Masuki kuartal III 2016, Telkom catat pertumbuhan pendapatan
Masuki kuartal III 2016, Telkom catat pertumbuhan pendapatan. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sepanjang sembilan bulan di tahun 2016 mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 13,8 persen. didukung oleh bisnis Data, Internet, dan IT yang meningkat tajam 37 persen YoY.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sepanjang sembilan bulan di tahun 2016 mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 13,8 persen di banding periode yang sama tahun 2015 lalu menjadi Rp 86,19 triliun. Perolehan ini sangat didukung oleh bisnis Data, Internet, dan IT yang meningkat tajam 37 persen YoY. Bisnis Data, Internet, dan IT tersebut memberikan kontribusi sebesar 37,7 persen terhadap total pendatapan Perseroan.
Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga saat memaparkan Laporan Keuangan Telkom Triwulan III Tahun 2016 di Jakarta, Rabu (26/10) mengatakan, pertumbuhan yang significant di bisnis Data, Internet, dan IT Services sejalan dengan arah perusahaan yang tengah bertransformasi menjadi digital telecommunication company.
-
Apa penghargaan yang didapatkan Telkom? Sebagai bentuk pengakuan atas kinerjanya terkait pengelolaan komunikasi dan program keberlanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dianugerahi empat penghargaan oleh Kementerian BUMN dalam ajang BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024.
-
Bagaimana Telkom menghadapi evolusi dunia telekomunikasi? “TelkomGroup telah market leader di Indonesia, namun kita harus melakukan ekspansi bisnis di kawasan untuk dapat memenangkan market yang lebih besar," katanya.. Untuk itu, mereka menetapkan strategi Five Bold Moves yang sejalan dengan tren global untuk mengantisipasi kondisi market telco Indonesia dimana layanan legacy kian stagnan dan menurun. Fokus strategi tersebut pada digital connectivity, digital platform, digital services.
-
Kenapa Telkom mendapatkan penghargaan? Sebagai bentuk pengakuan atas kinerjanya terkait pengelolaan komunikasi dan program keberlanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dianugerahi empat penghargaan oleh Kementerian BUMN dalam ajang BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024.
-
Mengapa Telkom menggarap segmen B2B? Hal ini juga sejalan dengan langkah Telkom yang tengah fokus menggarap segmen Business-to-Business (B2B).
-
Apa yang Telkom lakukan untuk mendukung pelaku usaha UKM? Direktur Enterprise & Business Service Telkom FM Venusiana R juga menyampaikan dukungan Telkom dalam mengembangkan potensi para pelaku bisnis khususnya di segmen UKM melalui pemanfaatan digitalisasi dengan menghadirkan Indibiz sebagai ekosistem solusi digital dunia usaha Indonesia untuk membawa UKM Go Global.
-
Siapa yang mendorong Telkom untuk menerapkan keterbukaan informasi? Dalam sambutannya, Menteri BUMN Erick Thohir mendorong seluruh perusahaan BUMN untuk terus menerapkan prinsip keterbukaan informasi dan program keberlanjutan demi terciptanya tata kelola perusahaan yang baik.
"Pencapaian ini merupakan hasil upaya Telkom menjadi enabler terbentuknya digital society," katanya.
Hingga Triwulan III/2016 ini Telkom membukukan laba bersih sebesar Rp 14,73 triliun atau tumbuh 27,6 persen serta EBITDA Rp 44,38 triliun atau tumbuh 20 persen dari periode yang sama tahun lalu. Kinerja Perseroan yang mampu mencatatkan triple-double-digit growth ini ditunjang pula dari performansi salah satu anak usahanya, Telkomsel, yang juga membukukan kinerja yang sangat baik. Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp 63,65 triliun dengan pendapatan digital business tumbuh 40,8 persen menjadi Rp 22,17 triliun dan berhasil mencetak laba bersih senilai Rp 21,03 triliun.
Hingga September 2016 Telkom Group telah membelanjakan capital expenditure (capex) sebesar Rp 19,9 triliun. Capex terutama dimanfaatkan untuk mendukung bisnis broadband, baik fixed maupun mobile, seperti pembangunan infrastruktur backbone fiber optic, pembangunan Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel, penggelaran infrastruktur kabel laut lintas benua Dumai menuju Eropa (SEA-ME-WE5) dan Manado menuju Amerika Serikat (SEA-US), menara telekomunikasi, serta data center.
