mereka mengirim SMS dua kali lebih banyak dan mengambil gambar dua kali lebih banyak per hari dibandingkan dengan pengguna Android.
-
Bagaimana iPhone merekam foto pengguna? iPhone memiliki fitur Face-ID yang secara rutin memang akan menembakan sinar inframerah. Sinar inframerah ini kemudian ditangkap oleh kamera TrueDepth. Kamera TrueDepth ini berfungsi untuk merekam data wajah secara akurat dengan memproyeksikan dan menganalisis ribuan titik tak terlihat untuk membuat peta kedalaman wajah dan juga menangkap gambar inframerah wajah.
Bahkan, demi mendapat perhatian publik, Digione juga telah mengunggah surat yang dikirimkan pada Apple di salah satu jejaring sosial mereka, Senin kemarin (01/12).
Meski smartphone Digione dan iPhone 6 dari luar terlihat sangat mirip, keduanya berada di level yang berbeda. 100+ adalah smartphone murah yang dibanderol dengan harga Rp 1,5 jutaan.
Namun spesifikasinya terlihat tidak terlalu murahan. Di balik casingnya yang mirip iPhone 6, 100+ mengusung prosesor Octa-core dari MediaTek. Bahkan, layar yang dibawa mempunyai ukuran yang sama dengan iPhone 6 Plus, yakni 5,5 inci.
Apple sendiri belum merespon surat yang dilayangkan oleg Digione. Padahal Digione menyatakan bila pihaknya sejatinya sudah melayangkan surat tuduhan penjiplakan itu bersamaan dengan dirilisnya iPhone 6 dan iPhone 6 Plus. Tetapi, karena Apple tidak memberi tanggapan, Digione terpaksa mempublikasikan surat itu kemarin, Pocketnow (02/12).
Bagaimana pendapat Anda? Apakah iPhone 6 adalah benar produk jiplakan?
(mdk/bbo)