Lalamove Raih Pendanaan Seri D US$ 300 Juta untuk Perluas Layanan di Asia
Lalamove, penyedia jasa logistik dan on-demand delivery terkemuka di Asia, mendapat pendanaan senilai total US$ 300 juta atau setara Rp 4,2 triliun. Pendanaan ini dipimpin oleh Hillhouse Capital pada tahap D1 dan Sequoia China di tahap D2.
Lalamove, penyedia jasa logistik dan on-demand delivery terkemuka di Asia, mendapat pendanaan senilai total US$ 300 juta atau setara Rp 4,2 triliun. Pendanaan ini dipimpin oleh Hillhouse Capital pada tahap D1 dan Sequoia China di tahap D2.
Investor-investor lain yang berpartisipasi pada putaran ini; Eastern Bell Venture Capital, PV Capital, dan investor yang bergabung sebelumnya termasuk ShunWei Capital, Xiang He Capital, dan MindWorks Ventures.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Apa contoh kecanggihan AI di bidang transportasi online? Aplikasi Transportasi Online Aplikasi transportasi online menggunakan teknologi AI untuk melakukan hal yang sangat kompleks yaitu menganalisis lalu lintas, memprediksi waktu tempuh, dan menemukan rute tercepat.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
Pendanaan kali ini bentuk pernyataan serta kepercayaan dari para investor terhadap perkembangan Lalamove yang terus meningkat. Kucuran dana ini akan digunakan untuk memperkuat kapabilitas teknologi dan inovasi di Tiongkok dan Asia Tenggara, serta perluasan India, dan bisnis–bisnis baru seperti penjualan mobil.
“Teknologi menentukan pencapaian yang dapat diraih industri logistik, dan manajemen Lalamove memprioritaskan hal ini,” ungkap Lei Zhang, Founder dan CEO Hillhouse Capital, dalam rilisnya, Kamis (21/2).
Kata Zhang, pihaknya sangat terkesan dengan kesuksesan perusahaan ini di Asia Tenggara dan Tiongkok. Serta percaya terhadap kemampuannya untuk membawa layanan pengiriman yang efisien dan nyaman ke dalam sektor ini.
“Shing, CEO Lalamove, adalah anutan untuk generasi baru dan pebisnis inovatif Hong Kong. Dibesarkan di Hong Kong dan dengan latar belakang studinya di Stanford University, Shing kembali dan terjun dalam gelombang bisnis internet plus, dan menjadi figur pebisnis yang sukses”, ungkap Neil Shen, founder dan partner di Sequoia China.
Dipicu teknologi, inovasi, operasional yang lancar, platform efisien, dan layanan yang berkualitas, Lalamove berhasil membedakan dirinya dari pemain lain dan menjadi bagian terbaik di industrinya.
Selain alami perkembangan signifikan bisnis Lalamove di Tiongkok (mainland China), perkembangan ini juga disertai dengan peresmian tiga negara baru, yaitu Malaysia, Indonesia, dan India. Secara keseluruhan, Lalamove telah beroperasi di 11 kota di Asia, di luar dari Tiongkok (mainland China) dan terus memperluas bisnisnya ke banyak kota dalam waktu dekat dengan fokus utama sekarang adalah India.
Shing, pendiri dan CEO Lalamove, mengaku sangat berterima kasih kepada Hillhouse Capital Group, Sequoia China, dan kepada seluruh pemegang saham baru maupun lama untuk kepercayaan dan dukungannya.
"Dalam waktu 5 tahun terakhir, nilai dari produk domestik bruto industri logistik di Tiongkok berkurang dari 18 persen ke 14,6 persen. Artinya, industri ini menjadi efisien terhadap biaya, dan kami yakin dampak dari penetrasi internet dan teknologi baru akan terus membantu efisiensi dalam sektor logistik dan Lalamove memprioritaskan dirinya dalam transformasi ini,” ujarnya.
Didirikan di Hong Kong pada 2013, Lalamove menjadi platform terkemuka dalam mencocokan pengguna dan mitra pengemudi untuk memberikan layanan pengiriman intra kota dan on-demand delivery. Di 2014, Lalamove masuk ke Tiongkok dan tetap menjaga pengembangan bisnisnya ke 2 arah; Tiongkok dan Asia Tenggara. Saat ini, Lalamove memiliki 3 juta pengemudi terdaftar dan melayani lebih dari 28 juta pengguna.
Rio Aristo, Country Director Lalamove Indonesia, menambahkan bentuk dari kepercayaan dari investor akan meningkatkan kapabilitas kami dalam memberikan kualitas yang lebih baik, khususnya pada segmen bisnis (B2B), percepatan waktu pengiriman serta inovasi-inovasi baru dari teknologi yang kami miliki.
"Dengan kenaikan permintaan dari segmen bisnis yang membutuhkan integrasi sistem tanpa hambatan, kendaraan niaga dan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar lokal, kami disini memiliki tujuan untuk membawa pasar Indonesia menjadi lebih progresif,” pungkasnya.
(mdk/sya)