Kalah dari Facebook, Friendster jadi situs game
Mungkin karena kecil kemungkinan untuk kalahkan Facebook atau situs jejaring sosial lain, Friendster menjadi situs game.
Beberapa tahun lalu, Friendster adalah salah satu jejaring sosial terbaik di dunia setelah MySpace. Friendster pertama kali diluncurkan pada tahun 2002, kemudian diikuti oleh MySpace pada tahun 2003, dan pada tahun 2004, Facebook menampakkan dirinya.
Situs jejaring sosial ini diciptakan oleh seorang Programer Komputer bernama Jonathan Abrams. Dalam beberapa bulan setelah peluncurannya, Friendster berhasil menggaet lebih dari tiga juta pengguna dari seluruh dunia. Menurut En.Wikipedia.org, terdapat sepuluh negara pengguna Friendster terbesar di dunia, yaitu Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Pakistan, Arab Saudi, Sudan, Korea Selatan, Bangladesh, India, dan tentu saja Indonesia.
Walaupun kedigdayaan Friendster telah runtuh sejak berdirinya 'kerajaan' Facebook dan Twitter, namun sampai akhir tahun 2011 kemarin, jumlah pengguna Friendster mencapai lebih dari 115 juta orang dari seluruh dunia.
Setelah diakuisisi oleh MOL Global di tahun 2009 kemarin, Friendster berevolusi menjadi satu situs game yang berfokus pada pengguna Asia. Menurut Forbes.com, Friendster tidak merubah semuanya secara frontal, situs ini masih dapat digunakan untuk menjalin pertemanan dengan orang lain untuk diajak bermain bersama.
Beberapa fitur juga telah ditambahkan dalam situs game yang masih dalam taraf beta sejak pertengahan tahun lalu ini, seperti Friendster Chat App yang berfungsi untuk melakukan percakapan secara online ketika sedang memainkan satu game di Friendster, terdapat lebih dari 50 game online yang dikelompokkan dalam delapan genre berbeda.
Pihak Friendster mengatakan bahwa mereka berharap sampai akhir tahun ini, situs mereka tersebut akan mempunyai lebih dari 120 game online. Seperti yang dikatakan oleh Engadget.com, pemilik Friendster yaitu MOL Global telah menambahkan satu fitur yang disebut e-payment. Fitur ini berfungsi untuk membeli Friendster Coin yang dapat digunakan untuk membeli peralatan atau barang-barang yang dibutuhkan dalam suatu permainan.
MOL Global memprediksikan bahwa sampai tahun 2016 mendatang, gamer online di wilayah Asia akan mencapai satu miliar orang. Nampaknya, dengan mengubah angle situsnya tersebut, Friendster mencoba peruntungan di sisi lain, karena kecil kemungkinan untuk melawan situs jejaring sosial raksasa seperti Facebook, Twitter, atau situs jejaring sosial lain saat ini.