Sementara itu, Telkomsel juga telah membangun sebanyak 20.808 BTS baru, dimana sekitar 90 persen merupakan BTS 3G/4G. Pembangunan BTS berkemampuan 3G/4G tersebut sejalan dengan fokus untuk mengembangkan bisnis digital. Dengan demikian, hingga September 2016 total BTS yang dioperasikan Telkomsel mencapai 124.097 unit atau tumbuh 23,6 persen dalam kurun satu tahun ini dan sebanyak 59,4 persen diantaranya merupakan BTS 3G/4G.
Tercatat hingga September 2016, Telkomsel melayani sebanyak 163,7 juta pelanggan di seluruh Indonesia atau meningkat 10,2 persen YoY. Tercatat pula 46,7 persen atau 76,4 juta pelanggan telah menggunakan perangkat 3G/4G yang berarti melonjak sebesar 37,3 persen YoY.
Sementara itu Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen mengungkapkan bahwa pelanggan mobile broadband (Flash) mengalami peningkatan, di mana pelanggan Telkomsel Flash tumbuh 33,1 persen menjadi 50,48juta.
"Semakin membaiknya kinerja keuangan Telkomsel tersebut sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan seluler yang diikuti dengan meningkatnya Average Revenue Per User (ARPU) akibat melonjaknya penggunaan mobile broadband," jelas Harry.
Pelanggan bisnis fixed broadband tumbuh 15,4 persen menjadi 4,3 juta pelanggan di mana sebanyak 1,52 juta di antaranya merupakan pelanggan Triple Play IndiHome. Untuk periode Kuartal III 2016 ARPU IndiHome mencapai Rp 313 ribu, meningkat dibandingkan periode Kuartal II 2016 yang sebesar Rp 300 ribu, sedangkan khusus untuk bulan September 2016 ARPU IndiHome mencapai Rp 326 ribu. Guna meningkatkan penetrasi IndiHome, Perseroan tengah gencar meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, baik melalui peningkatan kapabilitas maupun penambahan tenaga teknisi, serta meningkatkan layanan penjualan dan purna jual.
Hingga September 2016, Telkom mengalami peningkatan beban perusahaan sebesar 8 persen dari Rp 51,77 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 55,92 triliun. Beban operasional dan pemeliharaan menjadi kontributor utama kenaikan beban Perseroan yang meningkat sebesar 10,3 persen dari periode tahun lalu menjadi Rp 23,62 triliun.
Meningkatnya beban operasional dan pemeliharaan tersebut sejalan dengan percepatan pembangunan infrastruktur jaringan untuk mendukung pertumbuhan bisnis digital, baik di seluler maupun fixed-line termasuk perluasan layanan IndiHome. Saat ini Telkom tengah menyelesaikan pembangunan infrastruktur Indonesia Digital Network (IDN) serta memodernisasi seluruh Sentral Telepon Otomat (STO) untuk menunjang percepatan bisnis digital khususnya IndiHome.
Atas perolehan ini, Manajemen Telkom mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya para pelanggan yang telah memberikan kepercayaan untuk menggunakan produk dan layanan Telkom Group serta tak lupa juga kepada seluruh jajaran Telkom Group yang telah mewujudkan kinerja yang luar biasa melalui semangat solid, speed,dan smart.
Namun demikian, diakui Harry tantangan kedepan masih berat yang masih membutuhkan kerja keras untuk terus memberikan yang terbaik bagi perusahaan.
"Performansi Telkom Group harus terus ditingkatkan sejalan dengan perkembangan bisnis dan memenuhi harapan stakeholder yang juga terus meningkat," ujar Harry.
Baca juga:
KPPU tingkatkan kasus IndiHome ke tahap pemeriksaan
Startup binaan Indigo Telkom ikut mentoring Google di Silicon Valley
Sri mantan karyawan BTEL: 'Pak Anindya, tolong kami'
Matikan 30 STO, Telkom lakukan modernisasi jaringan fiber optik
Menpora Apresiasi Akses ICT Telkom di PON XIX 2016