Layaknya 'Back to the Future,' Nike rilis sepatu bertali otomatis
Nike Hyperadapt 1.0 memiliki tali yang bisa mengencang secara otomatis, ketika tumit si pemakai menyentuh sensor.
Tahun 2015 lalu adalah tahun di mana gadget-gadget dari film 'Back to the Future' diprediksi akan muncul. Gadget seperti hoverboard, sepatu dengan tali otomatis, dan aksesoris canggih, diyakini rilis pada 2015.
Meski aksesoris canggih dan hoverboard sudah muncul, sepatu dengan tali otomatis baru muncul di 2016 ini. Dilansir dari Daily Mail (16/3), brand sepatu ternama, Nike, merilis sepatu dengan kecanggihan a la sepatu milik Marty McFly di film fiksi ilmiah tersebut.
-
Dimana saja gadget digunakan dalam kehidupan sehari-hari? Penggunaan gadget sudah begitu melekat dengan kehidupan masyarakat hari-hari ini. Hampir semua aktivitas yang dilakukan pun kini terpusat dengan alat elektronik tersebut. Mulai dari bekerja, bersekolah, berkomunikasi, berbelanja, dan sebagainya.
-
Apa saja jenis Nike Air Jordan yang ditawarkan? Nike Air Jordan memiliki beberapa model sepatu yang terbagi menjadi dua jenis: Nike Air Jordan Original dan Nike Air Jordan Retro.
-
Apa yang disimpan di dalam museum Nike Ardilla? Di dalam museum ini, tersimpan berbagai benda peninggalan bersejarah dari perjalanan karir sang rocker.
-
Bagaimana cara Nike Air Jordan membuat sepatunya lebih tahan lama? Nike Air Jordan menjadi semakin tahan lama berkat tambahan lapisan outsole yang ekstra kuat, sehingga tetap awet meskipun sering digunakan di luar ruangan.
-
Dimana Nike Ardilla dimakamkan? Nike Ardilla, yang dikenal sebagai salah satu ikon musik pop Indonesia era 90-an, adalah penyanyi legendaris Indonesia. Lahir pada 27 Desember 1975, Nike Ardilla meninggal dunia setelah mobil yang dikendarainya menghantam beton di Jalan Raden Eddy Martadinata, Bandung, Jawa Barat. Pada usia 19 tahun, Nike Ardilla meninggal dunia pada 19 Maret 1995. Jenazahnya dimakamkan di Desa Imbanegara, Kabupaten Ciamis.
-
Bagaimana transformasi Nike Ardilla dari kecil hingga terkenal terlihat dalam museum? Berikutnya, kita dapat melihat koleksi foto-foto yang menggambarkan perubahan wajah Nike Ardilla sejak masa kecil hingga ia menjadi terkenal. Dari gambar-gambar ini terlihat bagaimana transformasi yang dialami Nike dari masa kecilnya, dan bahkan dalam usia yang masih belia, kecantikannya telah terpancar.
Nike Hyperadapt 1.0 memiliki tali yang bisa mengencang secara otomatis, ketika tumit si pemakai menyentuh sensor. Namun agar lebih pas, pengguna tetap harus mengencangkannya secara manual, dengan menggunakan tombol yang ada di samping sepatu. Hal ini untuk mencapai kenyamanan yang pas, tidak terlalu kencang atau terlalu longgar.
Tujuan dari dibuatnya sistem ini sebenarnya bukanlah meniru film fiksi ilmiah, namun untuk memberi kemudahan pada atlet. Sistem ini digunakan agar para atlet lebih cepat untuk menggunakan sepatu, dan ikatan tali bagaimana yang pas untuknya. Sehingga mereka tak perlu bolak-balik menalikan sepatu karena kurang kencang ataupun longgar.
Desainer dari sepatu ini, Tinker Hatfield menjelaskan bahwa sepatu ini menggabungkan kemampuan beberapa teknologi yang berbeda-beda, untuk dapat menghadapi berbagai kesulitan yang dilalui atlet.
"Ini adalah hal yang penting, karena kaki melalui tingkatan stress yang sangat besar ketika berkompetisi," ungkap Hatfield.
Sepatu ini mulai dikembangkan pada tahun 2013 silam, melalui ide dari Hatfield yang disetujui oleh presiden sekaligus CEO dari Nike, Inc., Mark Parker. Mark Parker sendiri lah yang juga menuntun proses pengembangan sepatu canggih ini.
Teknologi tali sepatu otomatis sendiri pertama kali dikenalkan oleh Nike pada 2015 lalu, di mana Michael J. Fox, sang aktor dari 'Back to the Future,' memperagakan sebuah sneakers 'limited edition' dari Nike bernama Nike Mag. Momen ini bertepatan dengan 'Back to the Future Day,' yang diperingati hanya di tanggal 21 Oktober 2015.
Senior Innovator dan Kepala teknis dari proyek sepatu ini, Tiffany Beers, mengungkapkan bahwa sepatu ini masih akan dikembangkan lagi, menjadi sepatu yang secara total tertali dengan otomatis.
Sang kepala proyek ingin mengembangkan sensor yang dapat mengenali kaki seseorang, sehingga sensor tersebut dapat menentukan tingkat kenyamanan tali yang pas untuk kita. Bahkan sensor ini akan merasakan jika seseorang ingin berjalan atau berlari lebih cepat, tali akan semakin mengencang untuk menyesuaikan kenyamanan.
Direncanakan, sepatu ini akan tersedia untuk member Nike+ pada tahun depan.
Baca juga:
Ini alasan kita tak pernah luput dari 'typo'
Ngeri! Ini penyebab raibnya kapal dan pesawat di segitiga Bermuda
NASA: Februari 2016 pecahkan rekor temperatur global tertinggi
Mengapa habis sikat gigi makanan terasa pahit?
Membalik evolusi, peneliti 'tumbuhkan' kaki dinosaurus di tubuh ayam