Jangan tertipu, siput laut lucu ini sudah bunuh 30 orang!
Siput ini mengeluarkan racun yang dapat membuat manusia kejang dan meninggal dalam hitungan menit
Banyak sekali hewan berbisa di dunia ini, mulai dari ular, laba-laba, atau katak. Namun, percayakah Anda bila siput laut lucu ini termasuk daftar hewan paling mematikan di dunia?
Siput berbahaya ini mempunyai nama latin Conus geographus, dan diketahui sebagai siput yang hidup di daerah laut tropis. Cangkang luar siput ini berbentuk kerucut dan dipenuhi oleh pola warna menarik, sehingga tidak salah bila banyak orang yang tergoda untuk menangkapnya.
-
Bagaimana para ilmuwan meneliti lukisan gua tersebut? Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh arkeolog Indonesia Adhi Augus Oktaviana menggunakan teknik yang disebut pencitraan seri U ablasi laser, yang menurut mereka dalam penelitian tersebut adalah “aplikasi baru dari pendekatan ini”.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Mengapa para ilmuwan penasaran dengan jejak kaki misterius ini? Pertanyaan ini masih jauh dari terjawab, mengingat kurangnya catatan fosil dan gambaran evolusi baru dan lebih rumit yang diberikan oleh studi DNA kuno terbaru,” lanjutnya.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Seperti yang dilansir oleh Daily Mail (19/01), ada 30 orang yang meninggal akibat racun mematikan dari siput tersebut. Pertanyaannya, bagaimana hewan lucu ini dapat membunuh manusia?
Ilmuwan dari Universitas Utah baru-baru ini telah menemukan faktor pembunuh dari siput Conus geographus, yakni racun insulin. Mungkin Anda sering mendengar kata insulin? Ya, insulin adalah hormon yang berfungsi mengatur kadar gula dalam tubuh manusia dan hewan lain.
Akan tetapi, pada siput C. geographus, insulin yang dihasilkan telah berubah menjadi sebuah racun mematikan yang dapat menurunkan kadar darah hewan dan manusia secara drastis atau fenomena 'hipoglikemia'. Hipoglikemia dapat menyebabkan kejang, gangguan organ vital, dan kematian.
"Ini adalah tipe insulin yang unik. Kami menemukannya dalam racun dalam dosis tinggi," ujar Professor Baldomero Olivera dari Universitas Utah, Amerika.
Yang membuat hewan ini semakin menakutkan, C. geographus dapat menyemprotkan racun insulin dalam dosis besar pada dalam air yang dapat meracuni perenang. Bahkan pada beberapa kasus, siput ini dapat menembakkan jarum beracun untuk langsung melumpuhkan target. Jarum itu tercatat mampu menembus baju renang penyelam yang tengah basah.
Menariknya, ilmuwan juga yakin bila siput mematikan ini memegang kunci pengembangan pengobatan insulin bagi penderita diabetes alias kencing manis. Seperti yang kita tahu, banyak penderita diabetes yang membutuhkan suntikan insulin untuk mengatur tingkat gula darah dalam tubuhnya.
Lalu, apakah siput C. geographus sejatinya sumber kematian atau kehidupan?
Baca juga:
Rahasia hidup abadi terkuak? Gen ini buat manusia berumur 120 tahun
'Katak' ular ditemukan di Kamboja, panjang 1,5 meter!
Ilmuwan temukan tanda dua planet misterius di belakang Pluto
Cegah robot kuasai bumi, pria ini korbankan Rp 126 miliar!
26 Januari, asteroid setengah kilometer 'mampir' ke bumi